Senin, 27 Maret 2017

ES TEH AIR HUJAN




Sebagai sebuah pribadi sejujurnya saya termasuk golongan orang yang jahil, usil dan senang melakukan hal-hal konyol untuk mengerjai para teman atau sahabat saya.

Entah sudah berapa banyak para teman atau sahabat yang telah merasakan penderitaan akibat ulah dari keusilan dan kejahilan diri saya, saya sendiri sebagai pelakunya pun sudah tidak mampu untuk mengingat semuanya hehehe.

Namun dari semua ulah keusilan dan kejahilan yang pernah saya lakukan, saya masih mampu mengingat satu peristiwa yang menurut saya paling jahil yang pernah saya lakukan terhadap teman atau sahabat saya, dan ketika mengingat kembali peristiwa tersebut, pasti selalu mampu membuat diri saya tertawa terpingkal-pingkal, peristiwa tersebut saya namakan “Es teh air hujan“, kenapa bisa es teh air hujan ? berikut adalah cerita selengkapnya.


# ES TEH AIR HUJAN


Peristiwa ini terjadi ketika saya duduk di bangku sma, dan korban dari ulah kejahilan saya ini adalah sahabat saya yang bernama syarifudin ansor atau biasa saya memanggilnya dengan panggilan lek di.

Lek di adalah sahabat saya sejak duduk di bangku smp , dia adalah teman satu kelas saya pada saat kelas 7 dan 8 smp, bahkan saat kelas 10 sma, saya sempat satu bangku dengan dia, dan karena sudah cukup lama saling mengenal, sedikit banyak tentu saya sudah tahu dan mengerti  betul bagaimana sifat dan karakter dia.

Dimata saya, lekdi adalah sosok pribadi yang unik, lucu, baik hati, ceroboh dan mudah sekali di provokasi, dia adalah salah satu sahabat saya yang paling banyak mendapatkan dampak dari sifat usil dan jahil yang saya miliki.

Ada satu kejahilan yang pernah saya lakukan kepada nya yang masih saya ingat betul hingga sekarang, dan ketika mengingat kembali kejahilan tersebut maka akan timbul 2 sisi perasaan yang bertolak belakang, di satu sisi saya selalu tak mampu menahan tawa ketika mengingat kembali peristiwa tersebut namun di sisi yang lain saya juga merasa sangat berdosa karena telah melakukan hal tersebut kepada sahabat saya sendiri hehehe.

Pada suatu siang, sehabis bermain futsal, saya dan teman-teman saya (termasuk lek di) mampir di sebuah warung mie ayam sederhana di pinggiran kota rembang, tujuan kami mampir di warung mie ayam tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk mengisi kembali tenaga kami yang terkuras habis setelah bermain futsal.

Saat sampai di warung mie ayam tersebut, tiba-tiba hujan deras mengguyur, “wah pas ni , hujan-hujan makan mie ayam” ucap ansor alias lek di, setelah memesan mie ayam beserta minuman, kami pun memilih tempat duduk di pojok luar warung ini, yang tentunya berdekatan dengan talang air.

Tak beberapa lama kemudian pelayan warung ini mengantarkan minuman pesanan kami terlebih dahulu, saat itu saya memesan es jeruk manis sedangkan lek di memesan es teh, sambil menunggu pesanan mie ayam datang, kami pun terlibat obrolan ringan terutama membahas pertandingan futsal yang baru selesai kami mainkan.

Di tengah asyiknya obrolan itulah muncul ide jahil dalam otak saya, ide jahil itu tersebut muncul ketika saya melihat gelas yang berisi es teh pesanan lek di sudah habis separuh, “ hmmm pas ni aku punya ide jahil hehehe “ gumam saya dalam hati.

Ide jahil saya adalah mengisi kembali es teh yang sudah habis separuhnya tersebut dengan air hujan yang turun dari talang air warung ini, dan untuk bisa melakukan hal ini maka saya harus bisa mengalihkan perhatian dari lek di.

Maka dari itu, untuk mengalihkan perhatian lek di (agar saya bisa mengeksekusi ide jahil saya), saya pun menyuruh lek di untuk mengambil kerupuk yang berada di dalam warung ini dan karena lek di orangnya baik hati seperti yang saya tulis diatas, maka lek di pun dengan segera melaksanakan perintah saya tersebut.

Di saat lek di berjalan dan masuk kedalam warung untuk mengambil kerupuk tersebut, secepat kilat sayapun langsung melancarkan aksi, gelas yang berisi es teh pesanan lek di saya ambil dan saya campur dengan air hujan yang jatuh dari talang air, hingga gelas yang berisi es teh tersebut penuh kembali.

Saat lek di kembali dengan membawa beberapa kerupuk, saya dengan wajah sok baik pun berterimakasih kepadanya, “suwun lho lek” ucap saya sambil tersenyum, dan tak berapa lama kemudian (sesuai rencana) lek di pun meminum es teh pesanannya yang sudah saya campur dengan air hujan.

Dengan khidmatnya lek di menikmati teguk demi teguk es teh tersebut hingga tinggal kira kira sepertiga dari isi penuhnya, saat melihat lek di dengan khidmatnya menikmati teguk demi teguk es teh air hujan tersebut, saya nyaris tak mampu menahan tawa, batin saya saat itu berkata, apa dia tidak menyadari perubahan rasa es tehnya ya hehehe.
Dan agar dia tidak menaruh curiga, saya pun dengan berat hati harus menyimpan birahi tawa saya dalam hati saja hahaha.

Tak beberapa lama kemudian pesanan mie ayam kami pun datang, dengan segera kami pun mempermak mie ayam kami sedemikian rupa dengan saos dan kecap sesuai selera kami masing-masing, dan di saat itulah timbul lagi ide untuk kembali menjahili lek di.

Seperti  ide awal, saya pun harus kembali mengalihkan perhatian lek di agar bisa melaksanakan ide jahil saya tersebut, dan untuk itu saya pun harus kembali menyuruh lek di, kali ini saya menyuruh dia beserta salah satu teman saya untuk mengambil kerongkong dan aneka jeroan sebagai pelengkap untuk menikmati mie ayam ini yang tempatnya berada di gerobak mie ayam (depan warung).

Di saat mereka berdua pergi untuk mengambil kerongkong dan aneka jeroan tersebutlah, saya dengan leluasa melaksanakan ide jahil saya tersebut , saya kembali mengisi es teh tersebut dengan air hujan hingga es teh yang semula tinggal sepertiga itu menjadi setengah dari ukuran penuhnya.

Ulah jahil sayapun tak hanya berhenti sampai disitu, kemudian saya mengambil sedikit saos dan sambal yang lumayan banyak yang kemudian saya tuangkan ke dalam es teh air hujan tersebut dan saya aduk hingga merata.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasa es teh tersebut ya, sudah di campur air hujan masih di tambah pula dengan saos dan sambel yang lumayan banyak, hmm rasanya pasti asem, manis dan pedas tuh hehehehe, pikir saya dalam hati sambil menahan tawa.

Setelah lek di dan salah satu teman saya datang membawa kerongkong dan aneka jeroan, kami pun dengan segera melahap mie ayam pesanan kami masing-masing , ketika sedang asyik melahap mie ayam tersebut, sejujurnya saya sangat menantikan bagaimana ekspresi pertama kali lek di ketika meminum es teh air hujan plus saos dan sambal tersebut, membayangkan saja rasanya sudah bisa membuat diri saya tertawa lebar hehehe.

Dan saat-saat yang saya nantikan pun akhirnya tiba, setelah mie ayam pesanan lek di habis, tanpa basa-basi dia pun segera meminum es teh pesanannya yang sudah saya campur dengan air hujan plus saos dan sambal tersebut.

Benar saja ketika baru satu tegukan, wajahnya pun langsung memerah, air es teh yang sudah ia telan pun ia muntahkan kembali sambil terbatuk-batuk (mungkin menahan pedas), dan saat itu terjadi, saya dan teman-teman saya pun tertawa terpingkal-pingkal hahahaha, dan diantaranya teman-teman saya, saya lah yang tertawa paling keras, lantaran birahi tawa yang saya simpan sedari tadi saya lepaskan semuanya.

Lantas, reaksi apa yang kemudian lek di perlihatkan ??? jengkel dan memaki saya sudah barang tentu jawabannya, ia sudah paham betul (karena sudah terlalu banyak saya jahili) bahwa peristiwa jahil ini pasti merupakan ide dari saya.

Dan atas semua ulah jahil saya tersebut, saya dan teman-teman saya pun meminta maaf kepada lek di dan karena lekdi orangnya baik hati, dia pun dengan legawa memaaafkan kami semuanya walau mungkin masih menyimpan rasa jengkel sedikit di hatinya hahahaha

Itulah salah satu kenangan ulah jahil saya kepada sahabat saya, yang masih saya ingat hingga sekarang, seperti yang saya sampaikan diatas bahwa ketika mengingat kembali ulah jahil saya tersebut, maka akan timbul 2 sisi perasaan yang bertolak belakang.

Di satu sisi saya tak akan mampu menahan tawa ketika mengingatnya kembali bahkan saat menulis artikel ini pun saya seringkali tertawa, namun di sisi yang lain saya sangat merasa bersalah karena telah melakukan hal tersebut kepada sahabat saya sendiri.

Maka dari itu di akhir artikel ini saya ingin memohon maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya kepada sahabat saya M Syarifudin Ansor alias lek di atas ulah jahil saya tersebut.

Sebagai manusia kita pasti di anugerahi sisi positif maupun sisi negatif oleh sang maha pencipta, dan mungkin sifat jahil ataupun usil yang saya miliki adalah salah satu bentuk dari sisi negatif tersebut.

Oleh karena itu tugas saya sebagai insan manusia adalah bagaimana caranya berusaha untuk meminimalisir dan mereduksi segala sisi negatif dalam diri saya dari waktu ke waktu, hingga saya bisa menjadi sebuah pribadi yang lebih baik kedepannya.

Dan syukurnya sifat usil dan jahil yang saya miliki saat ini sudah tidak sebesar dulu lagi, saya sudah sangat jarang melakukan hal-hal yang bersifat usil atau jahil kepada para sahabat atau orang - orang yang dekat dengan saya dan itu semua bisa terjadi karena saya memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki diri agar dapat menjadi sebuah pribadi yang lebih baik dari pada sebelumnya, akhir sekali saya ingin mengucapkan selamat malam dan selamat beristirahat untuk kita semua hehehe.



SETIAP MANUSIA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENOLAK SISI NEGATIF YANG DI BERIKAN OLEH TUHAN KEPADANYA YANG BISA MANUSIA LAKUKAN HANYALAH SEBATAS MENGURANGI ATAU MEMPERKECIL SISI NEGATIF TERSEBUT UNTUK MENJADI SEBUAH PRIBADI YANG LEBIH BAIK “




SELESAI......







Tidak ada komentar:

Posting Komentar