Minggu, 09 Juli 2017

APA SAYA PANTAS ???





APA SAYA PANTAS ???


Kalimat itu tertanam begitu kuat di dalam hati dan pikiran saya. Kalimat yang mampu menghujam relung batin saya hingga bagian yang terdalam. Kalimat yang selalu menghantui dan terkadang mampu meruntuhkan rasa ego dan kebanggaan saya pada diri saya sendiri.

Perlu di ketahui, selama ini saya adalah pribadi yang tidak pernah sedikitpun merasa ragu terhadap diri saya sendiri, saya selalu bangga terhadap apa yang ada dalam diri saya dan apa yang saya miliki (karunia tuhan), namun entah mengapa pada satu titik ini saya merasa begitu lemah dan tak berdaya.

Saya merasa ibarat seperti pelatih sepakbola kampung yang masih minim pengalaman yang pada kesempatan berikutnya akan membimbing serta menahkodai sebuah tim raksasa yang fantastis baik secara teknik maupun non teknik

Tidak ada satu pun orang yang tahu bahwa sejujurnya setiap hari bahkan hampir setiap saat saya selalu memikirkan tentang hal itu (apakah saya pantas ?). Pertanyaan itu selalu terngiang dalam setiap denyut nadi dan hembusan nafasku.

Terkadang saya menerka-nerka, apa sebenarnya rencana sang sutradara terbaik, apa yang akan beliau lukis dalam perjalanan kehidupan saya kedepan, dan apa sebenarnya tujuan beliau mempertemukan semua ini ?.

Siang ini rasa itu kembali bergejolak dalam hati dan batin saya, menyentuh sisi emosional jiwa saya sebagai sebuah manusia. Gelapnya kamar saya siang ini yang berpadu dengan alunan musik klasik mozart dan bach terasa menjadi irama yang sehati dan selaras untuk meredam gejolak hati dan jiwa saya.

Namun hanya berdiam diri sambil merenungi sebuah rasa ketidakpantasan jelas bukanlah karakter dari seorang Pradikta Andi Alvat. Oleh karena itu, dalam gejolak perasaan ini saya selalu berusaha memposisikan diri sebagai sebuah insan yang penuh debu yang selalu mencari sarana untuk membersihkan diri hingga pada saatnya tiba nanti sang sutradara terbaik dengan sendirinya akan membuat saya merasa pantas untuk itu.

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam hingga hari demi hari saya selalu termotivasi untuk menjadi sebuah pribadi dan insan manusia yang lebih dari pada sebelumnya. Dan semua ini saya lakukan bukan karena itu sekali lagi bukan karena itu !!!. Semua ini saya lakukan semata-mata sebagai persembahan saya untuk sang sutradara terbaik. Iya ini semua saya lakukan semata-mata hanya untuk Tuhan Sang Maha Pencipta.

Saya selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik ketika kita sebagai insan ciptaannya juga memberikan yang terbaik dan bersungguh-sungguh dalam setiap langkah, rencana, dan tujuan yang ingin kita tuju.

Yang terbaik terkadang memang tidak tentu sesuai dengan keinginan kita, akan tetapi yang terbaik sudahlah pasti yang terbaik menurut Tuhan sesuai dengan kemampuan, kondisi, dan situasi diri kita.

Sebagai manusia porsi saya hanyalah sebatas berusaha dengan sekuat tenaga, berdoa, serta yakin bahwa apa yang saya inginkan akan terwujud. Sedangkan porsi Tuhan adalah menilai kemudian memilihkan skenario dan jalan hidup yang terbaik bagi saya.


#2020Believe



SELESAI ……





Tidak ada komentar:

Posting Komentar