Senin, 04 Juli 2016

MENUJU KEMENANGAN



Tak terasa 29 hari sudah kita (umat islam) menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini, itu artinya hari kemenangan yang kita tunggu-tunggu akan segera tiba, jika sesuai kalender masehi, hari raya idul fitri akan jatuh pada hari rabu tanggal 6 juli 2016, adapun kementrian agama baru akan menggelar sidang penetapan (isbat) penentuan hari raya idul fitri pada hari ini, senin (4/7/2016).

Hari raya idul fitri adalah hari raya umat islam yang jatuh pada tanggal 1 syawal pada penanggalan hijriyah, makna dari kata “idul fitri” itu sendiri berarti kembali ke fitrah yakni kembali kepada fitrah kita semula (suci) disebabkan telah terhapusnya dosa-dosa kita melalui amalan-amalan kita selama bulan ramadhan serta melalui permintaan maaf kita kepada sanak saudara ataupun teman-teman kita saat hari lebaran (halal bihalal).

Di indonesia sendiri hari raya idul fitri selalu menjadi momen yang istimewa bagi sebagian besar masyarakatnya baik itu yang beragama islam maupun non islam, di negeri ini ada sebuah tradisi unik yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat saat hari raya idul fitri tiba, tradisi tersebut bernama “Mudik”, mudik adalah kegiatan pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama para sanak saudara untuk menyambut sukacita lebaran atau idul Fitri.

Di indonesia, mudik identik dengan tradisi tahunan yang di lakukan oleh sebagian besar masyarakat menjelang hari raya idul fitri (lebaran) tiba, tak terkecuali dengan diri saya, setiap menjelang lebaran tiba, saya dan keluarga saya pun tak pernah melewatkan tradisi tersebut.

Saya biasa pergi mudik ke bawen (kampung halaman ayah saya), satu hari menjelang lebaran tiba dan baru pulang ke rembang kembali satu hari setelah lebaran, bagi saya pribadi mudik adalah sebuah kegiatan yang selalu menyenangkan, bisa bertemu dan berkumpul bersama para sanak saudara adalah peristiwa yang mampu membuat perasaan saya menjadi cukup bahagia.

Selain mudik, hari raya idul fitri juga identik dengan simbol kemenangan bagi kaum muslim, simbol kemenangan melawan hawa nafsu selama satu bulan penuh (ibadah puasa), selain itu hari raya idul fitri juga sangat identik dengan makna keberhasilan, keberhasilan yang di dapatkan setelah melakukan perjuangan yang tak mudah selama satu bulan lamanya.

Perjuangan tak mudah melawan lapar, haus dan amarah, dan jika kita tidak dapat mengalahkannya maka kemenangan yang hakiki di hari raya idul fitri tidak akan bisa kita rasakan, hari raya idul fitri adalah sebuah kado atau hadiah, bagi mereka yang berhasil memenangkan sebuah perjuangan melawan hawa nafsu selama bulan ramadhan.

Sebuah hadiah yang harus di dapatkan dengan penuh perjuangan, tantangan dan cobaan tentunya, tidak mudah memang, akan tetapi begitulah filosofi untuk meraih keberhasilan menurut pandangan saya, keberhasilan akan dapat kita raih jikalau kita melakukan perjuangan dan merasakan penderitaan terlebih dahulu, penderitaan tersebut merupakan bentuk atau proses dari perjuangan dalam meraih tujuan yang kita inginkan

Semakin besar perjuangan yang kita lakukan dan penderitaan yang kita rasakan dalam mencapai sesuatu, maka akan berpeluang menghasilkan kuantitas keberhasilan yang semakin besar pula, begitupun sebaliknya jika kita tidak melakukan perjuangan dan tidak pernah merasakan sebuah penderitaan dalam mengejar sesuatu yang kita inginkan maka keinginan kita tersebut mustahil akan bisa terwujud menjadi sebuah kenyataan dan kebahagiaan pun tidak akan dapat kita rasakan.

Maka dari itu perjuangan untuk mencapai kemenangan di hari raya idul fitri nanti setali tiga uang dengan mencapai keberhasilan dalam hidup ini, yaitu sama-sama membutuhkan sebuah perjuangan, pengorbanan dan cobaan, maka dari itu jika kita mau melakukan sebuah perjuangan dan pengorbanan serta mampu melewati segala cobaan dan tantangan yang menghadang (untuk mencapai suatu tujuan), maka kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki akan dapat kita rasakan.

Orang bijak berkata : “barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, maka ia akan merasakan hinanya kebodohan dalam hidupnya dan barang siapa tidak mau melakukan perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai suatu tujuan di dalam hidupnya maka tujuan hidupnya tersebut selamanya tidak akan pernah tercapai”

Akhir sekali saya ingin menyampaikan bahwa segala perjuangan dan pengorbanan yang kita rasakan selama bulan ramadhan ini akan bermuara kepada sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki pada hari raya idul fitri nanti begitu pun pula dengan segala perjuangan dan pengorbanan yang kita rasakan dalam mencapai tujuan hidup kita selama ini juga akan bermuara kepada sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang hakiki suatu saat nanti,  karena pada dasarnya “tidak pernah ada pengorbanan yang sia-sia begitulah sejarah akan dan selalu mencatatnya”





"KEMENANGAN YANG HAKIKI DAPAT KITA RASAKAN KETIKA KITA DAPAT MENGALAHKAN TANTANGAN DAN RINTANGAN YANG MENGHADANG KITA DALAM MENCAPAI TUJUAN YANG INGIN KITA TUJU"






Selesai......














Tidak ada komentar:

Posting Komentar