Minggu, 25 Maret 2018

PILKADA DAN KARAKTER PEMIMPIN IDEAL


" Pemimpin yang sempurna niscaya tidak akan pernah ada, maka dari itu tugas kita dalam Pilkada adalah mencari pemimpin terbaik yang dapat membawa kesejahteraan baik secara lahiriah maupun batiniah "


Pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar serentak tahun ini di 171 daerah, rinciannya 115 tingkat daerah kabupaten, 39 tingkat daerah kota dan 17 tingkat daerah provinsi.

Pemilihan kepala daerah pada dasarnya merupakan sarana bagi masyarakat ( di daerah itu ) untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial, dengan jalan memilih pemimpin yang sekiranya memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas untuk dapat mewujudkan kedua hal tersebut.

Di tangan pemimpin daerah atau kepala daerah tersebut lah masa depan rakyat dan daerah itu dipertaruhkan, artinya jika Pilkada mampu menghasilkan pemimpin yang kapabel dan berintegritas tentunya masa depan rakyat dan daerah itu akan lebih cemerlang, sebaliknya jika Pilkada tidak mampu menghasilkan pemimpin yang kapabel dan berintegritas tentunya masa depan rakyat dan daerah itu pun akan suram, mengingat kepala daerah memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan di daerah.

Konsekuensinya, karena hasil Pilkada memiliki korelasi atau dampak strategis bagi kehidupan masyarakat, maka disini masyarakat dituntut agar lebih peduli, dan berpartisipasi aktif dalam Pilkada, peduli dalam artian masyarakat harus selektif dalam memilih pemimpin berdasarkan idealisme dan kriteria berdasarkan tolak ukur yang mereka tentukan sendiri tanpa embel-embel non teknis seperti politik uang, identitas atau kedekatan famili.

Sedangkan berpartisipasi aktif dalam artian masyarakat harus mendukung penyelenggaraan Pilkada agar dapat berjalan secara aman, kondusif dan sportif, hal ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha diantaranya menggunakan hak pilih (tidak golput) serta bertindak aktif untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang jika mengetahui ada pelanggaran dalam proses penyelenggaraan Pilkada. Intinya masyarakat harus lebih peduli dan partisipatif dalam penyelenggaraan Pilkada, karena hasil dari Pilkada itu sendiri akan menentukan bagaimana kondisi dan masa depan mereka serta daerahnya selama 5 tahun kedepan.

Lalu bagaimana karakter ideal yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin itu sendiri ?, diatas saya telah menjelaskan bahwa pemimpin idealnya haruslah memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas, kapasitas dan kapabilitas berafiliasi dengan kompetensi dan kecakapan secara teknis sedangkan integritas berafiliasi dengan sikap dan perilaku secara batin maupun lahiriah (ahlak).

Kemudian jika dapat saya konkretisasi, maka karakter pemimpin ideal adalah pemimpin yang memiliki watak atau karakter dari lima Pandawa dalam dirinya, yaitu karakter dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Di era saat ini seorang pemimpin tidak hanya dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabilitas secara teknis namun juga dituntut untuk memiliki integritas dan ahlak yang mulia, kedua modal tersebut harus bersinergi dalam diri seorang pemimpin era saat ini. Karena mensejahterakan masyarakat saja tidak akan cukup, tetapi seorang pemimpin juga harus bisa menciptakan suasana yang nyaman, aman dan damai dalam realitas kehidupan masyarakat berdasarkan keadilan sosial.

Menurut hemat saya 5 Pandawa tersebut memiliki representasi akan kapabilitas dan kapasitas serta integritas dan ahlak mulia, sehingga dapat menjadi contoh sahih untuk menjustifikasi bagaimana karakter pemimpin ideal bagi masyarakat, setidaknya hal ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam memilih pemimpinnya di Pilkada yang akan digelar beberapa bulan kedepan.

1.Yudhistira : Bijaksana, Adil, Sabar, Jujur, Rendah hati

Kebijaksanaan adalah modal utama bagi seorang pemimpin, pemimpin harus bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan, karena setiap sikap ataupun keputusan yang diambil oleh pemimpin akan berdampak luas bagi para rakyat yang dipimpinnya. Bijaksana adalah berpegang teguh pada kebenaran, kemanfaatan dan hati nurani.

Seorang pemimpin harus dapat bersikap adil dalam memimpin, tidak membeda-bedakan rakyat berdasarkan suku, agama,ras dan golongam, pemimpin harus adil baik dalam konteks adil secara proporsional maupun adil secara keseimbangan.

Seorang pemimpin juga harus memiliki kesabaran, karena dalam konteks yang lain pemimpin adalah pelayan rakyat, oleh karena itu, sebagai pelayan tentunya pemimpin juga harus sabar, karena seorang pemimpin tentu akan dihadapkan dengan berbagai karakter yang berbeda dari para rakyat yang dipimpinnya. Pemimpin jangan mudah emosi dan lepas kontrol sehingga dapat menimbulkan chaos dalam masyarakat.

Seorang pemimpin haruslah memiliki kejujuran, karena pemimpin adalah panutan, yang sikap dan perilakunya akan menjadi contoh bagi rakyatnya, kejujuran dari seorang pemimpin akan membuat legitimasi kepemimpinannya menjadi kuat dimata rakyat yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin juga haruslah memiliki sikap "Tawadhu" atau rendah hati, pemimpin yang rendah hati tentu akan mampu menciptakan kesejukan tersendiri ditengah-tengah kompleksitas kehidupan masyarakat, dan pemimpin yang rendah hati tentu akan dicintai oleh rakyatnya.

2.Bima : Pemberani, Teguh Memegang Prinsip

Seorang pemimpin haruslah memiliki keberanian, berani yang harus dilandasi dengan aspek kebenaran, kemanfaatan dan kepentingan umum, pemimpin harus berani menegakkan kebenaran, menciptakan kemanfaatan dan melindungi kepentingan umum dengan segala konsekuensinya.

Pemimpin harus memiliki sikap konsisten atau teguh dalam memegang prinsip-prinsip yang ia yakini, pemimpin harus memiliki karakter dan pendirian yang kuat, pemimpin harus teguh untuk selalu berpihak pada rakyat dan kepentingan umum, dan jangan sampai tergoda untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum dan norma dalam masyarakat.

3.Arjuna : Kuat, Peduli

Seorang pemimpin haruslah kuat, kuat dalam artian memiliki kompetensi secara teknis sebagai seorang pemimpin, ia harus memahami secara holistik bidang-bidang yang berkorelasi dengan jabatannya. Dengan begitu ia akan dapat menjadi pemimpin yang kuat dan kompeten.

Seorang pemimpin haruslah memiliki sikap peduli atau responsif atas segala permasalahan yang terjadi, pemimpin harus cepat tanggap memberi solusi atas permasalahan yang ada, pemimpin dituntut memiliki empati dan simpati kepada rakyat yang dipimpinnya.

4.Nakula : Pintar, Cerdik

Seorang pemimpin haruslah pintar dalam artian memiliki penghetahuan dan wawasan yang luas dalam segala hal, hal ini penting sebagai modal bagi seorang pemimpin untuk mendorong terwujudnya kesejahteraan dan keadilan, kepintaran akan membuat seorang pemimpin cenderung bersikap hati-hati, arif dan bijaksana.

Pemimpin haruslah memiliki kecerdikan, dalam artian lihai dalam memprediksi, mengkalkulasi dan mengestimasikan segala keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan dengan segala dampak yang akan timbul, pemimpin juga harus cakap dalam berkomunikasi untuk membuat rakyat yang dipimpinnya taat sepenuh hati untuk melaksanakan apa yang menjadi blue print dari sang pemimpin.

5.Sadewa : Tanggung Jawab

Pemimpin haruslah memiliki sikap tanggung jawab, pemimpin harus berani mempertanggungjawabkan segala hal sebagai konsekuensi atas sikap dan keputusan yang diambilnya, pemimpin jangan memiliki sikap pengecut, hanya berani berbuat tapi tak berani bertanggungjawab.

Tanggung jawab disini juga dapat diartikan bahwa pemimpin harus memiliki kesungguhan, dedikasi, kerja keras dan profesionalisme sebagai seorang pemimpin yang memiliki tugas untuk menghantarkan rakyat kepada cita-cita yang di idealkan.

Jika didalam wiracrita mahabharata, 5 karakter pandawa tersebut adalah modal yang cukup untuk dapat mengalahkan segala kejahatan, tipu muslihat dan kelicikan dari Kurawa dan para anteknya, maka saya juga memiliki keyakinan bahwa pemimpin yang memiliki karakter kelima Pandawa dalam dirinya di era sekarang ini akan mampu menjadi pemimpin yang ideal bagi rakyat, yakni pemimpin yang bisa menghantarkan rakyat untuk meraih kebahagiaan lahiriah berupa kesejahteraan dan juga pemimpin yang bisa menghantarkan rakyat untuk meraih kebahagiaan batiniah berupa rasa aman, tentram dan damai dalam bingkai keadilan sosial.

Dan apakah masih ada sosok pemimpin seperti itu di era seperti sekarang ini ? Hmmmm menarik untuk kita nantikan pada Pilkada mendatang.

Selesai......







Tidak ada komentar:

Posting Komentar