Pemerintah
kini tengah gencar mempopulerkan istilah “new
normal” sebagai pola hidup ditengah pandemi Covid-19. Apa itu new normal? Ditinjau dari sisi
etimologis, new normal berasal dari
dua kata, yakni new dan normal. New memiliki arti baru,
sedangkan normal memiliki arti umum
atau biasa. Maka dari itu, new normal pada
prinsipnya memiliki pengertian kembalinya rutinitas atau aktivitas seperti
biasa namun dengan lifestyle yang
berbeda (baru) khususnya penekanan pada perilaku hidup bersih dan sehat.
Sayangnya,
istilah new normal sendiri dikalangan
masyarakat cenderung ditafsirkan sebagai kembalinya kehidupan secara normal.
Banyak masyarakat yang kembali menjalani rutinitas seperti biasa namun tanpa
dibarengi perilaku hidup bersih dan sehat (protocol kesehatan). Tak pelak,
kondisi ini turut berperan meningkatkan grafik penyebaran Covid-19 di
Indonesia. Oleh karena itu, ditengah kondisi new normal ini perilaku hidup bersih dan sehat serta harus
senantiasa kita terapkan demi mencegah penularan Covid-19.
Perilaku
hidup bersih dan sehat sendiri adalah perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat. Jadi, perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebuah self awareness
untuk mempraksiskan budaya hidup sehat yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan sedangkan secara khusus bertujuan untuk mencegah penularan
Covid-19. Berikut adalah perilaku hidup bersih dan sehat yang dianjurkan oleh
Kementrian Kesehatan.
Pertama,
rajin cuci tangan pakai sabun atau hand
sanitizer. Hal ini penting untuk membunuh virus yang mungkin saja menempel
ditangan kita. Jika kita rajin cuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer, maka akan meminimalisir kita
dari penyebaran Covid-19.
Kedua,
makan dengan gizi seimbang. Makan makanan yang bergizi adalah sebuah keharusan
baik di saat kehidupan norma maupun di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Makanan yang bergizi akan memberikan dampak yang baik bagi kondisi kesehatan.
Makanan bergizi sendiri adalah makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan
oleh tubuh dengan proporsi yang seimbang.
Ketiga,
rajin berolahraga dan istirahat cukup. Hal ini berkaitan dengan kebugaran
tubuh. Olahraga ditengah pandemi Covid-19 bisa disiasati dengan olahraga yang
lebih aman dan minim kontak fisik, misalnya senam dirumah. Kemudian istirahat
cukup juga merupakan elemen penting agar maintanance
tubuh kita tetap terjaga sekaligus menghindarkan kita dari stres.
Keempat,
jaga kebersihan lingkungan. Ditengah pandemi Covid-19, kebersihan lingkungan
hendaknya harus senantiasa kita jaga agar lingkungan kita tetap bersih dan
sehat sekaligus meminimalisir penularan Covid-19.
Kelima,
tidak merokok dan minum air putih dengan cukup. Hal ini penting agar tubuh kita
senantiasa fit dan bugar. Ketika kondisi tubuh kita fit dan bugar, maka
imunitas tubuh kita akan lebih kuat sehingga memungkinkan kita untuk terhindar
dari penularan Covid-19.
Keenam,
bila demam dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan. Ini merupakan
tindakan preventif agar kita mendapatkan penanganan medis lebih dini. Tentunya
agar kondisi kita tidak semakin parah sekaligus mencegah agar kita tidak
menjadi aktor penularan.
Ketujuh,
gunakan masker saat ditempat umum dan jaga jarak aman. Hal ini merupakan
tindaka preventif agar kita tidak menjadi korban penularan Covid-19 maupun
aktor penularan Covid-19.
Kedelapan,
rajin berdoa dan hindari stres. Rajin berdoa dan menghindari stres akan
memberikan kita kekuatan spiritual dan kekuatan psikologis yang akan menjadi
benteng ampuh bagi kita agar terhindar dari penularan Covid-19.
Internalisasi Budaya Perilaku Hidup
Sehat dan Bersih
Problematikanya
kemudian adalah bagaimana menginternalisasi perilaku hidup bersih dan sehat
agar menjadi budaya baru dan dipraktekkan secara real dalam realitas kehidupan masyarakat. Menurut hemat penulis,
harus dilakukan suatu pendekatan holistik guna membentuk rasa kesadaran dari masyarakat agar menyadari
pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih khususnya ditengah wabah pandemi
Covid-19.
Pertama,
sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat secara masif. Ini penting agar
masyarakat memahami seluk beluk mengenai perilaku hidup bersih dan sehat baik
dari segi pengertiannya, manfaatnya, indikatornya, dan hubungan timbal baliknya
dengan kehidupan di era pandemi Covid-19. Di tengah pandemi, ada baiknya
pemerintah dan aparatur kesehatan dalam segala lini memanfaatkan sarana media
sosial dan jejaring IT untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat
secara masif. Selain itu, pers baik konvensional maupun daring hendaknya juga
harus melaksanakan fungsinya terkait edukasi dan informasi mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat.
Kedua,
keteladanan. Adanya keteladanan dalam segala lini untuk mempraktekkan perilaku
hidup bersih dan sehat akan memiliki implikasi optimal dalam upaya menginternalisasi
masyarakat agar mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pada
akhirnya, ditengah era new normal seperti
saat ini, kita harus senantiasa mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat
untuk menjaga kesehatan serta menghindari penularan Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar