Ada 5 aspek yang
menurut pendapat saya dapat menjadi sarana untuk mengangkat harkat dan martabat
bangsa dimata internasional, pertama,
kekuatan ekonomi, negara yang memiliki kekuatan ekonomi kuat alias kaya pastinya
akan dihormati oleh negara-negara lain,
negara-negara lain akan segan kepada negara yang memiliki kekuatan ekonomi kuat, mengingat negara-negara
tersebut memiliki modal ekonomi untuk dapat memberikan sumbangsih ekonomi, sosial dan politik kepada negara-negara lainnya, dan otomatis negara-negara lain akan memiliki ketergantungan kepada negara kaya tersebut, sehingga negara yang memiliki kekuatan
ekonomi kuat pasti memiliki pengaruh kuat dalam percaturan politik dan hubungan
internasional.
Kedua, kekuatan
militer, kekuatan militer adalah lambang supremasi bagi aspek pertahanan negara,
kekuatan militer mengasosiakan kuatnya pertahanan sebuah negara yang bisa dinilai dari kuantitas dan kualitas sistem pertahanan negara dalam hal ini terkait personel dan alutsista, oleh karena
itu, jika sebuah negara memiliki kekuatan militer yang kuat, negara-negara lain
pastinya akan segan dan menaruh hormat dan akan berpikir puluhan kali jika hendak
melakukan invasi militer, ketiga, kekayaan
budaya, kekayaan budaya sebuah negara mencerminkan tingkat peradaban yang
secara umum mencerminkan pula bagaimana kualitas dari masyarakat di negara
tersebut, negara yang memiliki kekayaan budaya akan tercitrakan sebagai bangsa
yang mudun dan beradab, sehingga negara-negara lain pun akan menaruh rasa hormat.
Keempat, penguasaan
ilmu penghetahuan dan teknologi (iptek), di era modern, negara yang memiliki
tingkat penguasaan iptek tinggi akan dibutuhkan oleh negara lainnya, karena
inovasi dan penemuan-penemuan penting yang dihasilkan dari negara yang memiliki
tingkat penguasaan iptek tinggi akan sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain
guna menunjang tata kelola pengelolaan negaranya, penguasaan iptek sendiri mencerminkan
kemajuan peradaban serta kualitas pendidikan sebuah negara.
Kelima, prestasi
olahraga, prestasi olahraga dapat menjadi sarana untuk mengangkat harkat dan
martabat bangsa dimata internasional, prestasi olahraga dapat membuat sebuah negara itu
dikenal dan disegani oleh negara lainnya, ambil contoh, Brazil yang begitu
disegani dalam olahraga sepakbola, Amerika Serikat yang begitu disegani dalam
olahraga basket, Kuba yang begitu disegani dalam olahraga volly atau negara
kita tercinta Indonesia yang begitu disegani
dalam olahraga badminton.
Dari kelima aspek diatas, olahraga telah memberikan bukti nyata,
bahwa melalui prestasi olahraga harkat dan martabat dapat terangkat dimata
internasional, segala prestasi yang diraih oleh atlet indonesia dari baik
individu maupun kolektif mampu menaikkan derajat bangsa dimata internasional, karena negara-negara lain akan menaruh rasa hormat atas prestasi olahraga yang ditorehkan tersebut. Kita lihat prestasi yang diraih oleh atlet-atlet Indonesia dalam Asian Games 2018 ini khususnya yang meraih medali emas, sudang barang tentu mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata negara-negara lain, dan lebih membanggakan lagi adalah karena prestasi itu dicatat di tanah air kita sendiri.
Setiap atlet Indonesia meraih prestasi (juara) di ajang
internasional entah Olimpiade, Asian Games, Sea Games dll, dimanapun itu, maka bendera
merah putih akan dikibarkan dan lagu Indonesia Raya akan berkumandang yang
menyeruakkan rasa kebanggaan, perlu diketahui bahwa pengibaran bendera merah
putih di negara lain hanya dapat dilakukan dalam dua peristiwa, yaitu penyambutan
acara kenegaraan atau konferensi internasional dan juga saat atlet olahraga
kita meraih prestasi di ajang internasional.
Olahraga memiliki banyak makna penting bagi bangsa Indonesia
sejauh ini, selain sebagai sarana untuk mengangkat derajat dan martabat bangsa,
olahraga juga memiliki makna penting sebagai alat pemersatu bangsa, cobalah
kita tengok saat ada pertandingan atau even internasional di bidang olahraga
misalnya saja pertandingan timnas sepakbola Indonesia di ajang Asian Games beberapa waktu lalu, maka segala sekat perbedaan ikatan primordial,
pilihan politik maupun status sosial akan kita tinggalkan untuk melebur menjadi
sebuah kesatuan bernama bangsa Indonesia, tidak ada si kaya dan si miskin, tidak ada si pejabat dan si rakyat, tidak ada si batak dan si jawa, tidak ada di islam dan si kristen yang ada adalah kita bangsa Indonesia, semua melebur dalam satu emosi dan semangat mendukung timnas, sejenak sisi nasionalisme kita akan
tersentuh pada satu titik yang mengharukan sekaligus membanggakan.
Apakah anda pernah merasakan rasa nasionalisme bergelora dan
meneteskan air mata ketika mendengar lagu kebangsaan kita Indonesia Raya
dikumandangkan dalam sebuah pertandingan olahraga ? saya yakin sebagian besar
dari anda pasti pernah merasakannya. Menurut Louis Althusser hal tersebut
menandakan ideologi sedang bekerja sebagai interpellation (pemanggilan),
sehingga mampu menggelorakan rasa nasionalisme kita.
Lebih jauh olahraga juga dapat berkontribusi bagi proses
integrasi nasional, sebagaimana diungkapkan Alan Brainer, dalam jurnal olahraga
tulisannya “Sportive Nationalism and
Nationalist Politics: A Comparative Analysis of Scotland, the Republic of
Ireland, and Sweden”, yang menyatakan bahwa olahraga berkontribusi pada
integrasi nasional sebab olahraga memberikan kesempatan yang sama kepada mereka-mereka yang
berbeda kelas sosial, etnis, ras, dan agama untuk mengharumkan nama bangsa
melalui prestasi olahraga berbekal kemampuan diri tanpa embel-embel lain. Olahraga lah media yang paling potensial memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap rakyat untuk berkontribusi bagi bangsa dan
negara tanpa memandang perbedaan status sosial, etnis, ras dan agama. Sebagaimana dibuktikan oleh Jonathan Cristhie yang beretnis Tionghoa mampu memberikan medali emas bagi Indonesia di cabor badminton pada Asian Games 2018 ini.
Selain sebagai alat pemersatu bangsa dan integrasi
nasional, di sisi lain olahraga juga dapat menjadi “alat politik” bagi sebuah
negara dalam hal ini adalah high
politik bukan low politik, high politik berkaitan dengan hal-hal
yang universal seperti kesejahteraan, perdamaian, persaudaraan dan kerjasama,
sedangkan low politik berkaitan erat
dengan kegiatan politik praktis yakni usaha untuk meraih atau mempertahankan
kekuasaan semata. Jika di sederhanakan, high
politik berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas sedangkan low politik berkaitan dengan kepentingan
individu tertentu.
Dalam perjalanan bangsa ini, sejarah telah mencatat bahwa olahraga
seringkali digunakan oleh para pemimpin bangsa sebagai sarana high politik untuk merangkul dan
mempererat rasa persaudaraan antar negara-negara yang kemudian dapat memberikan impact positif
bagi bangsa ini, kita lihat penyelenggaraan ajang olahraga negara-negara
berkembang GANEFO yang digagas oleh Soekarno pada 1963 juga berkaitan erat
dengan politik, namun tentunya high
politik.
Soekarno mencoba memanfaatkan GANEFO selain sebagai simbol
perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, juga digunakan oleh Soekarno
untuk mendukung dan membantu pembangunan nasional (kepentingan bangsa)
sebagaimana juga dilakukan oleh Soekarno ketika Indonesia menjadi tuan rumah
Asian Games 1962, Asian Games 1962 juga dimanfaatkan oleh Soekarno untuk
membantu pembangunan nasional, karena faktanya, mayoritas infrastruktur yang
dibangun untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 1962 berasal dari dana
pemberian atau pinjaman dari negara lain, hal ini sejalan dengan pengertian politik
menurut Aristoteles yang memaknai politik sebagai sarana dan upaya yang
dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan bersama, Soekarno menjadikan
olahraga sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama (kepentingan bangsa) yaitu untuk mendukung pembangunan
infrastruktur yang dapat menunjang kesejahteraan rakyat.
Begitulah adanya olahraga, olahraga memiliki daya tarik
tersendiri yang dapat dijadikan sarana untuk memperoleh dan mendapatkan sesuatu
manfaat.
Pada akhirnya kita harus sepakat bahwa olahraga adalah media
yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh
karenanya, kedepan saya berharap para stakeholders
seperti Pemerintah baik pusat maupun daerah, kementrian terkait, induk
organisasi, swasta, pers dan juga masyarakat dapat bersinergi dan lebih concern terhadap pembangunan dunia
olahraga kita, mengingat begitu luar biasanya impact dan arti olahraga bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Asian Games 2018 telah menjadi contoh sahih dan membuktikan bahwa olahraga mampu menjadi sarana yang konstuktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti mengangkat harkat dan martabat bangsa di mata internasional, menjadi alat pemersatu bangsa, mampu menjadi pemicu integrasi nasional dan dapat menjadi sarana high politik untuk memberikan sumbangsih positif bagi bidang-bidang sosial dan ekonomi negara.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar