Selasa, 21 November 2017

PUISI : NESTAPA IBU PERTIWI


Negara ini didirikan dengan peluh keringat, tetesan darah dan sabung nyawa. Merdeka karena perjuangan dan pengorbanan.

Indonesia adalah warisan leluhur, harus dirawat dengan nasionalisme, moralitas dan roh bhineka tunggal Ika.

Namun apa daya, nestapa kini tengah melanda ibu pertiwi, korupsi merajalela, dekadensi moral pemimpin, sumbu perpecahan dan jeritan kemiskinan masih membelenggu kehidupan bangsa.

Awan gelap nan tebal seakan enggan beranjak dari langit pertiwi, menggoreskan senja pilu di wajah cakrawala.

Nasionalisme, moralitas dan roh bhineka tunggal Ika itu telah berada di titik nadir, ego pribadi menguasai nafsu, membutakan nurani.

Romantisme bernegara yang dirajut para pendahulu telah dicemari dengan murka dan benci. Menyajikan nuansa keji.

Pemimpin sibuk berebut kekuasaan, melupakan janji, rakyat saling sikut demi sesuap nasi.

Cita-cita reformasi telah dirusak orang-orang tak punya malu, tanpa jiwa manusiawi.

Mimpi indah tentang demokrasi pun terhanyut tirani.

Ketidakadilan dan ketimpangan merongrong kewibawaan bangsa.

Membawa karangan bunga kamboja tanda duka.

Akankah datang sesosok malaikat tak bersayap penghapus segala nestapa, penyelamat ibu pertiwi.

Bersiaplah generasi ........
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar