Kongres tahunan pssi pertama dibawah pimpinan ketua umum edy rahmayadi telah selesai digelar
di bandung pada tanggal 8 januari lalu , kongres yang di gelar di hotel
aryaduta bandung tersebut pun melahirkan beberapa keputusan penting serta
terobosan baru , keputusan penting
tersebut diantaranya : pemulihan status 7 tim yang sebelumnya terhukum
yaitu persebaya surabaya , persipasi bekasi , persema malang , lampung fc ,
persewangi banyuwangi dan persibo bojonegoro selain itu kongres pertama pssi di
bawah pimpinan edy rahmayadi ini pun menetapkan gelaran kompetisi sepakbola
indonesia tahun 2017 terbagi menjadi 3 kasta yaitu liga 1 , liga 2 dan liga
nusantara
Sedangkan terkait regulasi kompetisi , boleh dibilang pssi
mencoba menerapkan sebuah terobosan baru , terobosan regulasi yang pada hakikatnya bertujuan untuk
mengoptimalkan regenerasi pemain dan memaksimalkan potensi para pemain muda ,
dan Berikut rancangan/draft regulasi yang di kemukakan oleh pssi tersebut :
LIGA 1 : 1. pemain asing maksimal 3 orang dengan ketentuan 1
pemain harus dari benua asia , 2. usia pemain maksimal 35 tahun , 3.
diperbolehkan mengontrak pemain berusia lebih dari 35 tahun maksimal 2 pemain ,
4. wajib mengontrak 5 pemain u-23 dan masuk line up , 5. 3 pemain dibawah usia
23 tahun wajib tampil sebagai starter , 6. Setiap klub wajib memiliki tim u-21
dan u-19
LIGA 2 : 1. Usia pemain maksimal 25 tahun , 2. Boleh
mengontrak pemain berusia di atas 25 tahun maksimal 5 orang , 3. Klub boleh
memainkan 5 pemain berusia di atas 25 tahun dalam satu pertandingan , 4. Liga 2
pada tahun 2018 bakan di ikuti oleh 24 klub
Meskipun regulasi tersebut belum pasti resmi di aplikasikan
(masih berupa draft) akan tetapi rancangan regulasi yang di kemukakan oleh pssi
tersebut rupanya telah menuai banyak pro dan kontra atau kritik dari berbagai
pihak , banyak pihak yang mendukung
berlakunya regulasi tersebut akan tetapi di sisi lain tidak sedikit pula
pihak yang tidak setuju jika regulasi tersebut benar-benar di aplikasikan pada
kompetisi sepakbola indonesia tahun 2017 ini.
Sedangkan saya pribadi sebagi pecinta dan penikmat sepakbola
indonesia memiliki pandangan lain terkait rancangan regulasi ini , di satu sisi
saya memang sangat setuju dengan pemberlakuan rancangan regulasi ini , akan
tetapi di sisi yang lain saya kurang sepaham dengan rancangan regulasi ini , saya
sangat setuju dengan regulasi ini terkait dengan pemberian tempat bagi para
pemain muda serta pembatasan pemain asing akan tetapi disisi yang lain saya
kurang sepaham dengan regulasi ini terkait dengan pembatasan usia pemain baik untuk liga 1 maupun untuk liga 2
Dan untuk lebih jelasnya , di bawah ini saya akan mencoba
menguraikan beberapa sisi positif dan sisi negatif dari draft regulasi yang di
canangkan oleh pssi tersebut dan kemudian saya akan mencoba menawarkan jalan tengah
, dimana jalan tengah tersebut sekiranya bisa mengakomodir keinginan dan tujuan
dari berbagai pihak terkait (pemain , tim , pssi , suporter dll)
SISI POSITIF
1.Hakikat atau inti dari rancangan regulasi ini adalah untuk
mengoptimalkan proses regenerasi pemain serta memaksimalkan potensi para pemain
muda yang selama ini (dengan regulasi yang lama) belum terlalu mendapatkan
perhatian serius , oleh karena itu sudah barang tentu , sisi positif jika
regulasi ini benar-benar di laksanakan adalah akan semakin banyaknya muncul
talenta-talenta muda baru yang potensial dan menjanjikan bagi masa depan
persepakbolaan nasional , sehingga tim nasional pun tidak akan pernah
kekurangan pemain-pemain berkualitas
2.biaya pengeluaran klub untuk mengontrak pemain akan
tereduksi , tidak dapat di ingkari bahwa gaji pemain senior dan pemain muda (di bawah
25 tahun) sudah barang tentu berbeda , meski terkadang ada beberapa pemain muda
yang sudah mendapatkan gaji tinggi akan tetapi saya yakin jumlahnya tidak
terlalu signifikan , selain itu pembatasan pemain asing untuk liga 1 dan tanpa
pemain asing untuk liga 2 , juga dapat berperan untuk menekan pengeluaran klub
, karena tak bisa di pungkiri gaji para pemain asing biasanya di atas rata-rata
gaji para pemain lokal.
SISI NEGATIF
1.dengan adanya pembatasan usia pemain , sangat berpotensi
besar menyebabkan banyak pemain sepakbola professional di negeri ini terpaksa
harus pensiun dini dengan regulasi ini , khususnya untuk level liga 2 , dengan
aturan bahwa setiap tim hanya boleh mengontrak maksimal 5 pemain berusia di
atas 25 , sangat berpotensi besar akan menyebabkan banyak pemain terpaksa harus
menganggur karena tidak memiliki klub , mengingat jumlah pemain yang beredar
yang berusia diatas 25 tahun jumlahnya tidak sebanding dengan kuota yang di
sediakan oleh regulasi yaitu hanya 5 pemain saja , dan hal ini tentu akan
menimbulkan masalah sosial baru yaitu meningkatnya pengangguran walaupun
jumlahnya tidak akan signifikan dalam konteks stabilitas dan perekonomian
nasional.
2.adanya pembatasan usia pemain , dapat mengurangi nilai
jual kompetisi di mata sponsor serta menurunkan mutu dari kompetisi itu sendiri sehingga hal tersebut dapat mengurangi antusiasme penonton dan masyarakat , karena
bagi sebagian pihak , dengan adanya regulasi pembatasan pemain , membuat
kompetisi ini pun serasa bukan kompetisi professional (meskipun di indonesia
sejak dulu professional memang masih hanya sekedar slogan) , dengan
berkurangnya nilai jual kompetisi dan antusiasme penonton (bukan suporter) maka berpotensi besar
dapat mengurangi pendapatan klub itu sendiri , akan tetapi saya rasa efek ini
(nilai jual kompetisi dan antusiasme penonton) tidak akan terlalu berkurang
signifikan , namun kalau sedikit banyak mempengaruhi saya yakin pasti ada.
JALAN TENGAH YANG SAYA TAWARKAN
Seperti yang saya utarakan di atasa bahwa esensi , inti atau
hakikat dari rancangan regulasi ini adalah untuk mengoptimalkan regenerasi
pemain dan memaksimalkan potensi para pemain muda dan untuk hal ini saya sangat
setuju dan mendukung , akan tetapi di
sisi lain regulasi ini juga berpotensi besar membuat banyak pesepakbola professional
di negeri ini terpaksa harus mengakhiri karirnya lebih dini karena adanya
pembatasan usia pemain.
oleh karena itu disini saya ingin mencoba memberikan saran dan jalan
tengah yang sekiranya bisa mengakomodir kepentingan pihak-pihak terkait , yakni
regenerasi pemain dan pengoptimalan potensi pemain muda dapat berjalan akan
tetapi disisi lain para pemain professional secara keseluruhan juga dapat
berkarya tanpa adanya pembatasan usia , dan berikut adalah jalan tengahnya :
1.karena level liga 1 adalah kompetisi yang menjadi ladang
bagi calon pemain tim nasional , maka saya sangat setuju dengan adanya aturan 3
pemain di bawah u-23 wajib tampil sebagai starter dan pembatasan pemain asing
yaitu maksimal 3 (1 dari asia) pemain tiap klub , akan tetapi seharusnya pembatasan
usia pemain maksimal 35 tahun sebanyak 2 pemain bagi setiap tim seharusnya tidak perlu di
lakukan kalau tujuannya hanya untuk lebih mengoptimalkan pemain muda , karena dengan
regulasi pemberlakuan pemain u-23 yang wajib main 3 orang serta pembatasan
pemain asing maksimal 3 pemain setiap tim sejatinya sudah bisa mengakomodir
pengoptimalan pemain muda itu sendiri.
2.pada level liga 2 , saya mencoba memberikan saran
alternatif , yaitu minimal 5 pemain berusia 25 tahun kebawah wajib tampil
sebagai starter serta setiap klub wajib mengontrak pemain berusia di bawah 25
tahun minimal 10 pemain , dengan regulasi ini alokasi kuota untuk pemain
berusia 25 tahun ke atas masih terjaga dan di sisi lain pengoptimalan potensi
pemain muda juga tetap dapat berjalan dengan adanya aturan minimal 5 pemain di
bawah 25 tahun yang wajib tampil sebagai starter.
3. untuk liga nusantara , karena liga nusantara adalah
termasuk kompetisi level amatir maka saya rasa pengoptimalan pemain muda adalah
hal yang krusial , maka dari itu saya rasa untuk liga nusantara , pemain yang
boleh tampil wajib dibatasi yaitu berusia 23 tahun kebawah dengan tambahan
maksimal 3 pemain berusia diatas 23 tahun (senior) yang boleh di kontrak oleh
setiap tim , pemain senior itu sendiri berperan untuk membimbing , memimpin dan
di harapkan bisa menularkan penghetahuan dan pengalamannya kepada para pemain
muda tersebut.
4.kemudian saran saya kepada pssi , idealnya regulasi itu
haruslah konsisten , tidak berubah-ubah , dan tersistematis sesuai blue print
yang ingin di capai , janganlah regulasi yang notabene adalah dasar dari
penyelenggaraan sebuah kompetisi itu berubah-ubah , karena jika sebuah regulasi
sering berubah-ubah maka target dan tujuan yang ingin di capai melalui regulasi
tersebut tidak akan pernah bisa tercapai secara optimal , misalnya jika regulasi ini
benar-benar di lakukan maka idealnya regulasi ini di tetapkan untuk minimal
jangka waktu 5 tahun dan setelah 5 tahun berjalan barulah regulasi tersebut di
evaluasi , yang baik di pertahankan dan yang kurang optimal harus diperbaiki ,
jangan sampai pada tahun ini regulasi tersebut diberlakukan akan tetapi tahun
depan tiba-tiba di ubah lagi , jika itu sampai terjadi (sering berubah) maka saya
yakin kompetisi sepakbola indonesia tidak pernah bisa menghasilkan suatu iklim
kompetisi yang berkualitas , terstruktur dan progressif.
Kemudian saya juga menyarankan kepada pssi untuk menggalakkan jenjang kompetisi yang terstruktur dimulai dari U 10 , U 13 , U 15 , U 17 , U 19 dan U 21 , kompetisi kelompok umur ini berfungsi bagi media untuk mematangkan pemain sebelum mereka terjun di kancah sepak bola profesional
Dengan semakin banyak kompetisi kelompok umur , maka pembinaan bakat pemain muda akan terus berjalan , sehingga bibit bibit pemain potensial akan sangat mudah di temukan sehingga proses regenerasi pemain tim nasional tidak terhambat
Kemudian saya juga menyarankan kepada pssi untuk menggalakkan jenjang kompetisi yang terstruktur dimulai dari U 10 , U 13 , U 15 , U 17 , U 19 dan U 21 , kompetisi kelompok umur ini berfungsi bagi media untuk mematangkan pemain sebelum mereka terjun di kancah sepak bola profesional
Dengan semakin banyak kompetisi kelompok umur , maka pembinaan bakat pemain muda akan terus berjalan , sehingga bibit bibit pemain potensial akan sangat mudah di temukan sehingga proses regenerasi pemain tim nasional tidak terhambat
Akhir sekali saya ingin menyampaikan bahwa , apapun regulasi
yang ingin dicanangkan oleh pssi sejatinya pasti memiliki tujuan yang baik yaitu untuk kemajuan sepakbola Nasional ,
sehingga idealnya apapun regulasi yang akan di gunakan oleh pssi sebagai dasar
penyelenggaraan kompetisi kedepan
haruslah selalu mendapat dukungan penuh dari segenap klub yang notabene adalah
peserta kompetisi serta oleh segenap pihak terkait.
Pada hakikatnya setiap kebijakan atau keputusan memang tidak
akan pernah bisa memuaskan semua pihak , sebaik apapun kebijakan atau keputusan
pasti akan selalu ada pihak yang tidak setuju , sebaliknya seburuk apapun kebijakan atau keputusan pasti juga akan selalu ada pihak yang menerimanya.
Oleh karena itu terlepas nanti apakah regulasi kompetisi yang di gunakan sama persis sesuai draft regulasi diatas ataukah akan ada perubahan , sejatinya regulasi tersebut haruslah di taati dan di dukung penuh oleh segenap pihak terkait demi kemajuan persepakbolaan nasional.
Oleh karena itu terlepas nanti apakah regulasi kompetisi yang di gunakan sama persis sesuai draft regulasi diatas ataukah akan ada perubahan , sejatinya regulasi tersebut haruslah di taati dan di dukung penuh oleh segenap pihak terkait demi kemajuan persepakbolaan nasional.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar