Senin, 27 Januari 2020

BELAJAR HIDUP DARI KEHIDUPAN


Kepergian seseorang pasti meninggalkan bahan pembelajaran hidup. Begitupun juga dengan kepergian salah satu legenda terbesar NBA, Kobe Bryant.

"Kobe Bryant cepat tapi tidak secepat itu, dia kuat tapi tidak sekuat itu. Intinya banyak yang lebih berbakat dari dia, namun saya tak heran dia bisa lebih sukses dan dapat menjelma sebagai salah satu pemain NBA terbesar sepanjang sejarah. Kobe memiliki ambisi dan jiwa kompetitif yang luar biasa". Tutur Garry Vitty eks pelatih fisik Lakers.

Kisah hidup Kobe Bryant (selama berkarir) semakin menyakinkan saya bahwa energi yang membuat kita dapat sampai pada titik yang ingin kita tuju adalah ambisi dan mimpi bukan bakat dan potensi.

Anda tentu tau Bambang Pamungkas (Bepe) ?. Dengan bakat teknis pas-pasan sebagai pesepakbola, nyatanya seorang Bepe mampu menjadi top skor dan mengoleksi caps terbanyak timnas Indonesia sepanjang masa. Soal bakat teknisnya yang pas-pasan sebagai pesepakbola bahkan diamini sendiri oleh pemain yang identik dengan nomor punggung 20 tersebut.

Kalau dilihat dari bakat dan potensi tentunya banyak pemain sepak bola di Indonesia yang lebih berbakat dan potensial dari Bepe bukan ?. Bepe menyatakan kunci suksesnya adalah kepercayaan diri, keyakinan dan ambisi. Serta bagaimana membangun hubungan dan kultur profesional baik didalam maupun diluar lapangan.

Anda tau Cristiano Ronaldo ?. Hampir semua orang tentunya mengamini bahwa bakat Cristiano Ronaldo jauh berada dibawah bakat Ronaldo Nazario Brazil. Namun, fakta berbicara. Cristiano Ronaldo mampu menjadi pemain terbaik dunia 5 kali sedangkan Ronaldo Nazario "hanya" 3 kali. Etos dan kerja keras Cristiano Ronaldo nampak lebih menggigit dan berhasil dari pada bakat luar bisa Ronaldo Nazario yang dikenal indisipliner dan gemar dugem.

Belajar Kehidupan

Hal diatas hanyalah contoh kecil saja bahwa bakat dan potensi bukanlah kunci sukses utama dalam hidup. Justru mimpi dan ambisilah yang memegang peranan penting.

Saya banyak belajar dari kehidupan di sekeliling saya, dari orang-orang dekat, dan teman-teman saya bahwa bakat dan potensi besar saja tidak cukup.

Banyak orang-orang di sekitar saya yang sebenarnya memiliki bakat dan potensi besar (dibidangnya masing-masing) namun terhempas oleh cobaan dan godaan duniawi. Mereka karam karena tidak memiliki mimpi dan ambisi yang tinggi. Mereka layu sebelum berkembang karena tidak memiliki energi dan kanal kehidupan yang kokoh.

Mimpi dan ambisi memiliki dua peran penting dalam hidup. Pertama, sebagai kanal. Sebagai alat pencegah kita dari hal-hal negatif yang bisa menggagalkan kita dalam mencapai tujuan hidup yang ingin kita capai.

Kedua, sebagai stimulator. Sebagai suntikan energi, gairah, dan hasrat. Yang kemudian mengejawantahkan dalam wujud etos dan kerja keras. Etos dan kerja keras pada akhirnya membuat kita hanya berjarak 1 cm dari kesuksesan dan keberhasilan.

Akhir sekali. Belajarlah hidup dari kehidupan. Karena kehidupan pada hakikatnya adalah sumber ilmu terbesar di dunia ini. Barangsiapa bisa belajar dari kehidupan maka kehidupan akan berpihak padamu. Itu adalah joke yang selalu saya yakni.

Percuma banyak membaca buku kalau tidak bisa membaca kehidupan

#RIPKobe




Tidak ada komentar:

Posting Komentar