Senin, 27 Maret 2017

ES TEH AIR HUJAN




Sebagai sebuah pribadi sejujurnya saya termasuk golongan orang yang jahil, usil dan senang melakukan hal-hal konyol untuk mengerjai para teman atau sahabat saya.

Entah sudah berapa banyak para teman atau sahabat yang telah merasakan penderitaan akibat ulah dari keusilan dan kejahilan diri saya, saya sendiri sebagai pelakunya pun sudah tidak mampu untuk mengingat semuanya hehehe.

Namun dari semua ulah keusilan dan kejahilan yang pernah saya lakukan, saya masih mampu mengingat satu peristiwa yang menurut saya paling jahil yang pernah saya lakukan terhadap teman atau sahabat saya, dan ketika mengingat kembali peristiwa tersebut, pasti selalu mampu membuat diri saya tertawa terpingkal-pingkal, peristiwa tersebut saya namakan “Es teh air hujan“, kenapa bisa es teh air hujan ? berikut adalah cerita selengkapnya.


# ES TEH AIR HUJAN


Peristiwa ini terjadi ketika saya duduk di bangku sma, dan korban dari ulah kejahilan saya ini adalah sahabat saya yang bernama syarifudin ansor atau biasa saya memanggilnya dengan panggilan lek di.

Lek di adalah sahabat saya sejak duduk di bangku smp , dia adalah teman satu kelas saya pada saat kelas 7 dan 8 smp, bahkan saat kelas 10 sma, saya sempat satu bangku dengan dia, dan karena sudah cukup lama saling mengenal, sedikit banyak tentu saya sudah tahu dan mengerti  betul bagaimana sifat dan karakter dia.

Dimata saya, lekdi adalah sosok pribadi yang unik, lucu, baik hati, ceroboh dan mudah sekali di provokasi, dia adalah salah satu sahabat saya yang paling banyak mendapatkan dampak dari sifat usil dan jahil yang saya miliki.

Ada satu kejahilan yang pernah saya lakukan kepada nya yang masih saya ingat betul hingga sekarang, dan ketika mengingat kembali kejahilan tersebut maka akan timbul 2 sisi perasaan yang bertolak belakang, di satu sisi saya selalu tak mampu menahan tawa ketika mengingat kembali peristiwa tersebut namun di sisi yang lain saya juga merasa sangat berdosa karena telah melakukan hal tersebut kepada sahabat saya sendiri hehehe.

Pada suatu siang, sehabis bermain futsal, saya dan teman-teman saya (termasuk lek di) mampir di sebuah warung mie ayam sederhana di pinggiran kota rembang, tujuan kami mampir di warung mie ayam tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk mengisi kembali tenaga kami yang terkuras habis setelah bermain futsal.

Saat sampai di warung mie ayam tersebut, tiba-tiba hujan deras mengguyur, “wah pas ni , hujan-hujan makan mie ayam” ucap ansor alias lek di, setelah memesan mie ayam beserta minuman, kami pun memilih tempat duduk di pojok luar warung ini, yang tentunya berdekatan dengan talang air.

Tak beberapa lama kemudian pelayan warung ini mengantarkan minuman pesanan kami terlebih dahulu, saat itu saya memesan es jeruk manis sedangkan lek di memesan es teh, sambil menunggu pesanan mie ayam datang, kami pun terlibat obrolan ringan terutama membahas pertandingan futsal yang baru selesai kami mainkan.

Di tengah asyiknya obrolan itulah muncul ide jahil dalam otak saya, ide jahil itu tersebut muncul ketika saya melihat gelas yang berisi es teh pesanan lek di sudah habis separuh, “ hmmm pas ni aku punya ide jahil hehehe “ gumam saya dalam hati.

Ide jahil saya adalah mengisi kembali es teh yang sudah habis separuhnya tersebut dengan air hujan yang turun dari talang air warung ini, dan untuk bisa melakukan hal ini maka saya harus bisa mengalihkan perhatian dari lek di.

Maka dari itu, untuk mengalihkan perhatian lek di (agar saya bisa mengeksekusi ide jahil saya), saya pun menyuruh lek di untuk mengambil kerupuk yang berada di dalam warung ini dan karena lek di orangnya baik hati seperti yang saya tulis diatas, maka lek di pun dengan segera melaksanakan perintah saya tersebut.

Di saat lek di berjalan dan masuk kedalam warung untuk mengambil kerupuk tersebut, secepat kilat sayapun langsung melancarkan aksi, gelas yang berisi es teh pesanan lek di saya ambil dan saya campur dengan air hujan yang jatuh dari talang air, hingga gelas yang berisi es teh tersebut penuh kembali.

Saat lek di kembali dengan membawa beberapa kerupuk, saya dengan wajah sok baik pun berterimakasih kepadanya, “suwun lho lek” ucap saya sambil tersenyum, dan tak berapa lama kemudian (sesuai rencana) lek di pun meminum es teh pesanannya yang sudah saya campur dengan air hujan.

Dengan khidmatnya lek di menikmati teguk demi teguk es teh tersebut hingga tinggal kira kira sepertiga dari isi penuhnya, saat melihat lek di dengan khidmatnya menikmati teguk demi teguk es teh air hujan tersebut, saya nyaris tak mampu menahan tawa, batin saya saat itu berkata, apa dia tidak menyadari perubahan rasa es tehnya ya hehehe.
Dan agar dia tidak menaruh curiga, saya pun dengan berat hati harus menyimpan birahi tawa saya dalam hati saja hahaha.

Tak beberapa lama kemudian pesanan mie ayam kami pun datang, dengan segera kami pun mempermak mie ayam kami sedemikian rupa dengan saos dan kecap sesuai selera kami masing-masing, dan di saat itulah timbul lagi ide untuk kembali menjahili lek di.

Seperti  ide awal, saya pun harus kembali mengalihkan perhatian lek di agar bisa melaksanakan ide jahil saya tersebut, dan untuk itu saya pun harus kembali menyuruh lek di, kali ini saya menyuruh dia beserta salah satu teman saya untuk mengambil kerongkong dan aneka jeroan sebagai pelengkap untuk menikmati mie ayam ini yang tempatnya berada di gerobak mie ayam (depan warung).

Di saat mereka berdua pergi untuk mengambil kerongkong dan aneka jeroan tersebutlah, saya dengan leluasa melaksanakan ide jahil saya tersebut , saya kembali mengisi es teh tersebut dengan air hujan hingga es teh yang semula tinggal sepertiga itu menjadi setengah dari ukuran penuhnya.

Ulah jahil sayapun tak hanya berhenti sampai disitu, kemudian saya mengambil sedikit saos dan sambal yang lumayan banyak yang kemudian saya tuangkan ke dalam es teh air hujan tersebut dan saya aduk hingga merata.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasa es teh tersebut ya, sudah di campur air hujan masih di tambah pula dengan saos dan sambel yang lumayan banyak, hmm rasanya pasti asem, manis dan pedas tuh hehehehe, pikir saya dalam hati sambil menahan tawa.

Setelah lek di dan salah satu teman saya datang membawa kerongkong dan aneka jeroan, kami pun dengan segera melahap mie ayam pesanan kami masing-masing , ketika sedang asyik melahap mie ayam tersebut, sejujurnya saya sangat menantikan bagaimana ekspresi pertama kali lek di ketika meminum es teh air hujan plus saos dan sambal tersebut, membayangkan saja rasanya sudah bisa membuat diri saya tertawa lebar hehehe.

Dan saat-saat yang saya nantikan pun akhirnya tiba, setelah mie ayam pesanan lek di habis, tanpa basa-basi dia pun segera meminum es teh pesanannya yang sudah saya campur dengan air hujan plus saos dan sambal tersebut.

Benar saja ketika baru satu tegukan, wajahnya pun langsung memerah, air es teh yang sudah ia telan pun ia muntahkan kembali sambil terbatuk-batuk (mungkin menahan pedas), dan saat itu terjadi, saya dan teman-teman saya pun tertawa terpingkal-pingkal hahahaha, dan diantaranya teman-teman saya, saya lah yang tertawa paling keras, lantaran birahi tawa yang saya simpan sedari tadi saya lepaskan semuanya.

Lantas, reaksi apa yang kemudian lek di perlihatkan ??? jengkel dan memaki saya sudah barang tentu jawabannya, ia sudah paham betul (karena sudah terlalu banyak saya jahili) bahwa peristiwa jahil ini pasti merupakan ide dari saya.

Dan atas semua ulah jahil saya tersebut, saya dan teman-teman saya pun meminta maaf kepada lek di dan karena lekdi orangnya baik hati, dia pun dengan legawa memaaafkan kami semuanya walau mungkin masih menyimpan rasa jengkel sedikit di hatinya hahahaha

Itulah salah satu kenangan ulah jahil saya kepada sahabat saya, yang masih saya ingat hingga sekarang, seperti yang saya sampaikan diatas bahwa ketika mengingat kembali ulah jahil saya tersebut, maka akan timbul 2 sisi perasaan yang bertolak belakang.

Di satu sisi saya tak akan mampu menahan tawa ketika mengingatnya kembali bahkan saat menulis artikel ini pun saya seringkali tertawa, namun di sisi yang lain saya sangat merasa bersalah karena telah melakukan hal tersebut kepada sahabat saya sendiri.

Maka dari itu di akhir artikel ini saya ingin memohon maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya kepada sahabat saya M Syarifudin Ansor alias lek di atas ulah jahil saya tersebut.

Sebagai manusia kita pasti di anugerahi sisi positif maupun sisi negatif oleh sang maha pencipta, dan mungkin sifat jahil ataupun usil yang saya miliki adalah salah satu bentuk dari sisi negatif tersebut.

Oleh karena itu tugas saya sebagai insan manusia adalah bagaimana caranya berusaha untuk meminimalisir dan mereduksi segala sisi negatif dalam diri saya dari waktu ke waktu, hingga saya bisa menjadi sebuah pribadi yang lebih baik kedepannya.

Dan syukurnya sifat usil dan jahil yang saya miliki saat ini sudah tidak sebesar dulu lagi, saya sudah sangat jarang melakukan hal-hal yang bersifat usil atau jahil kepada para sahabat atau orang - orang yang dekat dengan saya dan itu semua bisa terjadi karena saya memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki diri agar dapat menjadi sebuah pribadi yang lebih baik dari pada sebelumnya, akhir sekali saya ingin mengucapkan selamat malam dan selamat beristirahat untuk kita semua hehehe.



SETIAP MANUSIA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENOLAK SISI NEGATIF YANG DI BERIKAN OLEH TUHAN KEPADANYA YANG BISA MANUSIA LAKUKAN HANYALAH SEBATAS MENGURANGI ATAU MEMPERKECIL SISI NEGATIF TERSEBUT UNTUK MENJADI SEBUAH PRIBADI YANG LEBIH BAIK “




SELESAI......







Minggu, 26 Maret 2017

3 MODAL MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK





Siang ini hujan tengah mengguyur daerah kediaman saya, tidak terlalu deras memang, hanya rintik-rintik, namun hal tersebut sudah cukup mampu untuk membuat udara siang ini menjadi teramat dingin.

Sejujurnya siang ini saya memiliki agenda dengan teman saya untuk minum kopi (ngopi) bersama di salah satu warung kopi di kota Rembang, namun lantaran cuaca sedang tidak bersahabat, agenda itupun dengan terpaksa saya batalkan, dan sebagai gantinya akhirnya sayapun menikmati siang yang dingin ini dengan secangkir kopi hitam dan beberapa pisang goreng di teras depan kediaman saya.

Sambil menyeruput kopi dan memakan pisang goreng, seperti biasa, siang ini pun saya sibukkan dengan bermain media sosial favorit saya yaitu twitter, dan dari bermain twitter tersebutlah akhirnya terbersit di pikiran saya untuk menulis artikel ini.

Saya menjadi tertarik untuk menulis artikel ini, ketika salah satu tokoh nasional yang saya follow men-tweet kalimat seperti ini : “ada 4 kunci suskses suatu negara : 1.nasionalisme yang tinggi , 2.penguasaan iptek , 3.penguasaan potensi bangsa , 4.profesionalisme sumber daya manusia”

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, saya juga ingin menyampaikan sedikit pendapat pribadi saya yang berhubungan dengan kunci sukses suatu negara, namun dari sudut pandang yang berbeda dengan pendapat tokoh di atas tersebut

Artikel yang saya tulis ini akan mengulas tentang hal-hal kunci atau modal yang harus dimiliki oleh seorang warga negara yang baik agar dapat berperan aktif dan mendorong negaranya untuk setidaknya mampu melangkah ke arah yang lebih baik dan lebih maju.

Tulisan saya ini tidak bermaksud untuk mengoreksi pendapat tokoh nasional yang saya sebutkan diatas, sekali saya tegaskan, bahwa pendapat tokoh tersebut hanya sebatas menginspirasi saya untuk menulis artikel ini, tidak kurang dan tidak lebih.

Karena sudah terlalu banyak essai ataupun artikel yang mengulas tentang apa saja syarat atau faktor-faktor yang harus dimiliki oleh suatu negara, agar negara tersebut dapat menjadi suatu negara yang maju, makmur dan mampu mensejahterakan rakyatnya.

Dan sudah terlalu banyak pula pendapat dari para ahli, baik ahli ekonomi, ahli hukum, ahli administrasi pemerintahan, ahli tata kota dan ahli-ahli bidang lainnya yang mengeluarkan pendapat ataupun saran tentang bagaimana cara agar suatu negara dapat maju, makmur dan berdaulat.

Maka pada artikel kali ini, saya tidak ingin mengulas panjang lebar mengenai syarat atau faktor-faktor tersebut, namun disini saya hanya ingin lebih merinci bagaimana karakter atau modal yang seharusnya dimiliki oleh seorang warga negara yang notabene merupakan unsur dan motor utama penggerak berjalannya suatu negara , agar dapat efektif dan berperan aktif mendorong kemajuan negaranya.

Seperti yang sudah pernah saya ulas pada artikel saya yang berjudul “SEANDAINYA OH SEANDAINYA” bahwa faktor secara umum yang membuat mengapa negara indonesia sulit maju dan sejahtera adalah karena minimnya bela negara dari para warga negaranya.

Yang saya maksud sebagai bela negara disini adalah apa yang kita bisa berikan dari profesi atau bidang yang kita geluti untuk kemajuan negara kita, artinya jika kita sudah mampu memberikan kinerja yang terbaik atas profesi atau bidang yang kita geluti, maka sejatinya kita sudah turut serta berperan aktif untuk memajukan negara kita walau dalam skala yang kecil dan itu artinya kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai warga negara untuk melaksanakan bela negara

Warga negara atau rakyat adalah unsur dan motor utama penggerak berjalannya suatu negara, mengapa saya bisa mengatakan demikian ?? karena sejatinya penggerak sistem di suatu negara demokrasi itu sendiri berasal dari dan oleh rakyat.

Pejabat pemerintah (eksekutif), anggota legislatif, anggota yudikatif dan para penyelenggara negara lainnya sejatinya adalah rakyat itu sendiri yang dipilih oleh sebagian besar rakyat lainnya (mekanisme Politik) atau yang dipilih melalui tes kompetensi (PNS / birokrasi) untuk menjalankan roda pemerintahan di negara ini.

Sehingga sudah seharusnya, setiap penyelenggara negara maupun rakyat itu sendiri harus memiliki karakter ataupun modal agar dapat turut serta berperan aktif memajukan bangsa dan negara nya melalui profesi atau bidang yang mereka geluti masing-masing.

Karakter atau modal yang harus dimiliki oleh setiap warga negara tersebut adalah : 1. Moralitas , 2. Intelektualitas dan 3. Ambisi.


1.Moralitas


Saya meletakkan moralitas sebagai hal pertama dan terpenting yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, karena moralitas adalah penyaring utama setiap tindakan yang akan kita lakukan , jika moralitas seseorang baik maka dapat di pastikan setiap tindakannya cenderung tidak akan bertentangan dengan norma dan kaidah yang berlaku.

Namun sebaliknya jika moralitas seseorang itu buruk maka dapat di pastikan sebagian besar tindakan orang tersebut akan selalu bertentangan dengan norma dan kaidah yang berlaku, maka dari itu masih banyaknya penyelenggara negara kita yang tersandung kasus korupsi merupakan bukti nyata dan sahih bahwa moralitas yang dimiliki oleh mereka yang duduk sebagai pemimpin masih jauh dari kata baik.

Oleh karena itu, untuk membangun, menata serta memperbaiki moralitas dari setiap warga negara di perlukan sebuah sinergitas peran antara beberapa elemen terkait diantaranya pemerintah, masyarakat , keluarga, pemuka agama dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Peran pemerintah bisa dilihat dari sudut preventif maupun sudut represif , dari sudut preventif yaitu bagaimana menciptakan sebuah sistem pendidikan yang menjujung tinggi dan berorientasi pada asas-asas moralitas dan ahlak, sedangkan dari sudut reperesif yaitu bagaimana cara menciptakan suatu sistem penghukuman yang efektif bagi setiap pelanggar norma hukum melalui alat-alat kelengkapan negara.

Sedangkan Peran masyarakat diantaranya sebagai lembaga penghukum para pelanggar norma kesusilaan dan norma kesopanan melalui sanksi sosialnya, peran keluarga yaitu sebagai organisasi terkecil dari masyarakat yang berperan sebagai media pendidikan awal dan pembentuk karakter dari seseorang, para pemuka agama yaitu berperan menanamkan norma-norma agama kepada setiap pemeluknya dan organisasi-organisasi kemsyarakatan lainnya sebagai elemen pendukung.


2.intelektualitas


Intelektualitas adalah modal kedua yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, intelektualitas yang saya maksud disini mencakup hal yang luas, tidak hanya sekedar kompetensi di bidang yang mereka geluti saja, namun lebih dari itu, mencakup pula penguasaan iptek, penguasaan bahasa asing dan kemampuan menjual atau merepresentasikan diri maupun negaranya.

Di era globalisasi seperti saat ini, intelektualitas dari setiap warga negara akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara, disinilah pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam hal menyediakan fasilitas serta menciptakan iklim pendidikan yang bermutu tinggi yang berlandaskan pada wawasan kebangsaan,  ketuhanan, ketaqwaan, moral dan keadilan dengan biaya yang terjangkau bagi setiap rakyatnya


3. Ambisi


Modal ketiga yang harus di miliki oleh setiap warga negara adalah ambisi, hal ini menjadi lebih penting apabila di kaitkan dengan kondisi negara kita sebagai negara yang sedang berkembang, untuk mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara lain maka diperlukanlah ambisi yang lebih dari setiap warga negara baik penyelenggara negara maupun rakyat untuk mengejar ketertinggalan itu.

Setiap warga negara yang memiliki ambisi besar akan bercenderungan tinggi mampu memberikan kinerja terbaiknya di bidang yang mereka geluti, sehingga mereka lebih dapat turut serta dan berperan aktif dalam memajukan bangasanya melalui bidang atau profesi yang mereka geluti masing-masing.

idealnya ketiga hal tersebut haruslah dimiliki secara bersamaan dan saling melengkapi oleh setiap warga negara , karena apabila hanya memiliki salah satu atau salah dua saja dari 3 hal tersebut maka saya rasa akan sulit bagi kita untuk dapat memberikan kinerja terbaik atas bidang atau profesi yang kita geluti.

Misalnya seorang warga negara yang hanya memiliki intelektualitas dan ambisi saja tetapi tanpa memiliki moralitas, maka hampir dapat saya dipastikan sebagian besar tindakannya pasti akan selalu bertentangan dengan norma - norma atau kaidah yang berlaku, para koruptor bisa jadi contoh sahih akan hal ini.

Manusia paling berbahaya adalah ia yang memiliki intelektualitas mumpuni tetapi tidak dibekali dengan moralitas dan hati nurani. Manusia seperti itulah yang dapat menimbulkan efek kekacauan atau chaos dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dahsyat.

Misalnya lagi seorang warga negara yang hanya memiliki intelektualitas dan moralitas saja, tetapi ia tidak memiliki ambisi, maka hasilnya, ia memang cenderung tidak akan menghambat atau melanggar norma-norma dan kaidah yang berlaku, namun akan sulit baginya untuk dapat memberikan kinerja yang maksimal dan terbaik atas bidang yang ia geluti.

Maka dari itu untuk menjadi seorang warga negara yang baik yang dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam memajukan dan membangun negara menuju arah yang lebih baik, menurut pendapat pribadi saya , kita harus memiliki 3 modal dasar yang saling melengkapi yaitu moralitas, intelektualitas dan ambisi, yang kemudian ketiga modal tersebut diikat dan dilandasi dengan semangat nasionalisme berdasarkan Pancasila, bhineka tunggal Ika dan konstitusi. Rasa cinta akan tanah air akan membuat moralitas, ambisi dan intelektualitas kita terarah untuk pembangunan dan kemajuan bangsa.

Dan akhir sekali sebagai penutup artikel ini, sekali lagi saya ingin mengingatkan, mengingatkan kepada diri saya sendiri maupun kepada seluruh rakyat indonesia, bahwasanya kemajuan sebuah negara adalah tanggung jawab bersama setiap warga negara nya, baik warga negara yang duduk sebagai penyelenggara negara maupun warga negara yang berkedudukan sebagai warga negara biasa yang menjalankan profesi tertentu.

Maka dari itu sudah menjadi kewajiban kita semua tentunya sebagai warga negara indonesia untuk selalu berusaha memberikan kinerja terbaik pada profesi atau bidang yang kita geluti masing-masing, karena dengan selalu memberikan kinerja terbaik atas profesi atau bidang yang kita geluti, setidaknya kita sudah berpartisipasi dan turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara kita walau dalam skala yang kecil, dan skala yang kecil tersebut niscaya akan menjadi besar apabila hal tersebut diikuti dan dilakukan pula oleh seluruh warga negara indonesia.



KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN SEBUAH NEGARA TIDAK HANYA DI TENTUKAN OLEH BAGAIMANA KINERJA PEMERINTAHNYA AKAN TETAPI LEBIH DARI ITU JUGA SANGAT DI TENTUKAN OLEH BAGAIMANA PERAN DAN SUMBANGSIH DARI PARA RAKYATNYA”




SELESAI....







Kamis, 23 Maret 2017

PUISI UNTUK ADINDA




"MEMBAHAGIAKAN DAN DI BAHAGIAKAN ADALAH ESENSI DARI SEBUAH KEBERSAMAAN KARENA PADA HAKIKATNYA TUJUAN BERSAMA ADALAH UNTUK MEMBERI BAHAGIA DAN MERASAKAN BAHAGIA "




Sebagai seorang lelaki sejujurnya saya sangat jauh dari gambaran sosok seorang lelaki yang romantis , namun dalam berbagai kesempatan harus saya akui bahwasanya saya sebenarnya cukup suka membuat sebuah puisi untuk seseorang yang spesial dalam kehidupan saya.

Maka dari itu pada kesempatan kali ini saya ingin menulis ulang di blog pribadi saya ini sebuah puisi (dengan sedikit revisi hehehe) yang sebenarnya sudah pernah saya kirim kepada seorang perempuan spesial dalam kehidupan saya.

Tujuan saya menulis puisi ini tidak lebih dan tidak kurang adalah hanya sekedar untuk mengingatkan dan memotivasi diri saja , bahwasanya saya memiliki suatu tujuan hidup yang harus segera saya wujudkan.

                                  
   


      PUISI UNTUK ADINDA


"Hidup adalah sebuah pilihan , pilihan yang pada akhirnya menentukan kemana arah kita akan melanjutkan kehidupan"

"Senang , sedih , bahagia , kecewa , marah , jengkel dan emosi pada hakikatnya adalah perasaan - perasaan yang merupakan hasil dari pilihan hidup yg kita pilih"

"Itu artinya pilihan hidup yg kita pilih pada akhirnya akan menghasilkan sebuah hasil , dan hasil tersebut lah yang akan sangat mempengaruhi bagaimana perasaan kita"

"Dalam hidup ini pun diriku tidak pernah lepas dari sebuah pilihan hidup , dan pilihan hidup yang ku pilih itupun selalu menghasilkan perasaan - perasaan yang berbeda"

"kadang pilihan hidupku ku menghasilkan sebuah perasaan bahagia dan begitupun sebaliknya terkadang pilihan hidupku menghasilkan perasaan sedih"

"Namun satu hal yang selalu saya yakini dalam hidup , yaitu sejatinya tidak pernah ada pilihan hidup yang salah , sekali lagi .... Tidak pernah ada pilihan hidup yang salah"

"Apapun pilihan hidup kita , selama kita mau menjalani nya dengan sepenuh hati maka pada akhirnya apapun pilihan hidup kita akan mampu membawa kita kepada sebuah keberhasilan dan kebahagiaan"

"Begitupun juga pilihan ku memilih mu sebagai calon pendamping hidupku nanti , aku yakin ini adalah sebuah pilihan yg benar dan insyaallah di ridhoi oleh Allah SWT"

"Perlu kau tau , karakter mu sebagai seorang perempuan sama persis seperti karakter perempuan yang selalu kuminta kepada allah di Setiap doa doa ku"

"Hal itu lah yang membuatku semakin yakin dan percaya bahwa dirimu memang di takdir kan untuk diriku"

"Maka dari itu berbagai rangkaian peristiwa masa lalu ku , pada hakikatnya adalah jalan kepada sebuah pertemuan dengan jodohku dan juga dengan keberhasilan ku"

"Selamat malam perempuan kesayangan mas , semoga dirimu selalu di jaga dan di rahmat i oleh Allah SWT"

"3 tahun adalah target yg di patok mas untuk menghalalkan adinda , mas akan berikhtiar & berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan hal itu , namun soal hasil biar lah Allah yang menentukan karena itu adalah hak prerogatif Allah"

"Namun mas selalu yakin , apa yang kita berikan pasti sesuai dengan apa yang kita terima , dan satu hal lagi yaitu Allah tidak akan pernah mengecewakan kepada hambanya yang selalu bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan"

"Kesungguhan dan komitmen ini akan selalu mas jaga sampai saatnya tiba nanti , yaitu saat mas telah halal untuk memberikan kebahagiaan bagi adinda maupun sebaliknya"

"Membahagiakan dan di bahagiakan adalah muara dari sebuah kebersamaan dan aku ingin segera sampai di muara tersebut tentunya bersamamu adinda"



#For my future woman




SELESAI.....