Minggu, 15 Maret 2015

LAIN LADANG LAIN BELALANG



Lain ladang lain belalang , lain tempat lain pula sifat manusia manusia nya ,begitulah bunyi adagium yang pernah saya baca di salah satu buku , dan memang adagium tersebut benar adanya , seperti halnya peristiwa yang pernah saya alami dalam proses menuntut ilmu di dunia pendidikan yang ternyata tidak jauh berbeda dengan adagium yang berbunyi "lain ladang lain belalang".

pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya tentang suasana , atmosfer , persaingan dan pola pikir teman teman saya di tempat saya menimba ilmu , dimulai dari smp sampai duduk di bangku kuliah ini.


kebetulan saya pernah merasakan menimba ilmu di dua tipe tempat pendidikan yang 180 derajat sangat berbeda jauh dari segi suasana atmosfer persaingan dan pola pikir teman teman saya , saya pernah bersekolah di tempat sekolah favorit ( yang berisi orang orang pilihan karena untuk masuk kesitu harus menyingkirkan banyak saingan) yaitu di sman 1 rembang , sman 1 rembang adalah sma terbaik di kabupaten saya yaitu kabupaten rembang dan universitas diponegoro (UNDIP) , universitas terbaik di provinsi saya yaitu provinsi jawa tengah.


dan saya juga pernah bersekekolah di tempat yang ”biasa” yaitu SMPN 1 sulang dan universitas islam sultan agung ( unissula ) saya mengatakan biasa , karena SMPN 1 sulang bukanlah smp terbaik di kabupaten rembang  , walaupun smpn 1 sulang adalah smp terbaik di kecamatan saya , dan universitas islam sultan agung ( unissula) adalah universitas swasta yang tentu masih kalah bila di bandingkan dengan UNDIP . 


saya akan mulai menceritakan pengalaman saya ini , cari tempat duduk yang senyaman mungkin , dan baca dengan seksama hehehehe , pertama saya akan menceritakan masa saya menimba ilmu di smpn 1 sulang , di smp ini boleh saya katakan persaingan tidak terlalu ketat.


karena banyak dari teman teman saya yang tidak terlalu memikirkan nilai sekolah mereka dan tidak terlalu memikirkan ia mendapatkan rangking berapa asalkan tetap naik kelas terutama bagi siswa laki laki , saya kira hanya 10-15 persen saja siswa ataupun siswi di smpn 1 sulang se angkatan saya yang cerdas secara intelektualnya , yang sungguh sungguh dalam menimba ilmu dan sadar akan apa tujuan sekolah yang sesungguhnya dan setelah lulus dari smpn sulang dengan nilai UN 33,80 dari 4 mata pelajaran ( rata-rata 84,5) peringkat 8 se smpn 1 sulang dari kurang lebih 280 siswa se angkatan saya.


akhirnya saya mencoba mendaftar di SMA terbaik di kabupaten saya yang saat itu berstatus sekolah RSBI ( rancangan sekolah bertaraf internasional) setelah mengikuti tes seleksi masuk ,alhamdulilah saya di terima menjadi salah satu siswa di sman 1 rembang , disini saya baru merasakan apa itu tekanan , tantangan dan persaingan yang ketat.


karena siswa dan siswi di sman 1 rembang adalah siswa siswi pilihan dan terbaik di smp nya masing masing , dan siswa siswi di sma saya ini mempunyai pola pikir yang rasional dan kritis , hal itu di sebabkan karena memang mereka punya kecerdasan intelektual diatas rata-rata dan saya kira 85-95 % siswa dan siswi di sman 1 rembang yang se angkatan dengan saya yang cerdas secara intelektualnya , di sma saya ini , saya baru sadar bahwa terkadang kemampuan terbaik seseorang baru akan keluar di saat orang tersebut berada dalam sebuah tekanan , tantangan dan persaingan yang ketat.


walaupun harus saya akui pada saat itu saya mengeluakan kemampuan terbaik saya hanya pada beberapa mata pelajaran saja yaitu mata pelajaran yang saya sukai antara lain kimia , pkn dan sejarah , di sma saya ini akan ada rasa malu bila kita mendapatkan nilai yang jelek , akan nada rasa malu bila kita mendapatkan rangking yang jelek , karena persaingan antar siswa disini sangat ketat , tak heran memang karena ini adalah sma ‘terbaik” di kabupaten rembang yang berisikan siswa siswi pilihan.


saat awal saya bersekolah di sman 1 rembang yaitu pada kelas 10 tepatnya, saya hanya mendapatkan rangking 25 dan 28 dari 30 siswa di kelas saya , bahkan teman saya ansor (lek di) yang juga teman satu smp saya , yang waktu di smp dulu selalu rangking 3 besar di kelas ,pada semester 1 kelas 10 pada waktu itu hanya berada di rangking 28 dari 30 siswa ,saya baru mendapat peringkat yang lumayan di kelas 11 yaitu peringkat 11 dan 12 dari 30 siswa , mungkin rangking kelas 10 saya jelek karena mungkin saat itu saya baru masa adaptasi dari smp biasa ke sma terbaik yang ketat persaingannya.


SMAN 1 rembang memberikan kesan yang mendalam bagi saya , di sini saya merasakan arti menimba ilmu yang sesungguhnya dimana tekanan dan persaingan saling berkaitan, disini gaya-gaya an tidak lah penting , yang terpenting adalah kita dapat mendapat nilai dan peringkat yang bagus di kelas.


setelah lulus dari sma saya tercinta sman 1 rembang saya melanjutkan menimba ilmu di universitas diponegoro ( undip) di fakultas perikanan dan ilmu kelautan di sini saya hanya belajar 1 semester saja , ( sudah saya jelaskan di artikel saya sebelumnya  yang berjudul “mengapa saya pindah”?) tak berbeda dengan sman 1 rembang di tempat kuliah saya ini gaya gaya an tidaklah terlalu penting , di sini yang penting adalah fokus dalam menimba ilmu mendapatkan indeks prestasi yang memuaskan dan persaingan juga sangat ketat .


semuanya itu karena diimbangi juga dengan kecerdasan intelektual dari mahasiswa dan mahasiswi nya , bahwa mereka kuliah adalah guna mencari ilmu yang se banyak banyak nya guna mempersiapkan diri guna menghadapi kerasnya persaingan nanti dalam mencari pekerjaan ataupun membuka pekerjaan.

dan setelah keluar dari undip pada semester 2 , saya sekarang kuliah di universitas islam sultan agung (unissula) di fakultas hukum ,disini saya merasa mengulangi masa masa saya waktu masih di smp di mana teman teman kuliah saya tidak terlalu memikirkan apa arti kuliah yang sesungguhnya mereka tidak takut bila mendapatkan indeks prestasi yang jelek.


banyak teman teman saya di kelas yang kuliah hanya sekedar datang yang penting absen dan tidak memperhatikan apa yang di sampaikan dosen ,padahal itu adalah hal yang terpenting , mereka biasanya malah sibuk adu gengsi kekayaan orang tua nya , adu mewah mobil , adu mewah handphone , adu mewah kamar kos , saya kadang pengen tertawa melihat itu , apalagi saat ada teman saya pamer kepada saya tentang mobilnya yang mewah , motornya , kos nya yang mewah dan ber-ac , jalan jalan ke mall , beli baju atau jam tangan mewah , sayangnya sebagian besar mahasiswa yang seperti itu hampir pasti indeks prestasi nya di bawah 3 , apa di otak mereka gak terfikir akan persaingan keras di dunia kerja nanti ya , kuliah kok santai gitu (pikir saya dalam hati).


jika mereka tidak memiliki kompetensi dan kemampuan di bidang atau prodi yang ia pilih bagaimana mereka mereka bisa memangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan ataupun membuka pekerjaan dengan sarjana sarjana hukum dari universitas universitas lain kalau mereka kuliah hanya sekedar kuliah . ya orang tua mereka memang kaya tapi mereka belum tentu bisa kaya seperti orang tua mereka , bila mereka tidak mempunyai kemampuan dan kompetensi bagaimana mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang mapan? Apa mengandalkan keberuntungan datang? Padahal pada dasarnya orang orang yang beruntung adalah orang yang mempunyai kemampuan serta orang orang yang mau berjuang dan bekerja keras , tidak pernah ada keberuntungan yang gratis , itu adalah kepercayaan yang selalu saya yakini.


Bila mereka tidak punya kemampuan dan kompetensi di bidang yang mereka pilih bagaimana mereka bisa memenangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan itu dengan para sarjana sarjana hukum dari universitas universitas lain. ayolah kawan kawan ku sadarlah , yang sungguh sungguh kuliah saja belum tentu berhasil apalagi yang kuliah cuman sekedar kuliah , datang dan yang penting absen. 


saya bukan sok dan tidak sedang ingin menggurui disini , tetapi saya hanya ingin menghimbau kepada teman teman sekalian agar kuliah yang sungguh sungguh karena tiada kesuksesan dan keberhasilan tanpa adanya kerja keras dan usaha yang sungguh sungguh teman !!

saya teringat dengan lirik dari salah satu lagu slank yang berjudul "REBUT" ,  lirik yang menurut saya mengandung nilai - nilai kehidupan yang cukup menusuk relung , lirik tersebut mengajarkan bahwasanya di dalam kehidupan kita tidak akan pernah merasakan kesuksesan dan keberhasilan jika kita tidak mau berjuang dan berusaha dengan tetesan keringat , berikut petikan liriknya :

"mana ada perlawanan tanpa keringat , mana bisa kemenagan tanpa semangat , mana ada keberhasilan dalam waktu singkat , jangan ada persaingan yang tak sehat , rebut jangan diamkan saja ,rebut...kejar dan jangan diam saja , mana ada pertarungan untuk mengalah , mana ada sejarah kita menyerah"


dan saya kira hanya 10-15 % saja mahasiswa mahasiwi di sini yang cerdas secara intelektualnya , yang sadar dan mengerti arti dan makna dari kuliah yang sesungguhnya . Karena seperti saya katakan di awal tadi  “LAIN LADANG LAIN BELALANG” lain tempat lain pula sifat manusi-manusia nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar