Detik demi detik dalam hidup begitu cepat berlalu,
menggoreskan catatan kisah perjalanan hidup yang panjang di belakang, satu per
satu kisah perjalanan hidup tersimpan di dalam benak, hati dan pikiran, baik kisah
manis maupun kisah pahit, kisah manis tentunya
akan selalu menjadi sebuah catatan yang indah dan tak terlupakan sedangkan
kisah pahit biarlah menjadi pengalaman yang memberi saya sebuah pembelajaran hidup, sehingga dapat membuat saya tumbuh menjadi sebuah pribadi yang lebih baik seiring dengan berjalannya waktu.
Hidup adalah sebuah pilihan, pilihan tentang segala sesuatu
yang kita pilih untuk menjalani serta melanjutkan hidup di dunia yang fana ini, setiap pilihan yang kita pilih tentunya mengandung konsekuensi yang pastinya
kita sendirilah yang harus mempertanggung jawabkannya begitulah bunyi asas
kehidupan yang berlaku di dalam hidup dan entah dalam konteks apapun, saya
selalu yakin dan percaya akan satu falsafah hidup yang berbunyi “Pilihan hidup tidak pernah ada yang salah”.
Satu hal saya yakini bahwasanya yang membuat kita berhasil,
bahagia ataupun gagal bukanlah di tentukan oleh pilihan hidup kita, akan
tetapi di tentukan oleh sikap, karakter dan pola pikir kita dalam menjalani
pilihan hidup yang kita pilih tersebut.
Itu artinya, apapun pilihan hidup yang kita pilih sejatinya selalu
menghadirkan peluang gagal dan juga peluang sukses, karena pada hakikatnya
tidak pernah ada pilihan hidup yang pasti menjamin kesuksesan dan sebaliknya
tidak pernah ada pilihan hidup yang pasti menjamin kegagalan.
Kesuksesan dan kegagalan tersebut sejatinya di tentukan oleh
kerja keras, dedikasi dan kesungguhan kita dalam menjalani pilihan hidup yang
kita pilih, mau memilih jurusan kuliah apapun, mau kuliah di dalam negeri
maupun di luar negeri, mau kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta, mau
memilih pekerjaan atau profesi apapun, mau jadi pegawai atau pengusaha,
sejatinya pilihan-pilihan tersebut tidak pernah ada yang menjamin kesuksesan
dan sebaliknya juga tidak pernah ada yang menjamin kegagalan.
Semua pilihan tersebut sama-sama menghadirkan peluang sukses
dan juga peluang gagal, faktor yang menentukan akankah kita akan sukses
ataukah kita akan gagal adalah kerja keras, dedikasi dan kesungguhan, apapun
pilihan hidup kita, selama kita mau bekerja keras, memiliki dedikasi serta
selalu bersungguh-sungguh (memberikan yang terbaik) dalam menjalaninya, maka
niscaya keberhasilan dan kesuksesan akan selalu menaungi, itu kepercayaan yang
selalu saya yakini.
Definisi kesuksesan sendiri bagi setiap orang tentu beragam, setiap orang pasti memiliki definisi tersendiri mengenai apa arti dan makna dari
kesuksesan, sedangkan bagi saya, kesuksesan adalah manakala kita bisa
merealisasikan tujuan hidup yang ingin kita capai dengan kerja keras dan
tetesan keringat kita (memaksimalkan potensi kita) dan akan lebih berarti
lagi jika kesuksesan tersebut juga memiliki nilai manfaat bagi kehidupan orang
lain atau masyarakat, maka dari itu kesuksesan dari seseorang sejatinya hanya dapat dinilai
oleh orang itu sendiri bukan oleh orang lain.
TERAS DEPAN RUMAH
Sore ini cuaca sedang tidak bersahabat, mendung tebal yang disertai hujan deras dan angin kencang
membuat suasana terasa lebih dramatis, sambil sesekali menyeruput
secangkir kopi pahit, angan saya pun melayang jauh kebelakang.
Tak terasa detik demi detik begitu cepat berlalu dan tak terasa
pula akhirnya saya harus di hadapkan dengan sebuah pilihan, pilihan yang jujur
tidak mudah bagi saya, pilihan yang mengharuskan saya untuk berpikir
berulangkali disertai beragam pertimbangan dan alasan sebelum akhirnya saya
menjatuhkan pilihan.
Namun falsafah hidup yang selalu saya yakini yang berbunyi
“Tidak pernah ada pilihan hidup yang salah” membuat saya selalu yakin dan
percaya akan setiap pilihan hidup saya.
Setelah berpikir berulangkali disertai beragam pertimbangan
dan alasan akhirnya saya pun menjatuhkan pilihan untuk mengambil program
kekhususan hukum pidana dari pada hukum tata negara , satu alasan dasar atau kunci mengapa saya
memutuskan untuk memilih hukum pidana adalah karena faktor hati, saya merasa
memiliki cinta yang lebih dan “Passion” untuk bergelut dengan bidang ini,
walau tak bisa di pungkiri saya juga memiliki rasa cinta dengan bidang hukum
yang lain secara keseluruhan.
Satu hal yang selalu saya lakukan di masa lalu ketika di
hadapkan pada sebuah pilihan hidup adalah saya akan selalu lebih mengutamakan gengsi atau prestise
dari pada hati dan kenyamanan, misalnya saat pemilihan penjurusan di waktu SMA, saat itu saya merasa jurusan ipa terlihat lebih hebat dan lebih prestise dari
pada jurusan ips dan itulah yang menjadi dasar alasan mengapa saya pada
akhirnya memilih jurusan ipa.
Akan tetapi seperti halnya kalimat di awal artikel ini yang
berbunyi, “Kisah pahit biarlah menjadi sebuah pengalaman yang memberi saya
sebuah pembelajaran hidup” maka untuk saat ini dan seterusnya, dalam memilih
sebuah pilihan hidup saya akan lebih mengutamakan hati, perasaan dan
kenyamanan dari pada gengsi semata
Mengapa mengutamakan hati ??? karena dengan hati semua
yang kita kerjakan akan terasa lebih mudah dan tentunya menyenangkan, hal itu
membuat kita akan selalu bisa mengeluarkan 100 persen potensi yang kita miliki
sehingga peluang untuk meraih kerberhasilan tentunya akan jauh lebih besar.
Dan tak terasa ketika saya mengetik kata “Dan” di awal
kalimat ini, senja telah tiba, jarum jam di smartphone android saya telah
menunjukkan tepat pukul 18.00 wib, adzan magrhib pun berkumandang khidmat, itu artinya malam akan segera datang, gelap
akan segera menyapa serta terang pun akan segera hilang.
Itulah elegi senja yang mengandung makna filosofi bahwa
senja selalu menghadirkan harapan tentang esok yang lebih baik, dan untuk
merasakan esok yang lebih baik maka kita harus merasakan dahulu sebuah
kegelapan dari malam, kita tidak akan pernah bisa merasakan indahnya pagi jika
tidak merasakan gelapnya malam terlebih dahulu.
Sama seperti hal nya untuk meraih sebuah kesuksesan dan
keberhasilan dalam hidup, yakni kita tidak akan pernah bisa merasakan
nikmatnya sebuah kesuksesan dan keberhasilan tanpa terlebih dahulu merasakan
pedihnya sebuah pengorbanan dan perjuangan.
Fase kehidupan saya saat ini bila ibaratkan mungkin telah
tiba di saat senja, artinya setelah saya memilih pengkhususan hukum pidana,
maka saya akan segera merasakan sebuah kegelapan dari malam, dalam hal ini
yang saya artikan sebagai sebuah kegelapan dari malam adalah fase perjuangan
dan pengorbanan saya sebelum menyelesaikan jenjang sarjana.
Saya yakin perjuangan saya tidak akan mudah di fase ini,
fase ini pasti membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang jauh lebih besar dari pada fase-fase sebelumnya, akan tetapi saya juga yakin bahwasanya
jika saya mampu melewati fase ini dengan baik, maka kegelapan tersebut akan segera hilang dan berubah menjadi indahnya sinar terang dari sebuah pagi.
Itu artinya semester 6, 7 dan 8 adalah ibarat sebuah
kegelapan malam bagi saya yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang jauh
lebih besar dari pada semester-semester sebelumnya dan jika saya mampu melewati fase
ini dengan baik maka kegetiran dan kegelapan malam tersebut akan segera hilang
dengan datangnya pagi yang mana saya artikan sebagai sebuah kebahagiaan.
Oleh karena itu, tugas saya saat ini adalah bagaimana untuk
selalu bekerja keras, berdedikasi dan bersungguh-sungguh dengan pilihan hidup
saya tersebut, memperdalam dan memperluas wawasan saya di bidang hukum pidana
adalah sebuah keharusan, meskipun di bidang lain juga tak kalah penting.
Dan akhir sekali, sebagai penutup dari artikel ini saya ingin mengutip salah satu quote dari dale
cernige yang berbunyi “ ANDA TIDAK AKAN PERNAH SUKSES KECUALI JIKA
ANDA MENYUKAI APA YANG ANDA LAKUKAN” lalu saya akan tambah dengan
kalimat :
“ANDA TIDAK AKAN PERNAH MERASAKAN KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN TANPA MAU MENGALAMI GETIRNYA SEBUAH PERJUANGAN DAN PENGORBANAN"
Dan ......
"Tidak akan pernah ada pagi yang indah tanpa terlebih dahulu melewati sebuah malam yang gelap, tidak akan pernah ada manisnya keberhasilan dan kesuksesan tanpa ada pahitnya sebuah jerih payah, kerja keras dan tetesan keringat "
“ANDA TIDAK AKAN PERNAH MERASAKAN KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN TANPA MAU MENGALAMI GETIRNYA SEBUAH PERJUANGAN DAN PENGORBANAN"
Dan ......
"Tidak akan pernah ada pagi yang indah tanpa terlebih dahulu melewati sebuah malam yang gelap, tidak akan pernah ada manisnya keberhasilan dan kesuksesan tanpa ada pahitnya sebuah jerih payah, kerja keras dan tetesan keringat "
SELESAI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar