APA SAYA PANTAS ???
Kalimat itu tertanam begitu kuat di dalam hati dan pikiran
saya. Kalimat yang mampu menghujam relung batin saya hingga bagian yang terdalam. Kalimat yang selalu menghantui dan terkadang mampu meruntuhkan rasa ego dan
kebanggaan saya pada diri saya sendiri.
Perlu di ketahui, selama ini saya adalah pribadi yang tidak
pernah sedikitpun merasa ragu terhadap diri saya sendiri, saya selalu bangga
terhadap apa yang ada dalam diri saya dan apa yang saya miliki (karunia tuhan), namun entah mengapa pada satu titik ini saya merasa begitu lemah dan tak
berdaya.
Saya merasa ibarat seperti pelatih sepakbola kampung yang masih minim
pengalaman yang pada kesempatan berikutnya akan membimbing serta
menahkodai sebuah tim raksasa yang fantastis baik secara teknik maupun non
teknik
Tidak ada satu pun orang yang tahu bahwa sejujurnya setiap hari bahkan hampir setiap saat saya selalu memikirkan tentang hal itu (apakah saya pantas ?). Pertanyaan itu selalu terngiang dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafasku.
Terkadang saya menerka-nerka, apa sebenarnya rencana sang
sutradara terbaik, apa yang akan beliau lukis dalam perjalanan kehidupan saya
kedepan, dan apa sebenarnya tujuan beliau mempertemukan semua ini ?.
Siang ini rasa itu kembali bergejolak dalam hati dan batin
saya, menyentuh sisi emosional jiwa saya sebagai sebuah manusia. Gelapnya
kamar saya siang ini yang berpadu dengan alunan musik klasik mozart dan bach terasa menjadi irama yang
sehati dan selaras untuk meredam gejolak hati dan jiwa saya.
Namun hanya berdiam diri sambil merenungi sebuah rasa
ketidakpantasan jelas bukanlah karakter dari seorang Pradikta Andi Alvat. Oleh karena itu, dalam gejolak
perasaan ini saya selalu berusaha memposisikan diri sebagai sebuah insan yang
penuh debu yang selalu mencari sarana untuk membersihkan diri hingga pada
saatnya tiba nanti sang sutradara terbaik dengan sendirinya akan membuat saya merasa
pantas untuk itu.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam hingga
hari demi hari saya selalu termotivasi untuk menjadi sebuah pribadi dan insan
manusia yang lebih dari pada sebelumnya. Dan semua ini saya lakukan bukan
karena itu sekali lagi bukan karena itu !!!. Semua ini saya lakukan
semata-mata sebagai persembahan saya untuk sang sutradara terbaik. Iya ini
semua saya lakukan semata-mata hanya untuk Tuhan Sang Maha Pencipta.
Saya selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan akan selalu
memberikan yang terbaik ketika kita sebagai insan ciptaannya juga memberikan
yang terbaik dan bersungguh-sungguh dalam setiap langkah, rencana, dan tujuan
yang ingin kita tuju.
Yang terbaik terkadang memang tidak tentu sesuai dengan keinginan
kita, akan tetapi yang terbaik sudahlah pasti yang terbaik menurut Tuhan sesuai
dengan kemampuan, kondisi, dan situasi diri kita.
Sebagai manusia porsi saya hanyalah sebatas berusaha dengan sekuat
tenaga, berdoa, serta yakin bahwa apa yang saya inginkan akan terwujud. Sedangkan porsi Tuhan adalah menilai kemudian memilihkan skenario dan jalan hidup yang terbaik bagi
saya.
#2020Believe
#2020Believe
SELESAI ……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar