Kamis, 05 Juli 2018

PUISI : MADU HATI


Senyum simpul masih melukis wajahku penuh sirat, intuisi berbisik merdu dalam ukiran harap.

Hasrat ingin sekali bertatap, melihat bilur senyummu nan memikat.

Wajah ayu mu penuh damba, keelokan hati mu sungguh memantapkan tekad.

Kau bak rembulan di tengah gulita malam yang berpijar paling terang di antara bintang-bintang.

Kehadiran mu adalah oase di tengah kegersangan dan kegundahan, yang menyepuh asa akan indahnya bersama.

Merajut kepingan niat suci tuk bersanding beriringan mengarungi pahit manis kehidupan.

Buih-buih doa yang ku panjat akan memeluk jiwamu dengan hangat, dan rindu kita akan berakhir dalam mihrab.

Tak akan galat, tak ada ragu, kau lah madu di hatiku.

Tempat ragaku berlabuh kekal.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar