Rabu, 01 Mei 2019

CERPEN : BALADA 3 PENJUAL


"Ru, kok jualannya laris amat ya padahal cuman jualan mendoan sama nasi sambal saja, jangan-jangan ia pakai guna-guna agar jualannya laris" ucap Keceng seorang penjual nasi goreng kepada Kipo sang penjual lontong kikil. "Iya ceng gue juga heran apa istimewanya coba mendoan sama nasi sambal saja kok ya banyak pelanggannya, dia buka jam 6 sore jam 9 udah ludes, nah kita buka hingga jam 11 an seringkali tidak habis". Ucap Kipo sambil menampakkan wajah penuh keheranan. ( Keceng dan Kipo berjalan menuju warung mereka ).

Adzan maghrib berkumandang khidmat, gerimis nampak mulai menerpa dengan nada yang lirih, angin pun menggelayut manja membawa sunyi dan dingin. Desa Londo terasa sepi nyenyat. Tak lama kemudian setelah waktu maghrib selesai, 3 pedagang yang berjualan di perempatan desa Londo pun mulai datang membuka warungnya. Keceng dan Kipo datang dahulu dan tak lama berselang disusul oleh Ru.

"Po, kelihatannya hari ini jualan gue akan ludes sebelum jam 10" ucap Keceng dengan nada yakin. "Kenapa bisa begitu" balas Kipo. "Soalnya ini cuacanya sedang gerimis dingin gini pasti orang-orang lapar dan yang dicari tentu nasi goreng hehehe" keceng berucap sambil nyengir pede. "Ah cuaca seperti ini tu pasti orang-orang nyarinya makanan yang hangat dan berkuah jadi nyarinya lontong kikil buatan Kipo" ucap Kipo sambil menampakkan wajah songong namun lugu. Kipo sendiri sejatinya adalah mantan pemain sepak bola profesional yang terpaksa banting stir menjadi penjual lontong kikil setelah memutuskan pensiun dini dari dunia sepak bola 2 tahun lalu. Kipo pensiun dari dunia si kulit bundar pada usia 22 tahun karena faktor sakit ambeien akut yang dideritanya. Meskipun telah berobat kesana-kemari dan menelan biaya pengobatan yang besar namun sakit ambeinnya tak kunjung sembuh. Hal itulah yang membuat Kipo frustrasi dan akhirnya memilih banting stir melanjutkan hidup menjadi penjual lontong kikil. Merintis usaha menjadi penjual lontong kikil sendiri adalah berkat saran dari Riski Paimo yang tak lain adalah mantan pelatih Kipo saat masih aktif bermain menjadi pemain sepak bola.

Sedangkan Keceng sebelum menjadi penjual nasi goreng adalah berprofesi sebagai nelayan. Lantaran sering mengalami mabuk laut dan sakit tipus saat sedang melaut akhirnya Keceng disuruh pulang oleh ibunya dan memilih menyambung hidupnya dengan berjualan nasi goreng. Ru sendiri sejak lulus sma 10 tahun lalu langsung memutuskan memilih karir sebagai penjual mendoan. Ru mantap memilih usaha berjualan mendoan karena Ru memiliki resep khusus yang ia peroleh dari neneknya yang merupakan penjual mendoan terkenal di Banyumas sana.

Malam mulai larut. Tapi warung Keceng dan Kipo nampak sepi pembeli, hingga jarum jam menunjukkan pukul 9 malam warung Keceng dan Kipo hanya disinggahi 3 orang pembeli. Sedangkan warung Ru nampak sangat ramai, pembeli datang silih berganti. Kenyataan tersebut membuat Keceng dan Kipo iri. "Gue semakin yakin po kalau si Ru pakai guna-guna ke dukun agar jualannya laris, masak dari tadi buka hingga kini warungnya tidak pernah sepi pembeli" ucap Keceng. "Iya ceng dia pasti maen dukun, bagaimana kalau kita ikut cara dia" tutur Kipo. "Maksud loe kita juga ikut ke dukun gitu ?" Keceng membalas dengan sedikit terkejut. "Iyalah gak ada cara lain, dukun harus disaingi dengan dukun, tenang aja ceng gue memiliki dukun sakti namanya mbah Bendot besok kita ke kediaman mbah Bendot minta guna-guna agar jualan kita laris" terang Kipo. "Ok deh kalau begitu" Keceng pun sepakat.

Esoknya Keceng dan Kipo pun menuju rumah mbah Bendot yang berjarak sekitar 25 km dari desa Londo, desa tempat tinggal Keceng dan Kipo. Sesampai di rumah mbah Bendot, Keceng dan Kipo pun langsung mengutarakan maksud kedatangannya.

Mbah Bendot : Kalian cukup menaburkan garam pemberian ku ini ke masakan kalian. Ini garam sakti dari laut selatan. ( mbah Bendot menyerahkan bungkusan garam kepada Keceng dan Kipo )

Keceng : Rasanya gak asin mbah ?

Kipo : Bodoh loe. Ini garam jimat bukan garam biasa itu.

Mbah Bendot : hehehe tenang saja. Taburkan saja garam ini ke masakan kalian. Maka masakan kalian akan menjadi super lezat dan pembeli pun akan berdatangan pada kalian.

Keceng : Terima kasih ya mbah.

Kipo : Terima kasih mbah.

Setelah dari kediaman mbah Bendot, Keceng dan Kipo pun keesokan harinya berjualan dengan hati riang penuh keyakinan bahwa jualannya akan laris manis.

Keceng : Hari ini Ru akan kaget po, kita pulang duluan dari dia hahaha

Kipo : Iya ceng, emangnya dia saja yang bisa maen dukun.

Namun Keceng dan Kipo terperangah saat melihat kondisi warung Ru yang penuh sesak oleh pembeli. Ru nampak sibuk melayani pembeli dengan ramah dan cekatan.

Keceng : Lho kok warung dia ramai banget ya.

Kipo : Iya ceng, lah ini warung kita masih sepi. Gimana ini guna-gunanya mbah Bendot ah gak manjur. Dukun gadungan tuh si Bendot.

Keceng : Lah kan elo yang ngajak gua kesana katanya dia dukun sakti.

Kipo : Ah dia bukan dukun sakti tapi dukun sakit. Gue tau mbah Bendot itu sebenarnya dari searching google ceng.

Keceng : Hmm jadi ketipu kita po. Pantas wajahnya mbah Bendot gak menyakinkan jadi dukun. Dari wajahnya dia pantasnya jadi tukang tambal ban.

Kipo : Hmm sebenarnya resep lontong kikil ku juga ku dapat dari google ceng. ( Ucap Kipo dengan mimik wajah yang "gatheli" )

Keceng : Lho sama po aku juga mengandalkan resep nasi goreng ku ini dari google.

Kipo : Jangan-jangan si Ru dapat resepnya dari mozila firefox ceng bukan google makanya dia sukses.

Keceng : Hmmm bisa jadi po, ayo nanti kita inspeksi warung dia.

Keceng dan Kipo pun menemui si Ru.

Keceng : Ru, sebenarnya apa sih resep kamu kok bisa laris jualan mu padahal kamu hanya jual mendoan dan nasi sambal saja.

Kipo : Kamu makai dukun mana Ru, kasih tau kita lah. Manusia kan seharusnya saling tolong menolong.

Ru : Maaf bro aku gak pakai dukun kok.

Kipo : Oh berarti kamu searching resep mendoannya dari mozila firefox ya bukan dari google. Soalnya aku dan Keceng searching resep dari google kok jualan kita gak bisa laris kayak kamu.

Ru : Hehehee aku dapat resep mendoan ini spesial dari nenekku Banyumas. Ini resep mendoan rahasia yang turun-temurun diwariskan oleh keluarga besar.

Kipo : Jadi kamu gak pakai dukun dan bantuan internet google ya Ru ?

Ru : Enggak po aneh-aneh saja sih.

Kipo : Janc*kkkkk ah berarti selama ini kita di bohongi oleh internet google ceng.

Keceng : Tidak itu saja po, kita juga dibohongi oleh dukun mbah Bendot. Janc*kkkkkk kabehh.

Melihat Keceng dan Kipo "misuh-misuh" Ru pun tertawa ngakak dalam hati. Batin Ru berkata "dua orang ini bodoh dan lucu sekali ya wkwkkwkwkw"


Selesai.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar