Jumat, 23 Mei 2025

Puisi: Hey Bung

Jumat pagi. Langit menangis membasahi bumi

Dingin memeluk raga yang letih 

Sunyi mendekap temaram jiwa 

Menyeruak sayatan memori getir 

Dendam mengalir sebagai sebuah bara

Penindasan, marginalisasi, dan ketidakadilan

Membakar asa untuk bersabung menuju titik tinggi

Aku tidak ingin menjadi anak panah. Selamanya, tidak bisa menentukan arah

Aku tidak mau menjadi wayang. Terikat, tidak dapat mengukir cerita

Gerimis reda. Lagu "Kalah" berduet dengan Balbi Soprani menghantar hingga nihil sadar

Tenggelam dalam ziarah mimpi. Mimpi besar

Hey bung, yang di atas sana, tunggu aku di ujung waktu. Soy una ganadora, no rendo !




Tidak ada komentar:

Posting Komentar