Saya pribadi yang menyukai tantangan dan espektasi dengan standar yang tinggi (karir dan pencapaian), saya selalu berhasrat sampai pada puncak. Hal tersebut menjadi stimulan yang mendorong saya memiliki gairah membara dan motivasi yang tinggi dalam menjalani hidup. Hidup tanpa tantangan dan mimpi yang tinggi bagai seekor burung tanpa sayap. Satu hal lagi: Istri dan keluarga adalah segalanya dalam hidup saya.
Sabtu, 23 September 2017
MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA YANG CERAH
Tahun 2017 ini , selain keberhasilan Timnas U-16 melaju ke ajang piala asia U-16 , secara keseluruhan timnas sepakbola kita belum mampu menorehkan prestasi yang cukup berarti , meraih medali perunggu sea games dan menjadi peringkat ketiga di ajang piala AFF U-18 adalah capaian yang mungkin belum terlalu mengesankan bagi Indonesia
Meskipun begitu , ada catatan positif dibalik semua itu. Yang sekaligus memberikan secercah harapan manis bagi masa depan dunia sepakbola kita.
Dari 3 ajang kejuaraan sepakbola kelompok umur yang di ikuti oleh Indonesia pada tahun 2017 ini , yaitu sea games yang diikuti oleh timnas U-22 , piala AFF U-18 yang diikuti oleh Timnas U-18 dan kualifikasi piala asia U-16 yang diikuti oleh Timnas U-16 , Bakat-bakat muda berkilau bermunculan memberikan secercah harapan manis bagi masa depan Timnas sepakbola Indonesia beberapa tahun kedepan.
Di Timnas U-22 , nama seperti Evan Dimas , Hansamu Yama , Septian David , Febri Hariyadi , Rizaldi Hehanusa hingga sang kiper Satria Tama telah mampu memberikan rasa keyakinan kepada benak masyarakat luas bahwa regenerasi pemain untuk mengisi skuad senior tidak akan menjadi masalah berarti , dua nama awal bahkan sudah menjadi tulang punggung Timnas senior di piala AFF tahun lalu.
Di Timnas U-18 , pemain-pemain dengan bakat alami yang luar biasa juga bermunculan , yang paling menonjol tentunya sang top skor piala AFF U-18 Egy Maulana vikri , selain itu masih ada pemain-pemain potensial seperti Nur Hidayat , M Iqbal , Asnawi mangkualam , Rafli nur Salim , Witan Sulaiman hingga sang kapten Rahmat Irianto.
Timnas U-16 juga tak mau kalah , pemain-pemain berbakat luar biasa pun bermunculan , nama-nama seperti sutan Zico sang peraih gelar top skor kualifikasi piala asia U-16 , Bagas kaffa dan Rendy Juliansyah , seakan memberikan harapan tentang indahnya masa depan sepakbola kita.
Disini kemudian timbul pertanyaan dibenak para masyarakat pecinta sepakbola Indonesia , akankah bakat-bakat besar yang dimiliki oleh anak-anak muda tersebut mampu dijaga sekaligus diasah agar semakin berkilau , sehingga mampu membuahkan hasil yang gemilang di masa depan.
Karena sebelumnya , banyak juga mutiara-mutiara muda yang gemilang , kemudian menjadi tak berkilau ketika mereka beranjak di level yang sesungguhnya , yaitu dunia sepakbola profesional atau senior.
Selama ini , dari segi bakat , sepakbola kita tidak pernah kalah dengan negara manapun , di tiap zaman selalu muncul bakat-bakat potensial. Namun entah mengapa jika sudah berbicara dunia profesional atau senior , sepakbola kita menjadi melempem tak bertaji.
Dalam kurun waktu 2 dekade ini. Sepakbola kita yang tentunya diwakili oleh Timnas sepakbola Indonesia , sangat miskin prestasi , tak kunjung ada gelar bergengsi yang berhasil di raih.
Maka dari itu , jangan sampai kesalahan-kesalahan di masa lalu kembali terulang dengan membiarkan para bakat-bakat muda kita layu sebelum berkembang dan tak mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Menurut hemat saya , ada 3 unsur yang memiliki peran penting untuk menjaga dan merawat agar para bakat-bakat muda itu tidak layu sebelum berkembang sekaligus mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya , ketiga unsur tersebut adalah PSSI , pers / media , dan pribadi pemain itu sendiri.
PSSI sebagai pemegang otoritas tertinggi persepakbolaan kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan merawat para bakat-bakat muda tersebut agar mampu berkembang maksimal yaitu dengan menyediakan media untuk mengasah bakat tersebut , yaitu berupa kompetisi kelompok umur berjenjang yang konsisten dan kompetisi senior ( liga ) yang berkualitas , dengan adanya media tersebut niscaya bakat-bakat muda tersebut akan mampu berkembang dengan maksimal.
Yang kemudian menjadi pertanyaan , sudahkah PSSI menyediakan media berupa kompetisi kelompok umur berjenjang yang konsisten serta liga yang berkualitas ???? sulit untuk mengatakan iya , lha wong regulasi liga saja berubah-ubah tak jelas arahnya.
Kedua , pers / media , saya kira pers / media juga memiliki peran penting untuk menjaga atau melindungi para bakat-bakat muda tersebut , yaitu dengan memberikan porsi pemberitaan yang wajar , tidak berlebihan serta tidak memberikan beban yang berlebih kepada para anak-anak muda tersebut.
Biarlah mereka fokus untuk mengembangkan bakat dan karir mereka , karena pemberitaan yang terlalu berlebihan akan berdampak kepada meningkatnya popularitas , yang jika tidak di kelola dengan baik justru dapat berdampak buruk bagi kehidupan seorang atlet , lebih-lebih atlet yang masih muda yang secara emosional masih belum matang.
Unsur yang ketiga , tentunya pribadi pemain itu sendiri , bagaimana dia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk berprestasi dan tidak cepat berpuas diri , bagaimana dia mencintai dunia yang di gelutinya ( sepakbola) dan bagaimana dia mampu menjaga karir sepakbolanya dari hal-hal yang bersifat negatif di luar dunia sepakbola menjadi sangat penting
Karena bakat besar saja tanpa adanya motivasi , ambisi dan kerja keras saya kira akan menjadi percuma , disinilah peran keluarga ataupun tim dimana anak itu bermain menjadi sangat penting dalam hal membimbing dan mengarahkan para bakat-bakat muda tersebut agar terhindar dari hal-hal negatif diluar sepakbola yang justru bisa berdampak buruk bagi karir sepakbola mereka.
Melihat bakat-bakat muda yang dimiliki oleh Indonesia saat ini , masa depan sepak Indonesia yang cerah pun telah menanti kedepannya , menjadi juara piala AFF , mampu berbicara banyak di piala asia atau bahkan lolos ke piala dunia setidaknya menjadi hal yang tidak terlalu mustahil , asalkan para bakat-bakat muda yang dimiliki oleh Indonesia saat ini mampu berkembang maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta di padukan dengan formula yang tepat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar