Dalam kehidupan kita pasti pernah mengalami suatu masalah
atau hambatan, masalah atau hambatan tersebut dapat berupa kegagalan,
kekalahan, ataupun juga ketidakmampuan, dan ketika semua hal tersebut
datang menghampiri kehidupan kita, terkadang kita justru berkecendrungan untuk
menyalahkan keadaan atau orang lain atas datangnya masalah atau hambatan
tersebut.
Apakah itu respon yang tepat ??? , jika anda mengatakan iya, maka saya kurang sependapat dengan anda, menurut pendapat pribadi saya,
akan terasa sangat kurang bijaksana jika setiap hambatan atau masalah yang datang
menghampiri kehidupan kita, kita alih tanggungjawabkan kepada keadaan atau orang
lain, sedangkan pada hakikatnya pelaku atau subyek dari kehidupan kita adalah
diri kita sendiri.
Oleh karena itu, alangkah bijak dan baiknya jika setiap
kegagalan, kekalahan, ataupun ketidakmampuan yang datang
menghampiri kehidupan kita, kita sendirilah yang harus
mempertanggungjawabkannya.
jika hal itu dapat kita lakukan, maka hikmah dan nilai positif dari
setiap masalah atau hambatan yang datang menghampiri kehidupan kita akan dapat
kita serap dan dapat memberi kita sebuah pembelajaran hidup, sehingga kedepan kita bisa menjadi sebuah
pribadi yang lebih baik dari pada sebelumnya.
karena idealnya, koreksi itu kedalam bukan keluar, koreksi
kedalam adalah koreksi terhadap diri kita sendiri, mengapa kita gagal,
mengapa kita kalah, mengapa kita tidak mampu, apa sebabnya dan apa yang harus kita lakukan agar pada kesempatan berikutnya pil pahit itu tidak kembali kita
telan, pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan bentuk dari koreksi diri.
Terbiasalah untuk menyalahkan diri sendiri ketika mengalami
suatu kegagalan, kekalahan ataupun ketidakmampuan, dengan menyalahkan diri
sendiri, maka akan timbul koreksi dan evaluasi diri yang kemudian menghasilkan
solusi guna mengatasi kegagalan, kekalahan, ataupun ketidakmampuan tersebut
(agar tidak gagal, agar tidak kalah dan agar mampu pada kesempatan
berikutnya)
Oleh karena itu, akan selalu ada Nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dan memberi sebuah pembelajaran hidup dari Setiap kegagalan, kekalahan dan ketidakmampuan jika kita menyalahkan diri kita sendiri.
Oleh karena itu, akan selalu ada Nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dan memberi sebuah pembelajaran hidup dari Setiap kegagalan, kekalahan dan ketidakmampuan jika kita menyalahkan diri kita sendiri.
Beda halnya saat kita menyalahkan keadaan atau orang lain
atas kegagalan, kekalahan atau ketidakmampuan yang menghampiri kehidupan kita, saat kita menyalahkan elemen eksternal (luar diri) maka tidak akan timbul
koreksi dan evaluasi diri, sehingga hikmah dan nilai positif dari setiap
kegagalan, kekalahan dan ketidakmampuan tidak bisa kita serap dan tidak
dapat memberi kita sebuah pembelajaran hidup.
Filosofi yang benar : jika kita tidak bisa mematahkan sebuah
batu bata dengan tangan kita, maka yang salah bukanlah batu bata nya, yang salah
adalah tangan kita, oleh karena itu, tugas kita adalah bagaimana cara melatih
dan membuat tangan kita agar lebih kuat sehingga bisa mematahkan batu bata itu.
Nilai positif yang bisa kita serap dari filosofi di atas
adalah : Jika kita menyalahkan diri kita sendiri atas masalah yang datang
menghampiri kehidupan kita, maka disitu akan timbul koreksi dan evaluasi diri
yang kemudian menghasilkan solusi guna mengatasi masalah yang kita hadapi
tersebut.
Filosofi yang salah : jika kita tidak bisa mematahkan sebuah
batu bata dengan tangan kita maka yang salah adalah batu bata nya karena batu
bata tersebut terlalu keras dan bukanlah tangan kita yang salah karena gagal
mematahkan batu bata tersebut.
Jika kita menyalahkan keadaan atau orang lain atas masalah
yang datang menghampiri kehidupan kita, maka disitu tidak akan timbul koreksi dan
evaluasi diri, sehingga tidak akan timbul solusi guna mengatasi masalah
tersebut dan lebih dari itu, hal
tersebut membuat diri kita tidak akan bisa mengambil hikmah dan sisi
positif dari setiap masalah yang datang menghampiri kehidupan kita.
Dalam dinamika kehidupan, saya pun pernah mengalami beragam
masalah atau hambatan berupa kegagalan, kekalahan ataupun ketidakmampuan dan dari setiap masalah atau hambatan yang pernah menghampiri
kehidupan saya, saya selalu berusaha untuk menyalahkan diri saya sendiri.
Mengapa saya selalu berusaha untuk menyalahkan diri saya sendiri ?? karena dengan menyalahkan diri sendiri akan mendorong
saya untuk belajar, belajar untuk introspeksi, koreksi dan evaluasi diri guna menemukan solusi untuk mengatasi masalah atau hambatan yang datang menghampiri kehidupan saya.
Misalnya saat semester 3 lalu, sejujurnya saat itu saya
mempunyai target bisa mendapatkan ipk sempurna 4.00, namun pada kenyataanya
saya hanya mendapatkan ipk 3.71, karena gagal mencapai target yang saya
canangkan, saya pun menyalahkan diri saya sendiri, karena kurang rajin
belajar, kurang fokus belajar dan sebagainya.
Kemudian saya melakukan introspeksi, evaluasi dan koreksi
diri atas kegagalan tersebut, dan menghasilkan sebuah solusi yaitu saya harus
lebih rajin, lebih giat dan lebih fokus belajar dan pada akhirnya target mendapatkan ipk
sempurna 4.00 yang gagal tercapai pada semester 3 dapat terealisasi di semester
4.
saya pun yakin, keberhasilan merealisasikan target tersebut di sebabkan karena saya
melakukan introspeksi, evaluasi dan koreksi diri yang di dahului dengan sikap menyalahkan diri sendiri atas kegagalan di semester 3 lalu.
Dan mungkin akan lain ceritanya jika saat itu saya tidak melakukan introspeksi, evaluasi dan koreksi diri karena cenderung menyalahkan keadaan atau orang lain seperti menyalahkan dosen, menyalahkan mata kuliah yang terlalu sulit dan seterusnya.
Dan mungkin akan lain ceritanya jika saat itu saya tidak melakukan introspeksi, evaluasi dan koreksi diri karena cenderung menyalahkan keadaan atau orang lain seperti menyalahkan dosen, menyalahkan mata kuliah yang terlalu sulit dan seterusnya.
Jika saat itu saya cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan atas
kegagalan tersebut, mungkin pada semester 4 sayapun juga tidak akan bisa
mencapai target yang saya canangkan tersebut (ipk 4.00), lantaran saya tidak melakukan introspeksi, evaluasi dan koreksi diri.
Karena orang yang terbiasa menyalahkan keadaan atau orang
lain ketika mengalami suatu kegagalan cenderung tidak akan pernah bisa belajar, belajar untuk introspeksi, evaluasi dan koreksi diri, sehingga kegagalan demi kegagalan pun akan selalu terulang dan senantiasa menghiasi kehidupannya.
Maka dari itu terbiasalah untuk tidak menyalahkan keadaan
atau orang lain ketika kita mengalami suatu kegagalan, kekalahan ataupun ketidakmampuan, terbiasalah untuk menyalahkan diri
sendiri, dengan menyalahkan diri
sendiri maka akan timbul introspeksi, evaluasi dan koreksi diri guna menemukan
solusi untuk mengatasi semua hal itu, sehingga kegagalan, kekalahan ataupun ketidakmampuan yang pernah kita rasakan pada masa lalu tidak
kembali terulang di masa depan.
“PEMBELAJARAN TERBAIK
ATAS SUATU KEGAGALAN, KEKALAHAN DAN KETIDAKMAMPUAN ADALAH INTROSPEKSI DIRI, DAN INTROSPEKSI DIRI TIDAK AKAN
PERNAH BISA KITA LAKUKAN TANPA TERLEBIH DAHULU MENYALAHKAN DIRI SENDIRI”
SELESAI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar