Mochtar terpikat kepada Yulistyana
Rekan kerja, sesama perantau
Saat malam datang sering membunuh waktu bersama
Nongki tipis-tipis di Orso hingga lesehan pinggir jalan
Saling panggil beb dan say simbol keakraban
Terbawa perasaan. Benih-benih cinta tumbuh di hati Mochtar
Tetapi, rasa itu bertepuk sebelah tangan
Yulis menganggap Mochtar sebatas teman kerja
Panah asmara gagal menembus kalbu
Hubungan retak. Keduanya tidak lagi jalan berdua
Cinta gugur sebelum mekar. Pacar tak sampai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar