Ketika kita mencintai sesuatu, maka pasti ada alasan atau
argumentasi dibalik rasa cinta kita pada sesuatu tersebut. Alasan atau
argumentasi tersebut bisa mengenai hal-hal yang bersifat prinsipil atau juga bisa hanya karena hal-hal yang sifatnya sederhana.
Terkait dengan raca cinta, bisa dikatakan saya adalah
termasuk orang yang perfeksionis, dalam artian setiap melabuhkan hati pada
sesuatu pasti dilandasi dengan alasan dan juga dasar argumentasi yang kuat,
mengapa pada akhirnya saya melabuhkan hati pada sesuatu tersebut. Begitu juga
ketika saya melabuhkan hati untuk “Mencintai” klub sepak bola kebanggaan masyarakat
Sulawesi Selatan khususnya kota Makassar, bernama PSM Makassar, yang tentu juga
dilandasi dengan alasan dan dasar argumentasi yang kuat (saya jelaskan dibawah).
Klub sepak bola favorit saya di Indonesia adalah PSM
Makassar, mengapa PSM Makassar ? padahal saya berasal dari Jawa Tengah yang
seharusnya lebih “Wajar” kalau memfavoritkan klub-klub ikonik di Jawa Tengah
seperti PSIS Semarang atau Persis Solo. Mengingat pada umumnya faktor seseorang
memfavoritkan sebuah klub itu dipengaruhi oleh latar belakang wilayah, tradisi,
dan budaya dimana dia lahir dan tumbuh.
Misalnya orang yang lahir atau besar di Jakarta, maka
berpotensi besar akan menjadikan klub Persija Jakarta sebagai klub favoritnya,
mengingat wilayah, tradisi, dan budaya sepak bola masyarakat Jakarta adalah
tentang Persija Jakarta, misalnya lagi orang yang lahir atau besar di Surabaya,
maka berpotensi besar akan menjadikan klub Persebaya Surabaya sebagai klub
favoritnya.
Yang sedikit aneh adalah ketika ada seseorang memfavoritkan
sebuah klub yang jauh dari tradisi, budaya, dan wilayah dimana dia berada,
seperti halnya diri saya, lahir di Rembang, kemudian beranjak dewasa (kuliah)
di Semarang, namun justru memfavoritkan sebuah klub sepak bola asal Sulawesi
Selatan, sebuah tempat yang jauh dari lingkungan dan budaya sepak bola dimana
saya lahir dan berranjak dewasa.
Ada sebuah alasan dan argumentasi kuat mengapa saya
menjadikan PSM Makassar sebagai klub favorit saya di Indonesia, alasan dan
argumentasi tersebut adalah karena PSM Makassar adalah sebuah klub yang
memiliki tradisi dan karakter bermain. Tradisi dan karakter bermain yang merupakan manifestasi dari falsafah
dan nilai-nilai sosio kultural masyarakat setempat yakni masyarakat Sulawesi
Selatan dan kota Makassar secara khususnya.
Falsafah dan nilai-nilai sosio kultural masyarakat setempat
seperti Sirri Na Pacce, Paentingi Siri’nu
dan Ewako menjelma dan dijiwai
sebagai sebuah karakter dan gaya bermain klub PSM Makassar yang kemudian di
ejawantahkan dengan karakter dan gaya bermain gigih, pantang menyerah, lugas,
keras, tanpa kompromi, berjuang habis-habisan serta bertanding bukan hanya untuk
menang (profesionalitas) tetapi juga untuk harga diri serta martabat masyarakat
Sulawesi Selatan dan Makassar secara khususnya. Pemain, supporter dan segenap
elemen klub memiliki nilai filosofis perjuangan seperti itu yang telah mengakar turun
temurun dari generasi ke generasi.
Menurut hemat saya, PSM Makassar adalah klub di Indonesia yang
memiliki values, values yang berakar dari falsafah dan nilai-nilai sosio kultural
masyarakat setempat, dengan demikian PSM Makassar menjelma bukan hanya sekedar klub sepak bola,
tetapi juga pranata sosial yang menjadi identitas, kebanggaan, pengejawantahan
emosi, dan sarana integrasi sosial yang menyatukan sekat-sekat kemajemukan
masyarakat Sulawesi Selatan dan Makassar secara khususnya.
PSM Makassar merupakan klub tertua di Indonesia yang kini
telah berusia 103 tahun, PSM memiliki sejarah panjang akan sebuah dedikasi dan
kontribusi kepada bangsa dan negara ini khususnya dalam dunia sepak bola, dalam
setiap era, PSM hampir tak pernah berhenti menyetor pemain-pemain berkualitas
untuk tim nasional baik senior hingga kelompok umur sebut saja Ramang, Rony
Patinasarani, Ansar Razak, Syamsul Bachri Chaerudin, Rasyid Bakri hingga Asnawi
Mangkualam.
PSM Makassar juga merupakan klub sarat prestasi, di era
perserikatan PSM berhasil mengoleksi 5 gelar juara dan 4 kali runner-up, sedangkan di era liga
Indonesia PSM berhasil menggondol satu gelar juara dan 4 kali runner-up. PSM juga merupakan klub yang
belum pernah ter-degradasi dari kompetisi kasta tertinggi persepakbolaan
nasional. Di tingkat regional Asia PSM juga pernah mencatatkan prestasi gemilang
dengan mampu mencapai babak perempat final liga champions Asia pada musim
2000-2001.
Satu-satunya gelar yang berhasil diraih PSM di era liga Indonesia
adalah pada tahun 2000 silam saat mengkandaskan perlawanan PKT Bontang di
partai final yang di helat di Stadion Gelora Bung Karno, sudah sangat lama klub
sebesar PSM tidak lagi mengecap manisnya gelar juara, tahun ini PSM Makassar
memiliki peluang emas untuk menghapus dahaga dan kerinduan akan gelar juara
liga kasta tertinggi di Indonesia yang terakhir mereka raih 18 tahun silam,
menyisakan dua pertandingan lagi PSM bersaing ketat dengan klub ibu kota
Persija Jakarta yang juga sama-sama rindu akan gelar juara yang terakhir mereka
raih 17 tahun lalu, PSM sementara mengoleksi 57 poin dan Persija 56 poin, sebagai pendukung PSM Makassar tentu saya berharap PSM lah
yang akan keluar menjadi sang juara.
Akhir sekali pesan saya untuk PSM Makassar :
Akhir sekali pesan saya untuk PSM Makassar :
PSM Makassar berjuanglah sekuat tenaga seperti cerminan falsafah dan nilai-nilai budaya dimana kau berasal, percayalah pada
kemampuan diri sendiri tanpa meremehkan lawan, doa dari orang-orang yang
mencintaimu dan perjuangan maksimal dari seluruh elemen klub insyaallah mampu menghapus dahaga dan rindu akan gelar juara yang telah tersemat 18 tahun lamanya di hati, pikiran, jiwa dan emosi kami.
#EWAKOPSM !!!
Dapatkan Diskon untuk permainan TOGEL yang kamu mainkan.
BalasHapusMau????
Mari Join bersama kami di WINNING303
Dengan 1 User ID, Sudah Dapat Bermain 8 Jenis Games Sekaligus :
1. Sportbooks
2. Live Casino
3. Slot Online
4. Lottery/Togel
5. Poker Online
6. Sabung Ayam
7. RNG
8. Tembak Ikan
Customer Service 24 Jam
Hubungi Kami di :
WA: +6287785425244