Jumat, 11 Mei 2018

PUISI : SENJA DI DERMAGA TUA


Hembusan angin menerpa lirih
Mendekap asa, menjauhkan resah.

Langit berwajah temaram, bermakna senja telah tiba.

Surya meredup dengan gemulai, pelan-pelan penuh pesona, sungguh keanggunan nan tiada dua.

Langit senja yang orens merona pun terlihat cantik, berhias burung-burung berbaris riang menuju peraduan.

Aku sendiri terdiam membisu di dermaga tua, membunuh waktu senja sore itu.

Menyaksikan deburan ombak bergulung lembut, dengan alunan yang menggetarkan jiwa.

Dermaga itu penuh debu, beberapa besi penyangga telah usang dimakan waktu.

Dermaga arkais tanpa perahu yang bersandar, tak ada lalu-lalang perekonomian, sungguh memilukan.

Lambat laun senja pun kian kelam, langit semakin gelap, dermaga tua pun semakin mencekam barpagut seram.

Dan aku masih terdiam.

Bergumul penuh khidmat bersama doa dan harapan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar