Kipo, seorang pemuda yang telah 2 tahun menganggur
mulai jengah dengan kondisi dan rutinitas hidupnya. Bagaimana tidak, sejak
pulang dari Hongkong sebagai tenaga kerja Indonesia 2 tahun lalu, Kipo tidak
kunjung mendapat pekerjaan. Hari-harinya pun diisi dengan ngopi, ngudud dan
nongkrong ngalor-ngidul berbekal uang tabungan hasil bekerja selama dua tahun di Hongkong
yang semakin hari kian terkuras dan menipis.
Selain itu, berbekal ijasah SMA Kipo juga sibuk
melamar ke beberapa pabrik di berbagai kota di Indonesia. Namun malangnya tak
ada satu pun yang mau menerima lamaran Kipo. Di usianya yang kini menginjak 28
tahun Kipo juga masih jomblo, terlebih dalam strata kelas perjombloan, bisa
dibilang Kipo masuk kategori jomblo ngenes alias selalu ditolak perempuan yang
disukainya.
Bahkan dalam konteks perjombloan nasib Kipo jauh
lebih naas dari pada perihal soal pekerjaan, jika dalam pekerjaan ia baru
menganggur 2 tahun, nah dalam konteks percintaan ia telah menganggur (menjomblo) selama 15
tahun. Pertama dan terakhir kali Kipo merasakan pacaran adalah pada saat ia
duduk di kelas 1 SMP atau saat dia berusia 13 tahun. Beban psikis karena telah
menganggur selama 2 tahun dan juga kondisi hati yang kering akan cinta karena
15 tahun menjomblo membuat Kipo frustasi. Kipo merasa dunia ini sangat kejam
padanya.
Di saat Kipo mulai frustasi datanglah Keceng, teman
sekampung Kipo yang juga telah satu tahun menganggur selepas bekerja menjadi
awak kapal. Keceng yang juga seorang jomblo ngenes ini secara khusus mendatangi
Kipo di rumahnya. Keceng yang sejak kecil memiliki bibit kriminalitas seperti
mencuri hingga mencopet mencoba mengajak Kipo untuk melakukan pekerjaan haram
yakni begal. “Po
kamu mau pekerjaan santai, pendapatannya besar, dan jam kerjanya sebentar” ucap
Keceng mencoba merayu Kipo. Kipo lantas menjawab “Ah mana ada itu ceng
pekerjaan yang seperti itu enak bener kalau pun ada itu pasti jabatan bos-bos”.
“Ah siapa bilang, ada kok sini tak bisikkin” Keceng pun membisikki Kipo
hingga membuat Kipo terkejut dan berkata “Apa ! begal hmm (berpikir
agak lama).......
boleh sih tapi jangan sampai membunuh ya” balas Kipo. Singkat cerita, Kipo
akhirnya bersepakat dengan Keceng untuk menjadi begal. Rencananya, Kipo dan
Keceng akan melakukan aksi pembegalan di sekitar jalan perlintasan kampungnya
ke arah kota seberang dimana kondisinya tergolong sepi.
Malam itu, Keceng dan Kipo pun melancarkan aksi
perdana mereka sebagai begal berbekal senjata tajam parang serta penutup wajah.
Sekitar pukul 11 malam mereka sudah stand by di
lokasi tempat pembegalan. Tak lama, korban begal pertama Keceng dan Kipo pun
datang. Kipo dan Keceng langsung mencegat korban tersebut yang ternyata seorang
perempuan paruh baya. Keceng dan Kipo dengan wajah bengis mencoba merampas
motor korban. Namun si korban justru dengan lirih berkata: “Mas saya ini seorang
perempuan tulang punggung keluarga, saya sudah tidak memiliki suami, suami saya
kabur meninggalkan saya dan anak-anak saya karena tergila-gila dengan perempuan
lain, saat ini saya bekerja siang malam sebagai tukang pijit untuk menghidupi
dua anak saya yang masih kelas 8 SMP dan kelas 2 SD. Jika motor saya ini kalian
rampas, saya tidak bisa bekerja. Lalu siapa yang akan menghidupi dua anak saya
dan membiayai sekolah mereka”. Melihat jawaban perempuan itu Kipo dan Keceng
pun tiba-tiba menjadi melankolis, hati nurani mereka terhenyak akan perjuangan
dan kemalangan nasib perempuan paruh baya yang hendak mereka begal ini. Bahkan
Kipo sempat menitihkan air mata prembik-prembik seperti halnya saat anak kecil dimarahi ibunya karena buang air besar sembarangan.
Akhirnya, Keceng dan Kipo mengurungkan niatnya untuk membegal
perempuan itu justru sebaliknya, Keceng dan Kipo malah memberikan uang yang ada di
dompet mereka masing-masing 100 ribu untuk perempuan itu. Keceng dan Kipo
berkata “Ini uang
untuk anak-anak ibu di rumah ya, walaupun sedikit semoga bermanfaat”. “Iya mas
terimaksih banyak, alhamdulillah dapat rezeki tambahan dari mas-mas begal yang
baik hati ini” Jawab perempuan itu dengan wajah sumringah karena tidak jadi
dibegal dan malah dikasih uang.
Ditengah himpitan ekonomis dan beban psikologis
karena menganggur plus hidup yang kering akan cinta karena belasan tahun
menjomblo, toh Kipo dan Keceng nyatanya tetap memiliki hati nurani. Nah, jika
seorang begal saja dengan latar belakang pendidikan, ekonomi, dan sosial yang
pas-pasan saja pada titik tertentu masih memiliki hati nurani apa tidak malu itu para pejabat dan wakil
rakyat yang hidupnya penuh dengan kehomatan, aksesbilitas pendidikan tinggi,
gelimang harta, dan fasilitas mewah justru tidak memiliki nurani dan belas
kasihan menilap uang rakyat (korupsi) untuk memuaskan syahwat duniawinya. Melacurkan amanat dan menyengsarakan rakyat pada kondisi kemelaratan.
Miris ya lurrrrrrr.
Miris ya lurrrrrrr.
Main judi bola dengan presentase kemenangan tertinggi
BalasHapusDitengah himpitan ekonomis dan beban psikologis karena menganggur plus hidup yang kering akan cinta karena belasan tahun menjomblo,