Minggu, 07 Januari 2018

MANUSIA BUDAK HP


" Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin masif dapat berimbas pada renggangnya interaksi sosial dalam suatu lingkungan masyarakat bahkan keluarga sekalipun "


Perkembangan teknologi dan informasi yang kiat pesat dan masif telah menghasilkan dua implikasi yang saling bertolak belakang, yakni implikasi positif serta implikasi negatif.

Implikasi positif dari perkembangan teknologi dan informasi tentunya adalah kemudahan dan efisiensi ( baik biaya dan waktu ), dimana jika kita mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan Informasi secara positif maka akan banyak manfaat atau "benefit" yang dapat kita peroleh bagi kehidupan kita seperti uang, penghetahuan, relasi dll.

Sebaliknya, perkembangan teknologi dan informasi juga mengandung implikasi yang negatif jika kita tidak mampu memanfaatkankannya secara positif, perkembangan teknologi dan informasi menyediakan sekat-sekat kemudahan bagi manusia untuk mengakses, menyebarkan, mengunduh dan menggunakan konten-konten yang berafiliasi dengan hal-hal negatif, seperti konten pornografi, informasi hoax, prostitusi online, judi online, jaringan terorisme dll.

Perkembangan teknologi dan informasi memang mengandung dua sisi mata uang yang saling berlawanan, disatu sisi menyediakan berbagai manfaat yang luar biasa, namun disisi yang lain juga menyediakan efek negatif yang tak kalah besarnya.

Oleh karena itu, setiap pribadi dituntut untuk mampu bersikap bijak dalam menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Menurut hemat saya, kunci utama agar kita tidak terjerumus dalam hal-hal negatif dari perkembangan teknologi dan informasi yang kian masif adalah literasi.

Baik literasi teknologi, literasi informasi, dan literasi media adalah hal krusial yang harus kita lakukan agar terhindar dari efek-efek negatif dari implikasi kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, literasi akan membuat kita lebih memiliki penghetahuan secara komprehensif, lebih memahami secara bijak dalam menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang cukup pesat.

Kemudian, kemajuan teknologi dan informasi juga telah melahirkan fenomena atau kebiasaan baru di kalangan masyarakat, fenomena atau kebiasaan ini timbul dan dimulai sejak HP android (Gadget) beredar luas dengan harga yang cukup ekonomis, sehingga membuat hampir seluruh masyarakat memilikinya.

Fenomena atau kebiasaan itu sendiri saya sebut dengan istilah "pemujaan HP", dan para "pemuja HP" ini saya panggil dengan istilah budak HP, budak HP adalah orang-orang yang tergila-gila dengan HP, setiap hari selalu asyik dengan HP hingga melupakan dan tidak memperdulikan aktivitas dan kondisi sekitarnya.

Ataupun jika tidak sampai pada level melupakan aktivitas dan kondisi sekitarnya, para budak HP ini sudah pasti berkurang produktifitasnya, seperti malas beribadah, malas belajar, malas bekerja, malas bergaul, malas melakukan aktivitas tertentu dll.

Para budak HP ini biasanya adalah mereka-mereka yang tergila-gila pada fitur-fitur mutakhir yang tersedia dalam HP nya seperti media sosial, game online dan lainnya, bergaul dengan produk perkembangan teknologi tersebut adalah ibarat candu bagi para budak HP, setiap hari disela-sela waktu pokok seperti bekerja dan sekolah, praktis waktu sisa mereka akan mereka habiskan untuk bercumbu dengan HP.

Bahkan yang lebih parah, disaat aktivis pokok tersebut (bekerja dan sekolah) mereka pun tidak bisa lepas dari HP, HP telah menjelma seperti tuhan, yang dipuja-puja oleh para manusia yang menjadi budaknya.

Hal ini nampaknya juga terjadi dalam lingkungan sekitar saya, banyak teman dan keluarga saya yang juga merupakan budak HP, HP selalu menjadi fokus mereka di manapun berada, di kamar mandi, di meja makan, di kamar tidur, di ruang keluarga dan tempat lainnya, hal ini tentunya dapat berimbas kepada menurunnya komunikasi dan interaksi kepada dunia luar, yang tanpa disadari dapat membuat hubungan dan relasi dengan teman ataupun keluarga menjadi renggang.

Waktu luang yang biasanya digunakan oleh para keluarga untuk bercanda gurau, berdiskusi ataupun saling menasehati kini telah berkurang intensitas maupun kualitasnya karena kesibukan dengan HP.

Waktu luang yang biasanya digunakan untuk bercerita, ngobrol santai ataupun curhat dengan para teman atau sahabat menjadi berkurang intensitas maupun kualitasnya karena kesibukan dengan HP.

Hal ini juga terjadi dalam kehidupan saya, disaat saya nongkrong bersama dengan teman-teman saya di suatu tempat, hampir kebanyakan teman-teman saya tersebut justru lebih asyik dengan HP mereka dari pada ngobrol dan berkomunikasi.

Tak pelak aktivitas nongkrong bersama teman yang sebetulnya bertujuan untuk membunuh waktu luang sekaligus mempererat tali pertemanan pun menjadi hambar karena kesibukan mereka dengan HP.

Saya rasa hal-hal seperti itu pasti juga terjadi dalam lingkungan sekitar anda bukan ?

Seyogyanya menjadi budak HP adalah sebuah kerugian bagi diri kita, menjadi budak HP akan membuat produktifitas kita berkurang, meregangkan komunikasi, hingga bisa menjauhkan kita dari kebahagiaan hakiki ( aktivitas beragama).

Menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi khususnya melalui HP sejatinya bukan sebuah kesalahan ataupun kerugian asalkan kita bisa memanfaatkan, menempatkan dan menggunakannya sesuai dengan porsi, intensitas dan kondisi yang tepat.

Karena pada hakikatnya, kemajuan dan perkembangan teknologi informasi seharusnya lebih mendekatkan bukan menjauhkan, lebih menghangatkan bukan menghambarkan dan lebih memudahkan bukan menyulitkan.



Selesai...






Tidak ada komentar:

Posting Komentar