Sebagai sebuah pribadi sejujurnya saya termasuk golongan
orang yang jahil, usil dan senang melakukan hal-hal konyol untuk mengerjai
para teman atau sahabat saya.
Entah sudah berapa banyak para teman atau sahabat yang telah
merasakan penderitaan akibat ulah dari keusilan dan kejahilan diri saya, saya sendiri
sebagai pelakunya pun sudah tidak mampu untuk mengingat semuanya hehehe.
Namun dari semua ulah keusilan dan kejahilan yang pernah
saya lakukan, saya masih mampu mengingat satu peristiwa yang menurut saya
paling jahil yang pernah saya lakukan terhadap teman atau sahabat saya, dan
ketika mengingat kembali peristiwa tersebut, pasti selalu mampu membuat diri
saya tertawa terpingkal-pingkal, peristiwa tersebut saya namakan “Es
teh air hujan“, kenapa bisa es teh air hujan ? berikut adalah cerita selengkapnya.
# ES TEH AIR HUJAN
Peristiwa ini terjadi ketika saya duduk di bangku sma, dan korban
dari ulah kejahilan saya ini adalah sahabat saya yang bernama syarifudin ansor
atau biasa saya memanggilnya dengan panggilan lek di.
Lek di adalah sahabat saya sejak duduk di bangku smp , dia
adalah teman satu kelas saya pada saat kelas 7 dan 8 smp, bahkan saat kelas 10
sma, saya sempat satu bangku dengan dia, dan karena sudah cukup lama saling
mengenal, sedikit banyak tentu saya sudah tahu dan mengerti betul bagaimana sifat dan karakter dia.
Dimata saya, lekdi adalah sosok pribadi yang unik, lucu,
baik hati, ceroboh dan mudah sekali di provokasi, dia adalah salah satu
sahabat saya yang paling banyak mendapatkan dampak dari sifat usil dan jahil
yang saya miliki.
Ada satu kejahilan yang pernah saya lakukan kepada nya yang masih
saya ingat betul hingga sekarang, dan ketika mengingat kembali kejahilan
tersebut maka akan timbul 2 sisi perasaan yang bertolak belakang, di satu sisi
saya selalu tak mampu menahan tawa ketika mengingat kembali peristiwa tersebut namun
di sisi yang lain saya juga merasa sangat berdosa karena telah melakukan hal
tersebut kepada sahabat saya sendiri hehehe.
Pada suatu siang, sehabis bermain futsal, saya dan
teman-teman saya (termasuk lek di) mampir di sebuah warung mie ayam sederhana di
pinggiran kota rembang, tujuan kami
mampir di warung mie ayam tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk mengisi
kembali tenaga kami yang terkuras habis setelah bermain futsal.
Saat sampai di warung mie ayam tersebut, tiba-tiba hujan
deras mengguyur, “wah pas ni , hujan-hujan makan mie ayam” ucap ansor alias
lek di, setelah memesan mie ayam beserta minuman, kami pun memilih tempat
duduk di pojok luar warung ini, yang tentunya berdekatan dengan talang air.
Tak beberapa lama kemudian pelayan warung ini mengantarkan
minuman pesanan kami terlebih dahulu, saat itu saya memesan es jeruk manis
sedangkan lek di memesan es teh, sambil menunggu pesanan mie ayam datang, kami
pun terlibat obrolan ringan terutama membahas pertandingan futsal yang baru
selesai kami mainkan.
Di tengah asyiknya obrolan itulah muncul ide jahil dalam
otak saya, ide jahil itu tersebut muncul ketika saya melihat gelas yang berisi
es teh pesanan lek di sudah habis separuh, “ hmmm pas ni aku punya ide jahil
hehehe “ gumam saya dalam hati.
Ide jahil saya adalah mengisi kembali es teh yang sudah
habis separuhnya tersebut dengan air hujan yang turun dari talang air warung
ini, dan untuk bisa melakukan hal ini maka saya harus bisa mengalihkan
perhatian dari lek di.
Maka dari itu, untuk mengalihkan perhatian lek di (agar saya
bisa mengeksekusi ide jahil saya), saya pun menyuruh lek di untuk mengambil
kerupuk yang berada di dalam warung ini dan karena lek di orangnya baik hati
seperti yang saya tulis diatas, maka lek di pun dengan segera melaksanakan
perintah saya tersebut.
Di saat lek di berjalan dan masuk kedalam warung untuk
mengambil kerupuk tersebut, secepat kilat sayapun langsung melancarkan aksi,
gelas yang berisi es teh pesanan lek di saya ambil dan saya campur dengan air
hujan yang jatuh dari talang air, hingga gelas yang berisi es teh tersebut
penuh kembali.
Saat lek di kembali dengan membawa beberapa kerupuk, saya
dengan wajah sok baik pun berterimakasih kepadanya, “suwun lho lek” ucap saya
sambil tersenyum, dan tak berapa lama
kemudian (sesuai rencana) lek di pun meminum es teh pesanannya yang sudah saya campur
dengan air hujan.
Dengan khidmatnya lek di menikmati teguk demi teguk es teh
tersebut hingga tinggal kira kira sepertiga dari isi penuhnya, saat melihat
lek di dengan khidmatnya menikmati teguk demi teguk es teh air hujan tersebut,
saya nyaris tak mampu menahan tawa, batin saya saat itu berkata, apa dia
tidak menyadari perubahan rasa es tehnya ya hehehe.
Dan agar dia tidak menaruh curiga, saya pun dengan berat
hati harus menyimpan birahi tawa saya dalam hati saja hahaha.
Tak beberapa lama kemudian pesanan mie ayam kami pun datang, dengan segera kami pun mempermak mie ayam kami sedemikian rupa dengan
saos dan kecap sesuai selera kami masing-masing, dan di saat itulah timbul
lagi ide untuk kembali menjahili lek di.
Seperti ide awal,
saya pun harus kembali mengalihkan perhatian lek di agar bisa melaksanakan ide
jahil saya tersebut, dan untuk itu saya pun harus kembali menyuruh lek di,
kali ini saya menyuruh dia beserta salah satu teman saya untuk mengambil
kerongkong dan aneka jeroan sebagai pelengkap untuk menikmati mie ayam ini yang
tempatnya berada di gerobak mie ayam (depan warung).
Di saat mereka berdua pergi untuk mengambil kerongkong dan
aneka jeroan tersebutlah, saya dengan leluasa melaksanakan ide jahil saya
tersebut , saya kembali mengisi es teh
tersebut dengan air hujan hingga es teh yang semula tinggal sepertiga itu
menjadi setengah dari ukuran penuhnya.
Ulah jahil sayapun tak hanya berhenti sampai disitu,
kemudian saya mengambil sedikit saos dan sambal yang lumayan banyak yang
kemudian saya tuangkan ke dalam es teh air hujan tersebut dan saya aduk hingga
merata.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasa es teh tersebut
ya, sudah di campur air hujan masih di tambah pula dengan saos dan sambel yang
lumayan banyak, hmm rasanya pasti asem, manis dan pedas tuh hehehehe, pikir
saya dalam hati sambil menahan tawa.
Setelah lek di dan salah satu teman saya datang membawa
kerongkong dan aneka jeroan, kami pun dengan segera melahap mie ayam pesanan
kami masing-masing , ketika sedang asyik
melahap mie ayam tersebut, sejujurnya saya sangat menantikan bagaimana
ekspresi pertama kali lek di ketika meminum es teh air hujan plus saos dan
sambal tersebut, membayangkan saja rasanya sudah bisa membuat diri saya
tertawa lebar hehehe.
Dan saat-saat yang saya nantikan pun akhirnya tiba, setelah
mie ayam pesanan lek di habis, tanpa basa-basi dia pun segera meminum es teh
pesanannya yang sudah saya campur dengan air hujan plus saos dan sambal
tersebut.
Benar saja ketika baru satu tegukan, wajahnya pun langsung
memerah, air es teh yang sudah ia telan pun ia muntahkan kembali sambil
terbatuk-batuk (mungkin menahan pedas), dan saat itu terjadi, saya dan
teman-teman saya pun tertawa terpingkal-pingkal hahahaha, dan diantaranya
teman-teman saya, saya lah yang tertawa paling keras, lantaran birahi tawa
yang saya simpan sedari tadi saya lepaskan semuanya.
Lantas, reaksi apa yang kemudian lek di perlihatkan ??? jengkel dan memaki saya sudah barang tentu jawabannya, ia sudah paham betul
(karena sudah terlalu banyak saya jahili) bahwa peristiwa jahil ini pasti
merupakan ide dari saya.
Dan atas semua ulah jahil saya tersebut, saya dan
teman-teman saya pun meminta maaf kepada lek di dan karena lekdi orangnya baik
hati, dia pun dengan legawa memaaafkan kami semuanya walau mungkin masih
menyimpan rasa jengkel sedikit di hatinya hahahaha
Itulah salah satu kenangan ulah jahil saya kepada sahabat
saya, yang masih saya ingat hingga sekarang, seperti yang saya sampaikan
diatas bahwa ketika mengingat kembali ulah jahil saya tersebut, maka akan timbul 2 sisi perasaan yang
bertolak belakang.
Di satu sisi saya tak akan mampu menahan tawa ketika
mengingatnya kembali bahkan saat menulis artikel ini pun saya seringkali
tertawa, namun di sisi yang lain saya sangat merasa bersalah karena telah
melakukan hal tersebut kepada sahabat saya sendiri.
Maka dari itu di akhir artikel ini saya ingin memohon maaf
sekali lagi yang sebesar-besarnya kepada sahabat saya M Syarifudin Ansor alias
lek di atas ulah jahil saya tersebut.
Sebagai manusia kita pasti di anugerahi sisi positif maupun
sisi negatif oleh sang maha pencipta, dan mungkin sifat jahil ataupun usil
yang saya miliki adalah salah satu bentuk dari sisi negatif tersebut.
Oleh karena itu tugas saya sebagai insan manusia adalah bagaimana caranya berusaha untuk meminimalisir dan mereduksi segala sisi negatif dalam diri saya dari waktu ke waktu, hingga saya bisa menjadi sebuah pribadi yang lebih baik kedepannya.
Oleh karena itu tugas saya sebagai insan manusia adalah bagaimana caranya berusaha untuk meminimalisir dan mereduksi segala sisi negatif dalam diri saya dari waktu ke waktu, hingga saya bisa menjadi sebuah pribadi yang lebih baik kedepannya.
Dan syukurnya sifat usil dan jahil yang saya miliki saat ini sudah tidak
sebesar dulu lagi, saya sudah sangat jarang melakukan hal-hal yang bersifat usil atau jahil kepada para sahabat atau orang - orang yang dekat dengan saya dan itu semua bisa terjadi karena saya memiliki tekad yang
kuat untuk memperbaiki diri agar dapat menjadi sebuah pribadi yang lebih baik dari pada sebelumnya, akhir sekali saya ingin mengucapkan selamat malam
dan selamat beristirahat untuk kita semua hehehe.
“SETIAP MANUSIA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENOLAK SISI NEGATIF YANG DI
BERIKAN OLEH TUHAN KEPADANYA YANG BISA MANUSIA LAKUKAN HANYALAH SEBATAS MENGURANGI ATAU MEMPERKECIL SISI NEGATIF
TERSEBUT UNTUK MENJADI SEBUAH PRIBADI
YANG LEBIH BAIK “
SELESAI......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar