Jumat, 27 November 2020

SELAMAT JALAN MARADONA

Maradona adalah prototipe sejati seorang pesepakbola legendaris. Berprestasi, namun juga sarat kontroversi. Berbagai gelar baik di level klub, negara, dan individu pernah dirasakan. Di sisi lain, keliaran hidup Maradona di luar lapangan hijau juga bukan rahasia. Narkoba, seks, dan alkohol adalah 3 hal yang lekat dengan perjalanan hidup Maradona.

Selain membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 dengan gol-gol epicnya (gol 'tangan Tuhan' dan gol solo run) Maradona juga akan dikenang abadi karena "keberaniannya" mengambil jalan sangat tidak populer dengan pindah dari Barcelona ke klub semenjana asal Italia Selatan, Napoli pada tahun 1984.

Berada di usia emas dan puncak karir (24 tahun) sebagai mega bintang sepak bola saat itu, Maradona justru memilih melanjutkan karir di kota Naples, Italia Selatan dari pada bergabung ke klub-klub mapan Italia Utara macam Juve, Milan, atau Inter. 

Italia Selatan adalah daerah yang diametris dengan Italia Utara. Jika Italia Utara sangat erat dengan kemajuan dan kemapanan, Italia Selatan lebih erat dengan kemiskinan dan kesemrawutan. Kelompok mafia-mafia brutal juga ada di sana: Cosa Nostra, Camora dan Ndrangheta. 

Bagi masyarakat Italia, orang-orang Italia Selatan adalah beban dan sampah negara, masyarakat kelas dua. Masyarakat Italia Selatan adalah "kaum kalah", termasuk dalam sepak bola. Juara liga Italia menjadi langganan klub-klub dari Italia Utara.

Sebelum kedatangan Maradona, Napoli sendiri adalah klub semenjana dan belum pernah sekalipun menjadi juara liga Italia. Kedatangan Maradona kemudian merubah peta. Napoli dibawa Maradona menjadi juara liga Italia 2 kali. Pada musim 1986/1987 dan 1989/1990.

Keluarnya Napoli sebagai juara liga Italia tidak hanya bermakna sekadar prestasi klub semata namun lebih jauh merupakan kemenangan secara psikologis dan sosio-politis masyarakat Italia Selatan atas masyarakat Italia Utara. 

Maradona mampu membuat para kaum kalah dan marjinal mengangkangi kaum bos dan kapitalis. Hal yang tidak pernah terulang kembali hingga saat ini. Karena sejak kepergian Maradona dari San Paolo pada tahun 1991, Napoli tidak pernah lagi mampu merengkuh gelar juara liga Italia.

Maradona kini telah tutup usia. Meninggalkan berbagai kisah heroik dan kontroversi yang dia ukir selama hidupnya. Menurut Bambang Pamungkas, setiap legenda selalu hadir dengan kontroversinya masing-masing. Begitupun juga dengan Maradona. 

Dalam setiap bidang pasti akan ada beberapa nama yang dikenang abadi. Dan dalam bidang sepak bola, keabadian itu tidak perlu diragukan lagi salah satunya adalah milik Maradona. Pada titik waktu, Maradona adalah fakta berbalut mitologi. Kekal.

Selamat jalan Diego Armando Maradona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar