Aku tengah beristirahat di sebuah taman yang cukup rindang
di sebrang kawasan kompleks perumahan mewah , siang ini terik matahari terasa begitu menyengat hingga keringat tak
henti-henti nya mengucur dari pori-pori tubuhku , sambil meminum sebotol air
mineral yang ku bawa dari rumah.
Saat ini aku sedang terhanyut dalam syahdunya khayalan, khayalan tentang nasib seandainya aku terlahir sebagai anak orang kaya , yang mempunyai mobil dan rumah mewah , pacar cantik , kamar ber-AC hingga uang jajan yang berlimpah , jika itu terjadi maka di usiaku yang baru 18 tahun ini aku tidak mungkin bekerja sekeras ini , pergi dari rumah di saat pagi masih buta dan baru pulang ke rumah di saat matahari terbenam di ufuk barat begitulah rutinitasku sehari-hari , sangat melelahkan memang , akan tetapi sebagai tulang punggung keluarga aku harus mengesampingkan rasa lelah dan peluhku ini demi keluarga yang sangat ku cintai.
Saat ini aku sedang terhanyut dalam syahdunya khayalan, khayalan tentang nasib seandainya aku terlahir sebagai anak orang kaya , yang mempunyai mobil dan rumah mewah , pacar cantik , kamar ber-AC hingga uang jajan yang berlimpah , jika itu terjadi maka di usiaku yang baru 18 tahun ini aku tidak mungkin bekerja sekeras ini , pergi dari rumah di saat pagi masih buta dan baru pulang ke rumah di saat matahari terbenam di ufuk barat begitulah rutinitasku sehari-hari , sangat melelahkan memang , akan tetapi sebagai tulang punggung keluarga aku harus mengesampingkan rasa lelah dan peluhku ini demi keluarga yang sangat ku cintai.
sejak usia 13 tahun aku sudah menjadi tulang punggung
keluarga ku , ayahku telah meninggal dunia sejak 10 tahun yang lalu , sedangkan
ibuku hanya bekerja sebagai buruh cuci bagi para tetangga , yang tentu
penghasilannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ku dan kedua adik ku
, maka dari itu aku terpaksa putus sekolah sejak kelas 2 smp untuk membantu
ibuku mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah kedua
adik ku , biarlah aku hanya lulusan SD namun kedua adik ku harus bisa mengenyam
pendidikan yang setinggi-tinggi nya itu adalah prinsip ku.
Saat sedang asyik-asyik nya berkhayal , tiba-tiba ada
sesosok perempuan di sebrang sana memanggilku , : “pak pemulung pak pemulung
kemari lah “ sejenak pandanganku pun memandang sosok perempuan itu , perempuan
tersebut berada di depan sebuah rumah yang termasuk di dalam kawasan kompleks
perumahan mewah , jarak antara taman tempat ku beristirahat saat ini dengan
kompleks perumahan mewah tersebut kira-kira hanya berjarak sekitar 25 meter
saja dan untuk sampai ke rumah perempuan tersebut aku harus melewati sebuah pos
satpam terlebih dahulu.
Saat aku baru berjalan beberapa langkah (sambil membawa karung tempat botol bekas dan aneka sampah) hendak menemui perempuan yang memanggil ku tadi , tiba-tiba aku di gelandang oleh seorang petugas keamanan kompleks perumahan ini , petugas tersebut berkata : “hey pemulung ngapain kamu mau masuk ke kompleks perumahan ini , kamu bisa baca nggak , baca tuh plang nya” plang atau papan pengumuman tersebut tertera tulisan PEMULUNG DILARANG MEMASUKI KOMPLEKS !! , kemudian aku pun menjawab : “maaf pak tapi aku di panggil oleh seseorang penghuni rumah , itu orangnya (sambil aku menunjuk perempuan itu) “ akan tetapi petugas keamanan tersebut tidak bergeming sama sekali , justru wajah petugas keamanan ini makin terlihat sangar , dengan kumis tebal , sorot mata tajam dan postur yang gempal , petugas keamanan tersebut justru malah membentak ku dengan nada yang tinggi “kau tinggalkan tempat ini sekarang juga atau ku hajar kau!!!” aku pun menjawab : “iya iya pak maaf , aku akan tinggalkan tempat ini sekarang juga” , akan tetapi saat aku hendak berjalan menjauh dari petugas keamanan tersebut , wanita yang memanggilku tadi pun mencegahnya , ia menghampiri petugas keamanan tersebut dan berkata : “ maaf pak satpam , kelihatannya aku punya sedikit rizeki untuk aku berikan kepada pemulung tadi , semalam kue dan makanan sisa pesta ulang tahunku masih banyak yang tersisa jadi ku mohon jangan usir pemulung itu (sambil menunjukku)” , “oh begitu ya non , baiklah kalau begitu” sahut petugas keamanan tersebut.
Kemudian perempuan tersebut pun menghampiri dan menyapaku,
lalu betapa kagetnya dirinya saat melihat wajahku “loh ternyata kamu masih muda
ya , aku kira sudah bapak-bapak hehe soalnya dari kejauhan tadi wajahmu kelihatan
agak tua maaf ya , nama kamu siapa ?? “ dengan ramahnya perempuan tersebut
menyalami ku , sungguh aku tak menyangka perempuan secantik dia mau bersalaman
dengan ku ,di mataku ia adalah sosok perempuan
yang nyaris sempurna ,wajahnya berbentuk oval ,kelopak matanya berwarna
kecoklatan , hidungnya mancung , bibirnya tipis berwarna merah muda, rambutnya
panjang sebahu , kulitnya putih bersih sungguh seperti bidadari perempuan ini , sedangkan diriku hanyalah seorang pemulung ,
pemulung dengan wajah yang lusuh ,dekil, berbau keringat dan tubuhku hanya
berbalut baju yang sedikit robek-robek , aku sempat tertegun selama beberapa
detik , apa dia nggak jijik sama diriku ya gumamku dalam hati , melihat diriku
belum juga menjawab pertanyaannya perempuan tersebut pun mengulangi
perkataannya : “heyy kok malah bengong sih , nama kamu siapa ? , kenalkan nama
ku laras” , sungguh hati ini berdebar ketika aku menatap wajahnya , wajahnya
begitu teduh , menatap wajahnya di saat cuaca sedang terik seperti ini ibarat
menemukan oase di tengah padang pasir hhmmm begitu menyegarkan , dengan sedikit gugup aku pun menjawabnya :
“naaaa..maaaa..ku ken..ji” , dan laras pun menyahutnya kembali : “ohh kenji ,
kenapa gugup gitu sih , namamu mirip orang jepang ya hehe , ayo ke rumahku ji “
,”baiklah mbak” balasku , “loh kok manggilnya mbak sih , aku baru 17 tahun lho
, panggil laras saja gak papa” , “i..ya laras” kemudian kamipun berjalan menuju
rumah laras.
Rumah laras begitu megah , di halaman depan rumahnya terdapat
sebuah taman yang cukup luas , taman tersebut dilengkapi dengan beraneka ragam
tanaman hias yang cukup indah , sebuah kolam ikan di tengah taman membuat
halaman rumah ini terlihat lebih asri , saat tiba di rumah laras , laras pun
mempersilahkan diriku untuk duduk di kursi teras depan rumahnya , laras
berjalan ke dalam rumahnya , saat di tinggal laras ke dalam rumahnya , aku
sempat berkhayal kembali , hmm seandainya saja aku mempunyai rumah semegah ini
pasti aku betah seharian di rumah , gumam ku , dan saat sedang asyik-asyik nya
berkhayal tiba-tiba laras muncul dari balik pintu rumahnhya , dia berkata “ji ini aku bawakan minuman
dingin pasti kamu haus kan ? , dan ini untuk kamu bawa pulang (laras
menyerahkan beberapa kardus yang berisi kue) “ , “hmm banyak amat mbakkk kue
nya , eh larass” jawabku , “ udah gak papa ,kue itu untuk bapak dan ibu mu di
rumah , itu kue sisa pesta ulang tahun ku semalam ” jawab laras lagi ,”oh kamu
habis ulang tahun ya ” jawab ku , kemudian kami pun terlibat percakapan yang
cukup hangat di siang yang terik itu.
Laras : eh kenji kamu sekolah dimana ?
Aku : aku udah nggak sekolah ras , aku putus sekolah sejak
kelas 2 smp dan sejak itu aku bekerja sebagai seorang pemulung untuk memenuhi
kebutuhan keluarga ku
Laras : lha ayah mu nggak bekerja ??
Aku : ayahku sudah meninggal sejak 10 tahun yang lalu ras ,
(aku menjawab pertanyaan laras dengan wajah yang sedikit murung)
Laras : ohh , maaf maaf ji , kalau pertanyaanku membuatmu sedih
Aku : iya ras nggak papa kok
Laras : kamu anak pertama di keluargamu ya ?
Aku : iya ras , aku punya adik perempuan dua
Laras : hmm begitu ya ,pantas saja kamu jadi tulang punggung
keluargamu , ternyata adik kamu perempuan semua , tapi adik kamu masih sekolah
kan ?
Aku : iya ras , kedua adik ku masih sekolah semua , adik ku
yang pertama kelas 5 sd dan adik ku yang kedua kelas 3 sd
Laras : aku salut banget sama kamu , rela berkorban demi
kedua adikmu.
Aku : iya ras , eh ngomong –ngomong kamu nggak jijik apa
sama aku ?
Laras : lho kok harus jijik kenapa , kamu bukan setan kan ?
hehehe
Aku : ya nggak lah , aku manusia kok ,
Laras : eh tapi kenapa kok kamu jadi pemulung , mengapa
nggak ngamen atau melakukan pekerjaan yang lain gitu
Aku : aku nggak bisa nyanyi ras suara ku jelek dan aku juga
nggak punya keahlian lain , jadi terpaksa deh aku jadi pemulung
Laras : oh begitu ya , tapi gapapa kok yang penting kan
halal
Aku : iya ras , eh aku pamit dulu ya , aku mau mulung lagi
mumpung cuaca udah nggak terlalu panas
Laras : iya ji , eh besok kamu kesini lagi ya
Aku : loh buat apa ras ?
Laras : udah lah pokoknya besok kamu kesini lagi
Aku : iya ras , besok siang sehabis mulung aku akan kesini
Setelah itu aku pun pamit dan meninggalkan laras , untuk
kembali mencari botol-botol bekas dan sampah untuk aku pungut , di saat mencari
botol-botol bekas dan aneka sampah tiba tiba aku teringat dengan wajah laras ,
hmm laras udah cantik , kaya , baik hati lagi , pasti cowok yang jadi pacarnya
beruntung banget tuh , eh tapi kenapa laras menyuruhku untuk kembali kerumahnya
besok ya , jangan-jangan dia tertarik sama aku lagi ,ahh nggak mungkin lah mana
mungkin dia tertarik sama pemulung yang bau dan dekil seperti diriku ini ,
gumam ku dalam hati.
Setelah selesai memulung , aku pun pulang kerumahku , setiba
di rumah aku di sambut oleh kedua adik ku yang sangat aku sayangi , adikku yang
pertama berkata : “eh kakak udah pulang , ini aku udah buatin teh hangat dan
nasi goreng untuk kakak “ aku pun membalasnya : “makasih ya dek , kakak emang
udah laper banget nih , eh ini kakak punya banyak kue untuk kita nikmatin malam
ini” , kemudian ibuku menyahut perkataanku : “ ji kue sebanyak itu dapat dari
mana ? kamu nggak nyuri kan ?” , aku menjawabnya : “nggak lah bu , kue ini aku
dapat dari pemberian seseorang yang sangat baik hati , bahkan besok aku di
suruh kesana lagi bu “ , “ oh begitu ya , kalau begitu cepatlah kamu mandi trus
sholat” suruh ibu , “baiklah bu” jawabku.
Setelah selesai mandi dan sholat , aku pun menikmati kue
pemberian laras bersama ibu dan kedua adikku , saat sedang asyik menikmati kue
pemberian laras , tiba-tiba aku teringat kembali dengan wajah laras , perempuan
yang sangat langka di zaman seperti sekarang ini , cantik , kaya namun sangat
baik hati hmm aku kok jadi kepikiran laras terus ya , jangan-jangan aku jatuh
cinta sama dia nih, pikirku dalam hati.
selepas makan kue bersama ibu dan kedua adik ku aku pun
segera menuju kamarku , tujuan ku adalah untuk segera tidur mengingat seharian
ini aku sangat lelah , akan tetapi saat tiba di kamar , aku tidak merasakan rasa
kantuk yang cukup berarti , malam itu aku sangat kesulitan untuk tidur ,
lantaran selalu terbayang-bayang akan wajah laras , hmm laras memang wanita
langka , sudah cantik , kaya, baik hati pula , andai dia jadi pacarku hehehe ,
gumamku dalam hati , selepas berandai-andai tentang laras , tak lama kemudian
aku pun tertidur dengan pulas di ranjang tidurku yang hanya beralaskan tikar
tersebut.
KEESOKAN HARINYA
Setelah bangun tidur aku pun segera berangkat menuju
perkampungan di sebrang kawasan perumahan mewah tempat laras tinggal , pagi itu
aku sangat bersemangat untuk memulung , aku berangkat memulung mulai pukul
06.00 pagi dan selesai pukul 12.00 siang , setelah selesai memulung aku pun
segera bergerak menuju rumah laras , saat sampai di pos satpam , laras sudah
melambaikan tangan nya dan memanggilku “ kenji kenji kesini” , aku pun segera
menemui laras ,dan menyapa nya “laras kamu kok nggak sekolah sih , jam segini
kok udah di rumah” , “hmm ini kan musim liburan ji jadi ya nggak sekolah lah”
jawab laras , “oh begitu ya , sory sory soalnya aku kan nggak sekolah jadi
nggak tau kalau ternyata ini musim liburan sekolah” balasku lagi , “alah gitu
aja kok minta maaf sih gapapa kali” jawab laras dengan santai nya. Kemudian
kami pun kembali terlibat percakapan yang cukup hangat siang itu
Aku : maaf ras , kenapa kamu kok menyuruhku kesini lagi ya ?
Laras : oh ya ... ji aku menyuruhmu kesini karena aku ingin
memberi baju-baju ku di waktu kecil untuk kedua adik perempuanmu , kamu mau kan
menerimanya ??
Aku : hmm lha emang kamu nggak punya adik perempuan ya ? kok
baju baju nya malah di kasihkan ke aku ?
Laras : aku anak tunggal ji di keluargaku , aku tidak
mempunyai kakak maupun adik , sehari-hari aku tinggal di rumah sendirian
bersama kedua pembantuku
Aku : lha ayah ibu mu kemana ?
Laras : ayah dan ibuku tinggal di luar negeri untuk
mengurusi perusahaan nya
Aku : lha kamu kok nggak ikut orang tuamu saja di luar
negeri , biar bisa dekat dengan kedua orang tuamu
Laras : hmm aku nggak betah tinggal di luar negeri ji , enak
tinggal di indonesia
Aku : oh begitu ya , emang paling enak itu tinggal di negeri
sendiri ya hehehe
Laras : eh sekali kali adik mu ajak kesini dong , biar bisa
ku ajak main , selama ini aku selalu kesepian kalau di rumah , kalau ada adik
mu kan mungkin bisa sedikit menghapus kesepian ku
Aku : okelah , tapi pas hari minggu aja ya
Laras : besok kan bisa ,besok kan masih liburan sekolah
Aku : oh iya ya , baiklah besok aku akan ajak kedua adik ku
kesini , ehh emang kamu suka ya main sama anak kecil ?
Laras : sukalah , sejujurnya aku sudah merindukan punya adik
sedari dulu , akan tetapi karena rahim ibuku sudah di angkat , jadi ibuku tidak
mungkin bisa hamil lagi , maka dari itu aku sangat senang jika melihat
anak-anak kecil.
Setelah percakapan itu selesai , laras tiba-tiba memberi ku
sebuah handphone , aku pun kaget dan bertanya : “lho kok aku di kasih handphone
sih , buat apa ras “ ? “udah bawa aja , biar lebih gampang komunikasi kita ,
kamu belum punya handphone kan ?” jawab laras , “ belum ras , ohh okelah kalau
begitu” balasku lagi sambil menerima handphone pemberiannya , saat itu aku
berpikir mengapa laras memberiku handphone dan berkata : “biar lebih gampang
komunikasi kita” hmm jangan jangan dia beneran suka sama aku nih , ahh apa
mungkin dia suka sama pemulung seperti diriku ini , dengan penuh pertanyaan di
benak ini , aku pun pulang menuju rumah , setiba di rumah aku pun segera memberikan
beberapa baju masa kecil laras kepada kedua adik ku , dari raut wajahnya kedua
adikku terlihat begitu gembira karena mendapat baju baru tersebut , adik ku
yang kedua berkata : “ eh kakak , dapat dari mana baju sebagus ini , baju
seperti ini pasti harganya mahal ? “ , “
itu pemberian dari temen kakak yang sangat baik hati dek, bahkan besok kalian
berdua di suruh kerumahnya , katanya ia pengen ketemu kalian berdua , kalian
mau kan ??” , “mau mau kak” jawab serentak kedua adikku.
Malam harinya , laras pun menelpon ku , kami kembali terlibat percakapan yang cukup hangat malam itu , selain itu dia juga berkenalan dengan kedua adik ku melalui pembicaraan telepon tersebut , pagi harinya seperti janjiku , aku pun mengajak kedua adik ku menuju rumah laras , setiba di rumah laras , laras pun menyambutnya dengan sangat ramah , “ihh adik mu lucu-lucu ji , sini dek main sama kakak ke dalam yuk” kedua adik ku pun mengikuti laras masuk menuju rumahnya , sebelum laras masuk ke dalam rumahnya aku sempat pamit untuk pergi memulung dahulu sambil menitip kan kedua adik ku padanya.
Sehabis memulung , aku pun kembali kerumah laras untuk
menjemput kedua adik ku , saat mengajak kedua adik ku pulang , kedua adik ku
sempat berkata kepada ku demikian : “eh kakak mbak laras orang nya baik hati ya
, tadi aku di ajak main boneka sama di kasih makanan-makanan yang enak –enak
lho” “ iya dek , laras emang orang nya sangat baik hati” jawabku , “eh kak
mengapa kak laras nggak kakak jadikan pacar saja”, “hmm maunya kakak juga
begitu hehehe” pikirku dalam hati.
Semenjak aku mengajak kedua adik ku bertandang ke rumah laras , hubungan ku , kedua adik ku dengan laras pun semakin akrab , dalam berbagai kesempatan kami sering menghabiskan waktu bersama di rumah laras yang megah itu , di sisa masa liburan sekolah tersebut kedua adik ku pun selalu ku ajak main ke rumah laras , dan disaat malam tiba , laras juga sering menelpon untuk berbicara denganku serta berbicara dengan kedua adik ku , saat menelpon dia sering bertanya mengenai keadaan ku maupun keadaan kedua adikku , apa aku sudah makan ,apa aku udah sholat , apa adik ku sudah tidur dan lainnya , dan dari percakapan itu pula aku menghetahui kalau laras selama ini belum pernah merasakan yang namanya pacaran , sama seperti diriku hehehe.
Dari hari ke hari aku pun semakin yakin bahwa laras juga
menyimpan rasa kepada ku , perhatian nya yang begitu besar kepada ku dan kedua
adik ku membuat ku sangat yakin jika laras juga jatuh cinta kepadaku , akan
tetapi aku pun tak berani mengungkapkan perasaan ku ini kepadanya , aku
berpikir , yaa tuhan apa jadinya jika seorang pemulung sepertiku berpacaran
dengan gadis cantik nan kaya seperti laras ,pasti banyak orang yang akan
menertawakannya.
hmmm aku memang sudah menaruh hati pada laras sejak pertama
kali bertemu , tapi apa benar laras juga menaruh hati kepadaku , di penuhi
banyak tanda tanya dalam benak ku , aku pun memberikan diri untuk menelpon
laras , “halo ada apa ji ?” suara laras di sebrang sana terdengar selepas dia mengangkat
teleponku , “ hmm nggak papa ras , besok aku pengen ketemu kamu boleh ?” , “ohh
gitu aja kok pakai nelpon segala , kamu tinggal datang ke rumahku saja aku
pasti menemui mu” jawab laras , “oke besok pagi aku akan ke rumahmu “ jawabku
lagi , “oke ji “ jawab laras singkat.
Pagi harinya dengan penuh rasa deg-deg an , aku pun berangkat menuju rumah laras , hari ini aku berencana akan mengungkapkan perasaan ku kepada nya , sejujurnya hati ku belum terlalu yakin untuk mengungkapkannya akan tetapi dari pada aku terbunuh dengan sejuta rasa penasaran , akhirnya aku pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya secara langsung kepada laras.
Setiba di rumah laras , aku pun mengetok pintu rumahnya ,
dan tak lama kemudian laras pun muncul dari dalam rumahnya untuk menemui ku ,
saat bertatapan dengan laras sejujurnya aku sangat gugup sekali waktu itu , “
eh ada apa ji kok kelihatannya penting sekali , mau bertemu kok sampai nelpon
segala ” laras membuka pembicaraan , “hmm gak papa kok ras , tapi ada sesuatu
hal yang ingin aku sampaikan kepadamu” balasku , “tentang apa , adik mu ??”
jawab laras , “oh..nggak nggak , nggak tentang adik ku kok ras ” balasku dengan
sedikit gugup , waktu itu keringat pun mulai mengucur membasahi dahi ku , “lha
terus tentang apa dong ?” jawab laras dengan penuh tanda heran , “ten..tang
perasa...anku ras” jawabku lagi dengan nada terputus-putus , “oh kamu mau
curhat tentang perempuan yang kamu sukai tho , tapi akau nggak bisa ngasih
saran apa-apa lho ji soalnya aku kan belum pengalaman soal gituan , aku kan
belum pernah pacaran hahaha” laras tersenyum dengan manisnya , “i..ya ras ,
tapi...” balasku , “tapi apa ji , kok kamu gugup gitu sih , kayak kita pertama
kali bertemu dulu aja , kamu juga gugup gitu kan hahaha” laras kembali
tersenyum , akan tetapi senyumnya itu berubah menjadi bisu tanpa kata , saat
aku mengatakan kepadanya “tapi wanita yang kucinta itu dirimu ras” ketika aku
mengatakan kalimat tersebut laras tak menjawabnya dan hanya diam seribu bahasa
, kamudian aku pun mengulangi perkataanku : “perempuan yang aku cinta itu kamu
ras” , tiba-tiba laras menitihkan air mata dan membalas perkataanku : “maaf ji
memang selama ini aku menaruh perasaan kepadamu , tetapi perasaan itu sebatas
rasa sayang seorang teman tidak kurang dan tidak lebih , aku sejujurnya juga
sangat kagum kepadamu karena kamu rela berkorban putus sekolah dan menjadi
seorang pemulung demi memenuhi kebutuhan hidup ibu dan kedua adikmu , akan
tetapi aku tidak pernah berpikir sejauh itu ” jawab laras , “maaf ras kalau aku
lancang mengungkapkan perasaanku ini , selama ini kamu kan sering menaruh
perhatian lebih kepada ku dan kedua adik ku maka dari itu aku kira selama ini
kamu juga menaruh perasaan yang sama sepertiku “ balasku lagi , “aku menaruh
perhatian lebih selama ini karena sejujurnya aku sangat sayang kepada kedua
adikmu , mengingat selama ini aku ingin sekali memiliki seorang adik , maka
dari itu aku sangat perhatian kepada kedua adikmu , dan sering meminta mu untuk
membawa kedua adikmu untuk bertandang ke rumahku” balas laras kembali , “ras
meskipun kamu tidak menerima cintaku ini
, tapi kamu masih mau kan berteman dengan ku dan main sama kedua adik
ku?” aku bertanya kepada laras , kemudian laras pun tersenyum mendengar diriku
bertanya demikian : “ tenang saja ji , aku akan tetap menganggapmu sebagai
teman dan aku akan tetap menyayangi kedua adikmu seperti adik ku sendiri ,
kalau kamu dan adik mu butuh apa-apa kamu tinggal hubungi aku saja aku pasti
akan membantumu semampuku” , “terima kasih laras kamu memang perempuan langka
di zaman seperti sekarang ini , dan aku sangat bersyukur kepada tuhan karena
telah mempertemukan diriku dengan perempuan sebaik dirimu” dan laras pun
membalasnya “aku juga sangat bersyukur kepada tuhan karena telah mempertemukan
diriku dengan orang sepertimu dan kedua adikmu , aku harap setelah ini kamu
jangan menjauhi ku ya ji” , “nggak kok ras , aku janji kita akan selalu menjadi
teman , kalau kamu kesepian dan butuh teman kamu tinggal hubungi aku , aku akan
mengajak kedua adik ku bertandang ke rumahmu” balasku , “terima kasih ya ji
kamu baik sekali” laras pun menutup percakapan pagi itu dengan senyum manis
nya.
Setelah itu aku pun pamit kepada laras untuk pulang ke rumah
, meskipun laras tidak menerima cintaku tetapi aku sangat yakin bahwa laras tidak
menerima cintaku bukan karena faktor aku sebagai pemulung dan dia sebagai anak orang kaya , akan tetapi
karena ada faktor perasaan yang memang tidak bisa untuk dipaksakan , aku sangat
bisa memahami akan hal itu , dan meskipun pada akhirnya aku tidak dapat
memiliki hati laras tetapi aku sudah sangat bersyukur kepada tuhan karena telah
mempertemukan diriku yang hanya seorang pemulung ini dengan orang sebaik dan
secantik laras , terimakasih tuhan !!
Selesai..