Sabtu, 24 Juli 2021

PUISI: KENANGAN TANPA AKHIR

Selepas adzan isya, 26 Maret 2004, engkau berpulang menuju keabadian

Semilir angin malam membasuh hati yang rapuh 

Tangis duka mengalir tanpa jeda

Kehilangan mendalam menghempas kekosongan jiwa

Kepergian mu meninggalkan titah kelabu seumur hidup ku

Kini, 17 tahun sudah aku tidak mendapat ridho doa mu

Namun, sosok mu selalu hidup dalam palung kalbu

Kisah kita pun terikat dalam kenangan tanpa akhir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar