Kamis, 14 Juli 2016

CERPEN : CINTA SEORANG PEMULUNG



Aku tengah beristirahat di sebuah taman yang cukup rindang di sebrang kawasan kompleks perumahan mewah , siang ini terik matahari terasa begitu menyengat hingga keringat tak henti-henti nya mengucur dari pori-pori tubuhku , sambil meminum sebotol air mineral yang ku bawa dari rumah.

Saat ini aku sedang terhanyut dalam syahdunya khayalan, khayalan tentang nasib seandainya aku terlahir sebagai anak orang kaya , yang mempunyai mobil dan rumah mewah ,  pacar cantik  , kamar ber-AC hingga uang jajan yang berlimpah , jika itu terjadi maka di usiaku yang baru 18 tahun ini aku tidak mungkin bekerja sekeras ini , pergi dari rumah di saat pagi masih buta dan baru pulang ke rumah di saat matahari terbenam di ufuk barat begitulah rutinitasku sehari-hari , sangat melelahkan memang  , akan tetapi sebagai tulang punggung keluarga aku harus mengesampingkan rasa lelah dan peluhku ini demi keluarga yang sangat ku cintai.

sejak usia 13 tahun aku sudah menjadi tulang punggung keluarga ku , ayahku telah meninggal dunia sejak 10 tahun yang lalu , sedangkan ibuku hanya bekerja sebagai buruh cuci bagi para tetangga , yang tentu penghasilannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ku dan kedua adik ku , maka dari itu aku terpaksa putus sekolah sejak kelas 2 smp untuk membantu ibuku mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah kedua adik ku , biarlah aku hanya lulusan SD namun kedua adik ku harus bisa mengenyam pendidikan yang setinggi-tinggi nya itu adalah prinsip ku.

Saat sedang asyik-asyik nya berkhayal , tiba-tiba ada sesosok perempuan di sebrang sana memanggilku , : “pak pemulung pak pemulung kemari lah “ sejenak pandanganku pun memandang sosok perempuan itu , perempuan tersebut berada di depan sebuah rumah yang termasuk di dalam kawasan kompleks perumahan mewah , jarak antara taman tempat ku beristirahat saat ini dengan kompleks perumahan mewah tersebut kira-kira hanya berjarak sekitar 25 meter saja dan untuk sampai ke rumah perempuan tersebut aku harus melewati sebuah pos satpam terlebih dahulu.

Saat aku baru berjalan beberapa langkah (sambil membawa karung tempat botol bekas dan aneka sampah) hendak menemui perempuan yang memanggil ku tadi , tiba-tiba aku di gelandang oleh seorang petugas keamanan kompleks perumahan ini , petugas tersebut berkata : “hey pemulung ngapain kamu mau masuk ke kompleks perumahan ini , kamu bisa baca nggak , baca tuh plang nya” plang atau papan pengumuman tersebut tertera tulisan PEMULUNG DILARANG MEMASUKI KOMPLEKS !! , kemudian aku pun menjawab : “maaf pak tapi aku di panggil oleh seseorang penghuni rumah  , itu orangnya (sambil aku menunjuk perempuan itu) “ akan tetapi petugas keamanan tersebut tidak bergeming sama sekali , justru wajah petugas keamanan ini makin terlihat sangar , dengan kumis tebal , sorot mata tajam dan postur yang gempal , petugas keamanan tersebut justru malah membentak ku dengan nada yang tinggi  “kau tinggalkan tempat ini sekarang juga atau ku hajar kau!!!” aku pun menjawab : “iya iya pak maaf , aku akan tinggalkan tempat ini sekarang juga” , akan tetapi saat aku hendak berjalan menjauh dari petugas keamanan tersebut , wanita yang memanggilku tadi pun mencegahnya , ia menghampiri petugas keamanan tersebut dan berkata : “ maaf pak satpam , kelihatannya aku punya sedikit rizeki untuk aku berikan kepada pemulung tadi , semalam kue dan makanan sisa pesta ulang tahunku masih banyak yang tersisa jadi ku mohon jangan usir pemulung itu (sambil menunjukku)” , “oh begitu ya non , baiklah kalau begitu” sahut petugas keamanan tersebut.

Kemudian perempuan tersebut pun menghampiri dan menyapaku, lalu betapa kagetnya dirinya saat melihat wajahku “loh ternyata kamu masih muda ya , aku kira sudah bapak-bapak hehe soalnya dari kejauhan tadi wajahmu kelihatan agak tua maaf ya , nama kamu siapa ?? “ dengan ramahnya perempuan tersebut menyalami ku , sungguh aku tak menyangka perempuan secantik dia mau bersalaman dengan ku ,di mataku  ia adalah sosok perempuan yang nyaris sempurna ,wajahnya berbentuk oval ,kelopak matanya berwarna kecoklatan , hidungnya mancung , bibirnya tipis berwarna merah muda, rambutnya panjang sebahu , kulitnya putih bersih sungguh seperti bidadari perempuan ini  , sedangkan diriku hanyalah seorang pemulung , pemulung dengan wajah yang lusuh ,dekil, berbau keringat dan tubuhku hanya berbalut baju yang sedikit robek-robek , aku sempat tertegun selama beberapa detik , apa dia nggak jijik sama diriku ya gumamku dalam hati , melihat diriku belum juga menjawab pertanyaannya perempuan tersebut pun mengulangi perkataannya : “heyy kok malah bengong sih , nama kamu siapa ? , kenalkan nama ku laras” , sungguh hati ini berdebar ketika aku menatap wajahnya , wajahnya begitu teduh , menatap wajahnya di saat cuaca sedang terik seperti ini ibarat menemukan oase di tengah padang pasir hhmmm begitu menyegarkan  , dengan sedikit gugup aku pun menjawabnya : “naaaa..maaaa..ku ken..ji” , dan laras pun menyahutnya kembali : “ohh kenji , kenapa gugup gitu sih , namamu mirip orang jepang ya hehe , ayo ke rumahku ji “ ,”baiklah mbak” balasku , “loh kok manggilnya mbak sih , aku baru 17 tahun lho , panggil laras saja gak papa” , “i..ya laras” kemudian kamipun berjalan menuju rumah laras.

Rumah laras begitu megah , di halaman depan rumahnya terdapat sebuah taman yang cukup luas , taman tersebut dilengkapi dengan beraneka ragam tanaman hias yang cukup indah , sebuah kolam ikan di tengah taman membuat halaman rumah ini terlihat lebih asri , saat tiba di rumah laras , laras pun mempersilahkan diriku untuk duduk di kursi teras depan rumahnya , laras berjalan ke dalam rumahnya , saat di tinggal laras ke dalam rumahnya , aku sempat berkhayal kembali , hmm seandainya saja aku mempunyai rumah semegah ini pasti aku betah seharian di rumah , gumam ku , dan saat sedang asyik-asyik nya berkhayal tiba-tiba laras muncul dari balik pintu rumahnhya  , dia berkata “ji ini aku bawakan minuman dingin pasti kamu haus kan ? , dan ini untuk kamu bawa pulang (laras menyerahkan beberapa kardus yang berisi kue) “ , “hmm banyak amat mbakkk kue nya , eh larass” jawabku , “ udah gak papa ,kue itu untuk bapak dan ibu mu di rumah , itu kue sisa pesta ulang tahun ku semalam ” jawab laras lagi ,”oh kamu habis ulang tahun ya ” jawab ku , kemudian kami pun terlibat percakapan yang cukup hangat di siang yang terik itu.

Laras : eh kenji kamu sekolah dimana ?
Aku : aku udah nggak sekolah ras , aku putus sekolah sejak kelas 2 smp dan sejak itu aku bekerja sebagai seorang pemulung untuk memenuhi kebutuhan keluarga ku
Laras : lha ayah mu nggak bekerja ??
Aku : ayahku sudah meninggal sejak 10 tahun yang lalu ras , (aku menjawab pertanyaan laras dengan wajah yang sedikit murung)
Laras : ohh , maaf maaf ji , kalau pertanyaanku membuatmu sedih
Aku : iya ras nggak papa kok
Laras : kamu anak pertama di keluargamu ya ?
Aku : iya ras , aku punya adik perempuan dua
Laras : hmm begitu ya ,pantas saja kamu jadi tulang punggung keluargamu , ternyata adik kamu perempuan semua , tapi adik kamu masih sekolah kan ?
Aku : iya ras , kedua adik ku masih sekolah semua , adik ku yang pertama kelas 5 sd dan adik ku yang kedua kelas 3 sd
Laras : aku salut banget sama kamu , rela berkorban demi kedua adikmu.
Aku : iya ras , eh ngomong –ngomong kamu nggak jijik apa sama aku ?
Laras : lho kok harus jijik kenapa , kamu bukan setan kan ? hehehe
Aku : ya nggak lah , aku manusia kok ,
Laras : eh tapi kenapa kok kamu jadi pemulung , mengapa nggak ngamen atau melakukan pekerjaan yang lain gitu
Aku : aku nggak bisa nyanyi ras suara ku jelek dan aku juga nggak punya keahlian lain , jadi terpaksa deh aku jadi pemulung
Laras : oh begitu ya , tapi gapapa kok yang penting kan halal
Aku : iya ras , eh aku pamit dulu ya , aku mau mulung lagi mumpung cuaca udah nggak terlalu panas
Laras : iya ji , eh besok kamu kesini lagi ya
Aku : loh buat apa ras ?
Laras : udah lah pokoknya besok kamu kesini lagi
Aku : iya ras , besok siang sehabis mulung aku akan kesini

Setelah itu aku pun pamit dan meninggalkan laras , untuk kembali mencari botol-botol bekas dan sampah untuk aku pungut , di saat mencari botol-botol bekas dan aneka sampah tiba tiba aku teringat dengan wajah laras , hmm laras udah cantik , kaya , baik hati lagi , pasti cowok yang jadi pacarnya beruntung banget tuh , eh tapi kenapa laras menyuruhku untuk kembali kerumahnya besok ya , jangan-jangan dia tertarik sama aku lagi ,ahh nggak mungkin lah mana mungkin dia tertarik sama pemulung yang bau dan dekil seperti diriku ini , gumam ku dalam hati.

Setelah selesai memulung , aku pun pulang kerumahku , setiba di rumah aku di sambut oleh kedua adik ku yang sangat aku sayangi , adikku yang pertama berkata : “eh kakak udah pulang , ini aku udah buatin teh hangat dan nasi goreng untuk kakak “ aku pun membalasnya : “makasih ya dek , kakak emang udah laper banget nih , eh ini kakak punya banyak kue untuk kita nikmatin malam ini” , kemudian ibuku menyahut perkataanku : “ ji kue sebanyak itu dapat dari mana ? kamu nggak nyuri kan ?” , aku menjawabnya : “nggak lah bu , kue ini aku dapat dari pemberian seseorang yang sangat baik hati , bahkan besok aku di suruh kesana lagi bu “ , “ oh begitu ya , kalau begitu cepatlah kamu mandi trus sholat” suruh ibu , “baiklah bu” jawabku.

Setelah selesai mandi dan sholat , aku pun menikmati kue pemberian laras bersama ibu dan kedua adikku , saat sedang asyik menikmati kue pemberian laras , tiba-tiba aku teringat kembali dengan wajah laras , perempuan yang sangat langka di zaman seperti sekarang ini , cantik , kaya namun sangat baik hati hmm aku kok jadi kepikiran laras terus ya , jangan-jangan aku jatuh cinta sama dia nih, pikirku dalam hati.

selepas makan kue bersama ibu dan kedua adik ku aku pun segera menuju kamarku , tujuan ku adalah untuk segera tidur mengingat seharian ini aku sangat lelah , akan tetapi saat tiba di kamar , aku tidak merasakan rasa kantuk yang cukup berarti , malam itu aku sangat kesulitan untuk tidur , lantaran selalu terbayang-bayang akan wajah laras , hmm laras memang wanita langka , sudah cantik , kaya, baik hati pula , andai dia jadi pacarku hehehe , gumamku dalam hati , selepas berandai-andai tentang laras , tak lama kemudian aku pun tertidur dengan pulas di ranjang tidurku yang hanya beralaskan tikar tersebut.

KEESOKAN HARINYA

Setelah bangun tidur aku pun segera berangkat menuju perkampungan di sebrang kawasan perumahan mewah tempat laras tinggal , pagi itu aku sangat bersemangat untuk memulung , aku berangkat memulung mulai pukul 06.00 pagi dan selesai pukul 12.00 siang , setelah selesai memulung aku pun segera bergerak menuju rumah laras , saat sampai di pos satpam , laras sudah melambaikan tangan nya dan memanggilku “ kenji kenji kesini” , aku pun segera menemui laras ,dan menyapa nya “laras kamu kok nggak sekolah sih , jam segini kok udah di rumah” , “hmm ini kan musim liburan ji jadi ya nggak sekolah lah” jawab laras , “oh begitu ya , sory sory soalnya aku kan nggak sekolah jadi nggak tau kalau ternyata ini musim liburan sekolah” balasku lagi , “alah gitu aja kok minta maaf sih gapapa kali” jawab laras dengan santai nya. Kemudian kami pun kembali terlibat percakapan yang cukup hangat siang itu

Aku : maaf ras , kenapa kamu kok menyuruhku kesini lagi ya ?
Laras : oh ya ... ji aku menyuruhmu kesini karena aku ingin memberi baju-baju ku di waktu kecil untuk kedua adik perempuanmu , kamu mau kan menerimanya ??
Aku : hmm lha emang kamu nggak punya adik perempuan ya ? kok baju baju nya malah di kasihkan ke aku ?
Laras : aku anak tunggal ji di keluargaku , aku tidak mempunyai kakak maupun adik , sehari-hari aku tinggal di rumah sendirian bersama kedua pembantuku
Aku : lha ayah ibu mu kemana ?
Laras : ayah dan ibuku tinggal di luar negeri untuk mengurusi perusahaan nya
Aku : lha kamu kok nggak ikut orang tuamu saja di luar negeri , biar bisa dekat dengan kedua orang tuamu
Laras : hmm aku nggak betah tinggal di luar negeri ji , enak tinggal di indonesia
Aku : oh begitu ya , emang paling enak itu tinggal di negeri sendiri ya hehehe
Laras : eh sekali kali adik mu ajak kesini dong , biar bisa ku ajak main , selama ini aku selalu kesepian kalau di rumah , kalau ada adik mu kan mungkin bisa sedikit menghapus kesepian ku
Aku : okelah , tapi pas hari minggu aja ya
Laras : besok kan bisa ,besok kan masih liburan sekolah
Aku : oh iya ya , baiklah besok aku akan ajak kedua adik ku kesini , ehh emang kamu suka ya main sama anak kecil ?
Laras : sukalah , sejujurnya aku sudah merindukan punya adik sedari dulu , akan tetapi karena rahim ibuku sudah di angkat , jadi ibuku tidak mungkin bisa hamil lagi , maka dari itu aku sangat senang jika melihat anak-anak kecil.

Setelah percakapan itu selesai , laras tiba-tiba memberi ku sebuah handphone , aku pun kaget dan bertanya : “lho kok aku di kasih handphone sih , buat apa ras “ ? “udah bawa aja , biar lebih gampang komunikasi kita , kamu belum punya handphone kan ?” jawab laras , “ belum ras , ohh okelah kalau begitu” balasku lagi sambil menerima handphone pemberiannya , saat itu aku berpikir mengapa laras memberiku handphone dan berkata : “biar lebih gampang komunikasi kita” hmm jangan jangan dia beneran suka sama aku nih , ahh apa mungkin dia suka sama pemulung seperti diriku ini , dengan penuh pertanyaan di benak ini , aku pun pulang menuju rumah , setiba di rumah aku pun segera memberikan beberapa baju masa kecil laras kepada kedua adik ku , dari raut wajahnya kedua adikku terlihat begitu gembira karena mendapat baju baru tersebut , adik ku yang kedua berkata : “ eh kakak , dapat dari mana baju sebagus ini , baju seperti ini pasti harganya mahal  ? “ , “ itu pemberian dari temen kakak yang sangat baik hati dek, bahkan besok kalian berdua di suruh kerumahnya , katanya ia pengen ketemu kalian berdua , kalian mau kan ??” , “mau mau kak” jawab serentak kedua adikku.

Malam harinya , laras pun menelpon ku , kami kembali terlibat percakapan yang cukup hangat malam itu , selain itu dia juga berkenalan dengan kedua adik ku melalui pembicaraan telepon tersebut , pagi harinya seperti janjiku , aku pun mengajak kedua adik ku menuju rumah laras , setiba di rumah laras , laras pun menyambutnya dengan sangat ramah , “ihh adik mu lucu-lucu ji , sini dek main sama kakak ke dalam yuk” kedua adik ku pun mengikuti laras masuk menuju rumahnya , sebelum laras masuk ke dalam rumahnya aku sempat pamit untuk pergi memulung dahulu sambil menitip kan kedua adik ku padanya.

Sehabis memulung , aku pun kembali kerumah laras untuk menjemput kedua adik ku , saat mengajak kedua adik ku pulang , kedua adik ku sempat berkata kepada ku demikian : “eh kakak mbak laras orang nya baik hati ya , tadi aku di ajak main boneka sama di kasih makanan-makanan yang enak –enak lho” “ iya dek , laras emang orang nya sangat baik hati” jawabku , “eh kak mengapa kak laras nggak kakak jadikan pacar saja”, “hmm maunya kakak juga begitu hehehe” pikirku dalam hati.

Semenjak aku mengajak kedua adik ku bertandang ke rumah laras , hubungan ku , kedua adik ku dengan laras pun semakin akrab , dalam berbagai kesempatan kami sering menghabiskan waktu bersama di rumah laras yang megah itu , di sisa masa liburan sekolah tersebut kedua adik ku pun selalu ku ajak main ke rumah laras , dan disaat malam tiba , laras juga sering menelpon untuk berbicara denganku serta berbicara dengan kedua adik ku , saat menelpon dia sering bertanya mengenai keadaan ku maupun keadaan kedua adikku , apa aku sudah makan ,apa aku udah sholat , apa adik ku sudah tidur dan lainnya , dan dari percakapan itu pula aku menghetahui kalau laras selama ini belum pernah merasakan yang namanya pacaran , sama seperti diriku hehehe.

Dari hari ke hari aku pun semakin yakin bahwa laras juga menyimpan rasa kepada ku , perhatian nya yang begitu besar kepada ku dan kedua adik ku membuat ku sangat yakin jika laras juga jatuh cinta kepadaku , akan tetapi aku pun tak berani mengungkapkan perasaan ku ini kepadanya , aku berpikir , yaa tuhan apa jadinya jika seorang pemulung sepertiku berpacaran dengan gadis cantik nan kaya seperti laras ,pasti banyak orang yang akan menertawakannya.

hmmm aku memang sudah menaruh hati pada laras sejak pertama kali bertemu , tapi apa benar laras juga menaruh hati kepadaku , di penuhi banyak tanda tanya dalam benak ku , aku pun memberikan diri untuk menelpon laras , “halo ada apa ji ?” suara laras di sebrang sana terdengar selepas dia mengangkat teleponku , “ hmm nggak papa ras , besok aku pengen ketemu kamu boleh ?” , “ohh gitu aja kok pakai nelpon segala , kamu tinggal datang ke rumahku saja aku pasti menemui mu” jawab laras , “oke besok pagi aku akan ke rumahmu “ jawabku lagi , “oke ji “ jawab laras singkat.

Pagi harinya dengan penuh rasa deg-deg an , aku pun berangkat menuju rumah laras , hari ini aku berencana akan mengungkapkan perasaan ku kepada nya , sejujurnya hati ku belum terlalu yakin untuk mengungkapkannya akan tetapi dari pada aku terbunuh dengan sejuta rasa penasaran , akhirnya aku pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya secara langsung kepada laras.

Setiba di rumah laras , aku pun mengetok pintu rumahnya , dan tak lama kemudian laras pun muncul dari dalam rumahnya untuk menemui ku , saat bertatapan dengan laras sejujurnya aku sangat gugup sekali waktu itu , “ eh ada apa ji kok kelihatannya penting sekali , mau bertemu kok sampai nelpon segala ” laras membuka pembicaraan , “hmm gak papa kok ras , tapi ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu” balasku , “tentang apa , adik mu ??” jawab laras , “oh..nggak nggak , nggak tentang adik ku kok ras ” balasku dengan sedikit gugup , waktu itu keringat pun mulai mengucur membasahi dahi ku , “lha terus tentang apa dong ?” jawab laras dengan penuh tanda heran , “ten..tang perasa...anku ras” jawabku lagi dengan nada terputus-putus , “oh kamu mau curhat tentang perempuan yang kamu sukai tho , tapi akau nggak bisa ngasih saran apa-apa lho ji soalnya aku kan belum pengalaman soal gituan , aku kan belum pernah pacaran hahaha” laras tersenyum dengan manisnya , “i..ya ras , tapi...” balasku , “tapi apa ji , kok kamu gugup gitu sih , kayak kita pertama kali bertemu dulu aja , kamu juga gugup gitu kan hahaha” laras kembali tersenyum , akan tetapi senyumnya itu berubah menjadi bisu tanpa kata , saat aku mengatakan kepadanya “tapi wanita yang kucinta itu dirimu ras” ketika aku mengatakan kalimat tersebut laras tak menjawabnya dan hanya diam seribu bahasa , kamudian aku pun mengulangi perkataanku : “perempuan yang aku cinta itu kamu ras” , tiba-tiba laras menitihkan air mata dan membalas perkataanku : “maaf ji memang selama ini aku menaruh perasaan kepadamu , tetapi perasaan itu sebatas rasa sayang seorang teman tidak kurang dan tidak lebih , aku sejujurnya juga sangat kagum kepadamu karena kamu rela berkorban putus sekolah dan menjadi seorang pemulung demi memenuhi kebutuhan hidup ibu dan kedua adikmu , akan tetapi aku tidak pernah berpikir sejauh itu ” jawab laras , “maaf ras kalau aku lancang mengungkapkan perasaanku ini , selama ini kamu kan sering menaruh perhatian lebih kepada ku dan kedua adik ku maka dari itu aku kira selama ini kamu juga menaruh perasaan yang sama sepertiku “ balasku lagi , “aku menaruh perhatian lebih selama ini karena sejujurnya aku sangat sayang kepada kedua adikmu , mengingat selama ini aku ingin sekali memiliki seorang adik , maka dari itu aku sangat perhatian kepada kedua adikmu , dan sering meminta mu untuk membawa kedua adikmu untuk bertandang ke rumahku” balas laras kembali , “ras meskipun kamu tidak menerima cintaku ini  , tapi kamu masih mau kan berteman dengan ku dan main sama kedua adik ku?” aku bertanya kepada laras , kemudian laras pun tersenyum mendengar diriku bertanya demikian : “ tenang saja ji , aku akan tetap menganggapmu sebagai teman dan aku akan tetap menyayangi kedua adikmu seperti adik ku sendiri , kalau kamu dan adik mu butuh apa-apa kamu tinggal hubungi aku saja aku pasti akan membantumu semampuku” , “terima kasih laras kamu memang perempuan langka di zaman seperti sekarang ini , dan aku sangat bersyukur kepada tuhan karena telah mempertemukan diriku dengan perempuan sebaik dirimu” dan laras pun membalasnya “aku juga sangat bersyukur kepada tuhan karena telah mempertemukan diriku dengan orang sepertimu dan kedua adikmu , aku harap setelah ini kamu jangan menjauhi ku ya ji” , “nggak kok ras , aku janji kita akan selalu menjadi teman , kalau kamu kesepian dan butuh teman kamu tinggal hubungi aku , aku akan mengajak kedua adik ku bertandang ke rumahmu” balasku , “terima kasih ya ji kamu baik sekali” laras pun menutup percakapan pagi itu dengan senyum manis nya.

Setelah itu aku pun pamit kepada laras untuk pulang ke rumah , meskipun laras tidak menerima cintaku tetapi aku sangat yakin bahwa laras tidak menerima cintaku bukan karena faktor aku sebagai pemulung  dan dia sebagai anak orang kaya , akan tetapi karena ada faktor perasaan yang memang tidak bisa untuk dipaksakan , aku sangat bisa memahami akan hal itu , dan meskipun pada akhirnya aku tidak dapat memiliki hati laras tetapi aku sudah sangat bersyukur kepada tuhan karena telah mempertemukan diriku yang hanya seorang pemulung ini dengan orang sebaik dan secantik laras , terimakasih tuhan !!



Selesai..




Minggu, 10 Juli 2016

CERPEN : TIDAK ADA PENGORBANAN YANG SIA-SIA




~ TERKADANG KEUNGGULAN SESEORANG TIDAK DI TENTUKAN OLEH SEBERAPA BESAR KEMAMPUAN YANG ADA DI DALAM DIRINYA AKAN TETAPI DI TENTUKAN OLEH SEBERAPA BESAR SESEORANG TERSEBUT MAMPU MEMAKSIMALKAN KEMAMPUAN YANG DIA MILIKI ~


Evan...Evan...Evan... terdengar sorak sorai penonton membahana di tribun utama stadion krida rembang , saat pemain bernomor punggung 10 tersebut menggiring bola dan melewati beberapa pemain lawan , sore itu stadion krida rembang di padati oleh sekitar 5000 an penonton , “evan memang calon striker hebat” terdengar celotehan dari beberapa penonton yang duduk di tribun utama stadion ini , aku mendengar celotehan tersebut karena posisi bench pemain memang cukup dekat dengan tribun utama , sehingga setiap suara yang keluar dari para mulut penonton pasti terdengar jelas di telinga para pemain cadangan dan staff pelatih tim PSIR U-17.

Sore itu tim PSIR U-17 tengah mengggelar uji coba terakhir menuju gelaran piala soeratin tingkat jawa tengah yang akan berlangsung 7 hari lagi , sore itu tim PSIR U-17 berhadapan dengan tim PERSIPA U-17 yang juga merupakan salah satu tim peserta dalam ajang piala soeratin mendatang , pertandingan sendiri berakhir dengan skor 4-1 yang dimenangkan oleh tim PSIR U-17 berkat hattrick dari evan dan satu gol dariku , aku sendiri baru masuk ke lapangan pada menit 85 untuk menggantikan evan yang sudah nampak kelelahan dan aku berhasil mencetak gol 2 menit berselang.

Pada pertandingan tersebut evan benar-benar berhasil memukau para penonton yang hadir di stadion krida , dribbling nya istimewa , melewati 3 hingga 4 pemain adalah hal yang mudah bagi seorang evan , larinya kencang , tendangan dari kedua kakinya sama-sama mematikan , modal tersebutlah yang membuat evan dianggap sebagai pesepakbola muda paling potensial di kabupaten rembang  , evan memang terlahir dengan bakat sepakbola yang kental  , ayahnya adalah mantan pemain sepakbola professional , begitupun juga dengan kakeknya , maka tak terlalu mengherankan jikalau evan mempunyai talenta diatas rata-rata dari pada yang lain , satu-satunya kekurangan evan dalam bermain sepakbola adalah stamina nya yang gampang kendor ketika pertandingan memasuki pertengahan babak kedua , di saat-saat seperti itulah biasanya pak handoyo , pelatih kami , akan memanggilku untuk melakukan pemanasan , dan disaat evan sudah nampak sangat kelelahan barulah aku masuk kelapangan untuk menggantikannya , dalam 5 pertandingan ujicoba terakhir , aku selalu main di akhir-akhir babak kedua untuk menggantikan evan , oh yaa karena memang hanya ada satu cadangan striker di tim kami yaitu aku , sebagai seorang pemain sepakbola khususnya striker talentaku tidak seistimewa evan , aku tidak memiliki dribbling yang bagus bahkan untuk melewati satu pemain pun terasa sedikit sulit , lariku juga tidak terlalu kencang  , kelebihan ku dalam bermain sepakbola hanyalah stamina yang luar biasa dan insting mencetak gol ku yang lumayan bagus , aku layaknya filipo inzhagi dalam persepakbolaan eropa.

Dan sebagai pemain cadangan tentu aku sudah tau konsekuensi yang akan aku terima , yaitu menit bermain yang akan sangat minim , apalagi dengan striker utama sekelas evan , peran evan di tim kami itu ibarat peran cristiano ronaldo di timnas portugal , gareth bale di timnas wales , zlatan di timnas swedia , dan messi di timnas argentina , sangat vital dan tak tergantikan , jikalau tidak benar-benar kelelahan atau cedera , sangat mustahil evan akan digantikan oleh pemain lain , menyadari akan hal tersebut justru membuatku semakin giat dalam berlatih , aku selalu percaya akan satu adagium yang berbunyi  “semakin besar perjuangan dan penderitaan yang kita rasakan dalam mencapai sesuatu maka akan berpeluang menghasilkan kuantitas keberhasilan yang semakin besar pula karena pada dasarnya tidak pernah ada pengorbanan yang sia-sia begitulah sejarah akan dan selalu mencatatnya” , menyadari bahwa bakat dan talenta ku tidak sebaik evan , membuatku harus berlatih jauh lebih keras dari evan , selain latihan rutin bersama tim , aku selalu menambah porsi latihan sendiri , selain itu aku juga selalu menyisihkan uang jajanku untuk membeli susu dan buah-buah an serta istirahat yang cukup juga selalu menjadi prioritasku , pola hidup disiplin selalu ku terapkan dalam kehidupanku sehari-hari.

Pada suatu siang saat aku sedang jogging mengelilingi lapangan dekat rumahku , aku bertemu dengan pak handoyo yang kebetulan sedang lewat , melihatku sedang lari-lari , pak handoyo pun mematikan motornya dan menyapaku : “fathir ngapain siang-siang gini kamu lari-lari , sebagai pemain cadangan aku hanya akan memasangmu di saat-saat evan benar-benar dalam kondisi darurat , jadi kamu tidak perlulah berlatih sekeras ini , kasihan dirimu” aku pun menjawabnya : “maaf pak , sebagai pemain cadangan aku juga merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi tim , meskipun bapak hanya akan menurunkan aku semenit pun aku akan memberikan yang terbaik semaksimal kemampuanku , lebih dari itu aku ingin melatih diriku sendiri untuk selalu bekerja keras dalam mencapai sesuatu , jika hanya dengan label pemain cadangan membuatku ogah dalam berlatih , bagaimana bisa aku mewujudkan mimpiku menjadi pemain sepakbola professional yang baik pada masa yang akan datang pak” pak handoyo pun menjawab “baiklah aku sangat menghargai prinsipmu , tapi jangan latihan terlalu keras nanti kamu malah jatuh sakit , kalau begitu aku pulang dulu ya “  “iya pak hati-hati” jawabku lirih.

Sepulang dari jogging , aku pun merebahkan diri di kasur “hmm lumayan melelahkan hari ini” gumamku dalam hati , saat hendak terlelap tidur tiba-tiba handphone ku berbunyi , dalam layar tertera nama evan , secepat kilat akupun mengangkatnya : “halo van ada apa” aku mengawali pembicaraan ,evan menjawabnya  “kamu dimana thir ? ayo ngopi di warung kopi mbah man”. Aku : “absen dulu van aku lelah nih habis jogging , aku mau tidur” , evan : "siapa juga yang suruh jogging siang-siang bolong gini , yaudah deh kalau gitu , selamat istirahat ya” , aku : "iya van , kamu jangan kebanyakan minum kopinya dan nggak usah ngrokok lagi , lusa kita kan tanding , nanti kamu malah kelelahan “ , evan : “haha iya iya”

Aku dan evan adalah sahabat , kami biasa nongkrong dan menghabiskan waktu bersama di warung kopi mbah man sebuah warung kopi sederhana di pinggiran kota rembang, sebagai sebuah pribadi evan adalah orang yang baik , dia ramah , tidak sombong meskipun hebat , dan baik hati akan tetapi sebagai seorang calon atlet professional , evan adalah pribadi yang buruk , ia adalah perokok berat , dalam sehari ia bisa menghabiskan 2 bungkus rokok selain itu ia juga suka begadang hingga larut malam bahkan terkadang ia juga menenggak minuman keras , mungkin kebiasaannya itulah yang membuat ia tidak terlalu memiliki stamina yang bagus dalam bermain sepakbola , aku pun sering menasehatinya agar menghentikan kebiasaan buruknya tersebut , akan tetapi evan pun tak pernah menggubrisnya , karena pada dasarnya ia memang sedikit agak keras kepala , sejak lahir evan sudah kehilangan ibunya yang meninggal pada saat melahirkannya , ayahnya sendiri bekerja sebagai seorang nahkoda kapal asing selepas pensiun dari hingar bingar dunia sepakbola hal tersebut membuat ayahnya jarang memantau perkembangan evan , tanpa didikan orang tua sejak kecil membuat evan tumbuh sebagai sebuah pribadi yang “liar” , memang dari segi materi ayahnya telah mampu menyukupi atau bahkan melebihi kebutuhannya akan tetapi dari segi kasih sayang dan dukungan moril evan tidak pernah mendapatkannya , hal itulah yang membuat evan tumbuh menjadi anak yang sedikit keras kepala dan liar.

PERTANDINGAN PERDANA

Sore ini akan di gelar pertandingan perdana piala soeratin 2016 tingkat provinsi jawa tengah , piala soeratin adalah kejuaran sepakbola bagi para pemain berusia 17 tahun ke bawah yang diadakan oleh PSSI , kebetulan untuk wilayah provinsi jawa tengah , kabupaten rembang lah yang menjadi tuan rumah , sebagai pembuka sore ini tim tuan rumah yang diwakili oleh tim PSIR U-17 akan berhadapan dengan tim PSCS U-17 , pertandingan sendiri akan di gelar tepat pukul 15.00 wib , pada ajang piala soeratin kali ini hanya akan diikuti oleh 8 tim saja , yang terbagi dalam 2 grup .

pagi hari sekitar pukul 09.00 wib aku meluncur ke rumah evan , tujuanku ke rumah evan adalah untuk meminjam skin karena kebetulan skin ku hilang satu , kelihatannya di curi tikus di rumahku semalam , akan tetapi saat tiba di rumahnya aku mendapati evan masih tertidur pulas di ranjangnya , “van...van..van..” aku pun mencoba membangunkannya akan tetapi evan masih asyik dengan dengkurannya , hmm pasti evan habis begadang tadi malam nih , gumamku , yaudahlah aku pulang saja , kasihan dia butuh istirahat , aku pun kembali ke rumah , dan syukurnya saat kembali ke rumah akhirnya aku dapat menemukan skin ku yang hilang tersebut , skin tersebut ketemu di bawah kolong ranjang tidurku.

Sekitar pukul 14.40 siang menjelang pertandingan di ruang ganti pemain , pak handoyo pelatih kami berkata kepada semua pemain bahwa dalam setiap pertandingan piala soeratin ini akan di amati oleh para pemandu bakat dari PSSI untuk memilih para pemain-pemain berbakat dalam ajang ini , para pemain yang terpilih akan di proyeksikan untuk mengisi skuad timnas U-18 , setelah mendangarkan perkataan dari pak handoyo tersebut , semua pemain pun bersiap menuju lapangan pertandingan dan saat waktu menunjukan tepat pukul 15.00 wib pertandingan pun dimulai , seperti biasa aku pun harus duduk di bangku cadangan , dengan menggunakan formasi 4-5-1 , tim PSIR U-17 mengandalkan evan sebagai sang ujung tombak , pertandingan sendiri berjalan alot hingga babak pertama berakhir skor pun masih sama kuat 0-0 , sore itu evan bermain kurang greget , tidak nampak kualitas permainan evan yang sesungguhnya ,  tak lama berselang babak kedua pun dimulai , seperti halnya pada babak pertama , pada babak kedua ini pertandingan juga masih berjalan alot kedua tim masih saling jual beli serangan , saat pertandingan akan berakhir imbang , dimenit 90 evan akhirnya berhasil membobol gawang lawan lewat sebuah kemelut di depan gawang , setelah evan mencetak gol tersebut ,  untuk mengulur-ulur waktu pertandingan yang masih tersisa 2 menit , akhirnya aku dimasukkan oleh pak handoyo untuk  menggantikan evan , aku pun hanya berada di lapangan kurang dari 2 menit tanpa menyentuh bola sekalipun , tapi aku sangat bersyukur akhirnya tim kami bisa meraih poin maksimal di laga perdana ini , dan pada 2 pertandingan penyisihan grup selanjutnya evan sungguh menjadi bintang bagi tim kami , ia memborong semua gol yang tercipta , yaitu saat PSIR U-17 mengalahkan PERSIJAP U-17 2-0 dan saat PSIR U-17 membekuk PPSM U-17 1-0 , berbekal 9 poin dari hasil 3 kali kemenangan dari 3 kali bertanding tim PSIR U-17 pun melaju ke babak semifinal , dalam 2 pertandingan PSIR U-17 yaitu saat melawan PERSIJAP U-17 dan PPSM U-17 itu sendiri aku hanya turun total selama 5 menit , yaitu turun selama  3 menit saat menghadapi PERSIJAP U-17 dan turun selama 2 menit saat melawan PPSM U-17 , dalam dua pertandingan tersebut aku selalu turun gelanggang untuk menggantikan evan , evan sendiri sementara ini mampu memuncaki daftar top skor sementara ajang ini dengan torehan 4 gol.

Meskipun hanya turun di akhir-akhir pertandingan dalam 3 pertandingan penyisihan grup , tidak lantas membuatku ogah-ogah an dalam berlatih , selain berlatih rutin bersama tim aku pun tetap menambah porsi latihan sendiri diluar jadwal latihan rutin tim , tidak masalah bagiku turun berapa menit pun yang terpenting adalah aku ingin selalu mengasah kemampuanku saat berlatih sehingga pada saat kesempatan itu datang , aku akan mampu memaksimalkannya secara maksimal dan akhirnya kesempatan yang kutunggu-tunggu itupun hadir juga , pada pertandingan babak semifinal melawan PSIS U-17 , aku ditunjuk sebagai starter oleh pak handoyo hal tersebut terjadi lantaran striker utama tim kami , evan , mengalami sakit demam , setelah dalam 3 pertandingan selalu turun dalam durasi kurang dari 3 menit , aku rasa ini adalah kesempatan terbaik untuk menunjukkan kemampuanku sebagai seorang striker yang haus gol , saat pertandingan dimulai , hujan deras mengguyur stadion krida , hal tersebut membuat lapangan sedikit tergenang air dan kedua tim pun tidak bisa memainkan bola-bola pendek alhasil kedua tim pun bermain dengan bola-bola lambung sehingga pertandingan sendiri berjalan kurang menarik , pada akhir babak pertama tim kami mendapat sebuah sepakpojok , soni yang mengambilnya , soni pun menendang dan bola mengarah kepada saya , akan tetapi sebelum menyentuh kepala saya bola itu sudah terlebih dahulu di tangkap oleh kiper lawan , akan tetapi tiba-tiba bola itu lepas dari tangkapan kiper tersebut dan dengan mudahnya saya menyonteknya ke mulut gawang , babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk tim kami , pada saat babak kedua dimulai hujan yang mengguyur sudah reda , hal itu membuat kedua tim mampu menunjukkan permainan terbaik , pertahanan tim  PSIS U-17 yang sangat solid membuat saya seakan mati kutu , akan tetapi sekitar menit 80 , sebuah serangan dari tim kami di dekat daerah pertahanan lawan menghasilkan pelanggaran dan berbuah tendangan bebas , aku pun maju sebagai algojonya , berjarak 25 meter dari mulut gawang aku akhirnya berhasil mencetak gol kedua di pertandingan ini , skor pun berubah menjadi 2-0 untuk tim kami , dan skor tersebut pun tidak berubah hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan , tim kami pun berhasil melaju ke babak final.

Setelah pertandingan , aku pun dipanggil oleh pak handoyo , dia berkata , dengan melihat penampilanku pada pertandingan semifinal ini , ia punya rencana akan mengubah formasi pakemnya 4-5-1 menjadi 4-4-2 pada partai final mendatang , dengan formasi 4-4-2 ia berencana akan menduetkan aku dengan evan sebagai ujung tombak tim , dia sungguh tidak menyangka ternyata aku mampu bermain sebagus tadi , akan tetapi sejujurnya kalau boleh menilai secara fair , aku menilai penampilanku pada pertandingan tadi tidak terlalu bagus , aku terlalu mudah dimatikan oleh para pemain belakang lawan , 2 gol ku sendiri pada pertandingan itu lahir dari satu keberuntungan karena tangkapan dari kiper lawan yang lepas dan satu dari tendangan bola mati , akan tetapi mungkin pelatih memiliki penilaian tersendiri.

Sehari menjelang partai final aku pun semakin bersemangat berlatih, karena pada pertandingan final nanti aku akan berduet dengan evan , sebuah kesempatan langka yang tentunya harus aku maksimalkan , malam harinya aku pun sempat sulit untuk tidur lantaran membayangkan apa yang akan terjadi besok hari  , “turun sejak menit pertama dan berduet dengan evan hmm besok aku akan tampil habis-habis an” gumam ku dalam hati , tak lama berselang aku pun terlelap di dalam indahnya mimpi.

Pagi harinya , setelah latihan pagi di gelar , tiba-tiba pak handoyo memanggil ku sendirian di pinggir lapangan , pak handoyo berkata : “fathir , saya mohon maaf pada pertandingan nanti sore kamu tidak jadi berduet dengan evan , saya tetap akan menggunakan formasi 4-5-1 dengan evan tetap jadi ujung tombaknya , saya mohon kamu bisa menerima keputusan saya , ini murni strategi tim “ , aku pun menjawabnya : “ siap pak , saya selalu menerima apapun keputusan anda , anda pelatihnya , anda yang lebih tahu mana yang terbaik bagi tim , tugas saya sebagai pemain adalah bermain sebaik-baik nya saat pelatih dan tim membutuhkan tenaga saya” , pak handoyo : saya tahu kamu berjiwa besar fathir terima kasih” aku : “sama-sama pak” dan pembicaraan pun berakhir.

Sore harinya , partai final piala soeratin tahun 2016 tingkat provinsi jawa tengah pun digelar , partai final kali ini mempertemukan tim tuan rumah PSIR U-17 melawan PERSIS U-17 , sore ini cuaca di kota rembang nampak begitu cerah , sekitar 10 ribu penonton memadati stadion krida sore ini , diantara ribuan penonton tersebut , nampak beberapa pemandu bakat dari PSSI hadir untuk mencari bibit – bibit pemain yang akan di proyeksikan untuk mengisi skuad timnas u-18 , tepat pukul 15.30 wib , pertandingan pun di mulai ,kedua tim langsung mengambil inisiatif serangan,  pertandingan pada babak pertama sendiri lebih di kuasai oleh tim tamu , alhasil hingga babak pertama berakhir tim tamu sudah unggul 2 gol dari tim kami , evan sendiri tampil sangat baik pada pertandingan itu ia beberapa kali mengancam gawang tim lawan , akan tetapi keberuntungan belum jua memihak kepadanya , saat pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit , tiba-tiba pak handoyo menyuruhku untuk pemanasan dan 5 menit kemudian aku masuk kelapangan untuk menggantikan salah satu gelandang kami , dengan masuknya diriku formasi tim berubah menjadi 4-4-2 , dan akhirnya aku pun dapat berduet dengan evan , setelah masuknya diriku permainan tim kami pun menjadi lebih hidup berbagai peluang matang dapat kami ciptakan , puncaknya di menit ke 65 aku berhasil membobol gawang lawan setelah mendapatkan umpan matang dari soni , sebelum memberikan umpan tersebut soni terlebih dahulu mampu mengecoh 2 pemain belakang lawan , skor pun berubah menjadi 2-1 kami masih tertinggal 1 gol dari tim lawan , sepuluh menit berselang aku kembali berhasil membobol gawang lawan , lagi-lagi soni lah yang menjadi kreatornya , setelah berhasil melewati satu pemain belakang lawan soni langsung memberikan umpan chip ke mulut gawang dan secepat kilat aku pun menyambar bola tersebut untuk menyamakan skor menjadi sama kuat 2-2 , saat skor imbang , tim lawan seakan akan sudah patah semangat sehingga dengan mudahnya kami membombardir pertahanan mereka , dan akhirnya di menit injury time aku berhasil mencetak hattrick pada pertandingan itu , gol tersebut tercipta lewat sebuah kerjasama yang cantik antara aku dan evan , pertandingan pun berakhir , tim kami keluar sebagai juaranya , aku keluar sebagai top skor dengan koleksi 5 gol dan dinobatkan sebagai pemain terbaik , sungguh momen yang luar biasa.

Seminggu setelah partai final tersebut aku mendapatkan kabar dari pak handoyo bahwa aku terpilih ke dalam skuad tim nasional U-18 berkat penampilanku yang cukup impresif di ajang piala soeratin , kata pak handoyo para pemandu bakat dari PSSI sangat kagum dengan permainan ku terutama di partai final , mendengar kabar tersebut hatiku pun merasa gembira luar biasa bahkan saat mendengar kabar tersebut aku sempat menitihkan air mata , tak pernah aku merasakan kegembiraaan lebih dari apa yang aku rasakan saat ini , satu-satunya kesedihan yang aku rasakan adalah karena evan sahabatku tidak terpilih ke dalam skuad tim nasional U-18 , para pemandu bakat dari PSSI menilai stamina evan terlalu buruk untuk bermain dalam taraf internasional kata pak handoyo , selain membuatku merasakan kebahagiaan yang luar biasa peristiwa tersebut juga membuat ku semakin yakin dan percaya akan adagium yang berbunyi : “semakin besar perjuangan dan penderitaan yang kita rasakan dalam mencapai sesuatu maka akan berpeluang menghasilkan kuantitas keberhasilan yang semakin besar pula karena pada dasarnya tidak pernah ada pengorbanan yang sia-sia begitulah sejarah akan dan selalu mencatatnya”



selesai






Senin, 04 Juli 2016

MENUJU KEMENANGAN



Tak terasa 29 hari sudah kita (umat islam) menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini, itu artinya hari kemenangan yang kita tunggu-tunggu akan segera tiba, jika sesuai kalender masehi, hari raya idul fitri akan jatuh pada hari rabu tanggal 6 juli 2016, adapun kementrian agama baru akan menggelar sidang penetapan (isbat) penentuan hari raya idul fitri pada hari ini, senin (4/7/2016).

Hari raya idul fitri adalah hari raya umat islam yang jatuh pada tanggal 1 syawal pada penanggalan hijriyah, makna dari kata “idul fitri” itu sendiri berarti kembali ke fitrah yakni kembali kepada fitrah kita semula (suci) disebabkan telah terhapusnya dosa-dosa kita melalui amalan-amalan kita selama bulan ramadhan serta melalui permintaan maaf kita kepada sanak saudara ataupun teman-teman kita saat hari lebaran (halal bihalal).

Di indonesia sendiri hari raya idul fitri selalu menjadi momen yang istimewa bagi sebagian besar masyarakatnya baik itu yang beragama islam maupun non islam, di negeri ini ada sebuah tradisi unik yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat saat hari raya idul fitri tiba, tradisi tersebut bernama “Mudik”, mudik adalah kegiatan pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama para sanak saudara untuk menyambut sukacita lebaran atau idul Fitri.

Di indonesia, mudik identik dengan tradisi tahunan yang di lakukan oleh sebagian besar masyarakat menjelang hari raya idul fitri (lebaran) tiba, tak terkecuali dengan diri saya, setiap menjelang lebaran tiba, saya dan keluarga saya pun tak pernah melewatkan tradisi tersebut.

Saya biasa pergi mudik ke bawen (kampung halaman ayah saya), satu hari menjelang lebaran tiba dan baru pulang ke rembang kembali satu hari setelah lebaran, bagi saya pribadi mudik adalah sebuah kegiatan yang selalu menyenangkan, bisa bertemu dan berkumpul bersama para sanak saudara adalah peristiwa yang mampu membuat perasaan saya menjadi cukup bahagia.

Selain mudik, hari raya idul fitri juga identik dengan simbol kemenangan bagi kaum muslim, simbol kemenangan melawan hawa nafsu selama satu bulan penuh (ibadah puasa), selain itu hari raya idul fitri juga sangat identik dengan makna keberhasilan, keberhasilan yang di dapatkan setelah melakukan perjuangan yang tak mudah selama satu bulan lamanya.

Perjuangan tak mudah melawan lapar, haus dan amarah, dan jika kita tidak dapat mengalahkannya maka kemenangan yang hakiki di hari raya idul fitri tidak akan bisa kita rasakan, hari raya idul fitri adalah sebuah kado atau hadiah, bagi mereka yang berhasil memenangkan sebuah perjuangan melawan hawa nafsu selama bulan ramadhan.

Sebuah hadiah yang harus di dapatkan dengan penuh perjuangan, tantangan dan cobaan tentunya, tidak mudah memang, akan tetapi begitulah filosofi untuk meraih keberhasilan menurut pandangan saya, keberhasilan akan dapat kita raih jikalau kita melakukan perjuangan dan merasakan penderitaan terlebih dahulu, penderitaan tersebut merupakan bentuk atau proses dari perjuangan dalam meraih tujuan yang kita inginkan

Semakin besar perjuangan yang kita lakukan dan penderitaan yang kita rasakan dalam mencapai sesuatu, maka akan berpeluang menghasilkan kuantitas keberhasilan yang semakin besar pula, begitupun sebaliknya jika kita tidak melakukan perjuangan dan tidak pernah merasakan sebuah penderitaan dalam mengejar sesuatu yang kita inginkan maka keinginan kita tersebut mustahil akan bisa terwujud menjadi sebuah kenyataan dan kebahagiaan pun tidak akan dapat kita rasakan.

Maka dari itu perjuangan untuk mencapai kemenangan di hari raya idul fitri nanti setali tiga uang dengan mencapai keberhasilan dalam hidup ini, yaitu sama-sama membutuhkan sebuah perjuangan, pengorbanan dan cobaan, maka dari itu jika kita mau melakukan sebuah perjuangan dan pengorbanan serta mampu melewati segala cobaan dan tantangan yang menghadang (untuk mencapai suatu tujuan), maka kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki akan dapat kita rasakan.

Orang bijak berkata : “barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, maka ia akan merasakan hinanya kebodohan dalam hidupnya dan barang siapa tidak mau melakukan perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai suatu tujuan di dalam hidupnya maka tujuan hidupnya tersebut selamanya tidak akan pernah tercapai”

Akhir sekali saya ingin menyampaikan bahwa segala perjuangan dan pengorbanan yang kita rasakan selama bulan ramadhan ini akan bermuara kepada sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki pada hari raya idul fitri nanti begitu pun pula dengan segala perjuangan dan pengorbanan yang kita rasakan dalam mencapai tujuan hidup kita selama ini juga akan bermuara kepada sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki suatu saat nanti,  karena pada dasarnya “tidak pernah ada pengorbanan yang sia-sia begitulah sejarah akan dan selalu mencatatnya”





"KEMENANGAN YANG HAKIKI DAPAT KITA RASAKAN KETIKA KITA DAPAT MENGALAHKAN TANTANGAN DAN RINTANGAN YANG MENGHADANG KITA DALAM MENCAPAI TUJUAN YANG INGIN KITA TUJU"






Selesai......