Tugu muda melekat dalam aorta
Simpang lima dan jalan pahlawan membentang ziarah rindu
Lumpia dan tahu gimbal berjejal menggoda birahi lidah
Kerasnya Tanjung Emas dan hijaunya gombel tergiang dalam maji
Di kota ini, aku pernah tumbang oleh kerasnya congyang. Stadion Diponegoro yang lusuh itu menjadi saksi bisu.
Di kota ini, aku merajut mimpi besar. Bergelut dengan tekad.
Semarang, aku mencintaimu. Aroma harum tanahmu adalah separuh jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar