Sabtu, 26 Agustus 2017

PUISI : MALAM MINGGU


Dalam gemerlap dan riuhnya jalanan kota , aku hanya terpaku membisu di pojok kamar dalam suasana temaram dan hening.

Ketika alunan suara kendaraan bermotor memekikkan telinga , aku hanya terdiam menyapa kesunyian.

Ketika para anak muda bergandengan tangan dengan kekasih hati , aku hanya tertunduk lesu menyiratkan nestapa.

Ketika bintang-bintang di langit menampakkan keanggunannya , aku hanya terbunuh sepi terasingkan sendu.

Malam minggu oh malam Minggu , mengapa kau tak juga mau bersahabat dengan ku dan memberikan ku kenikmatan duniawi.

Malam Minggu oh malam Minggu , apakah kau terlalu membenci ku , hingga tak mau sedikitpun berbagi kenikmatan nan semu itu.

Malam Minggu oh malam Minggu , jikalau ini adalah rencanaNYA , maka aku percaya bahwa sang maha kuasa telah menyiapkan sebuah malam Minggu yang indah tiada tara kelak bersama dia belahan jiwa ku.

Segala nestapa , sepi , sunyi dan sendu ini pada hakikatnya adalah syarat yang harus ku lalui untuk sampai pada malam Minggu yang indah tiada tara tersebut.

Dan aku tak sabar lagi untuk menanti datangnya malam itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar